Yanju Sahara Sampaikan Isu Pendidikan dan Gender di Forum OIC-CA

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    12 Juli 2023 06:59 WIB

    Delegasi dari Indonesia dalam agenda Organization of Islamic Coorporation Culture Activity 2023. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Delegasi dari Indonesia dalam agenda Organization Islamic Coorperation Culture Activity (OIC-CA) 2023, Yanju Sahara menyampaikan beberapa isu strategis dalam simulasi persidangan tersebut.

    Yanju sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Besar PMII dan juga sebagai Vice President OIC Youth Indonesia telah menyaring isu yabg merupakan hasil dari telaahnya dari negara yang tergabung dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

    Menurutnya, isu pendidikan dan kesetaraan gender ini resolusi yang ditawarkan untuk OKI sebagai bahan pertimbangannya dalam menyelesaikan persoalan.

    "Pertama, ketidakmerataannya pendidikan merupakan problem yang fundamental di negara-negara anggota OKI. Maka pentingnya kehadiran OKI dalam menciptakan pemerataan pendidikan di negara-negara anggotanya dengan menciptkan pendidikan yang inklusive, misalnya pendidikan berbasis pesantren," ungkapnya kepada seputarfakta.com, Rabu (12/7/2023).

    Kedua, kata dia, isu gender, bahwa kehadiran perempuan dalam ruang-ruang publik tentunya perlu diperhatikan dan disupport. 

    "Karena pada dasarnya dalam mencerdaskan dan memajukan negara, perempuan memiliki hak yang sama tidak boleh ada gender disparity," lanjutnya.

    Kemudian, ia menegaskan Indonesia merupakan salah satu bagian dari inisiator terbentuknya OIC-CA. 

    "Untuk itu penting menjadi catatan kedepan supaya Indonesia bisa lebih berperan aktif dan konsisten menjadi garda depan dalam membangun ukhuwah islamiyah dan ukhuwah basyariah bersama negara-negara muslim di dunia," tegasnya.

    Yanju mengajak para seluruh delegasi untuk selalu menjaga inklusivitas. "Kita harus menjaga toleransi, moderasi, militansi dan berkomitmen dalam menjaga perdamaian dunia terutama di negara-negara OKI," harapnya.

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Yanju Sahara Sampaikan Isu Pendidikan dan Gender di Forum OIC-CA

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    12 Juli 2023 06:59 WIB

    Delegasi dari Indonesia dalam agenda Organization of Islamic Coorporation Culture Activity 2023. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Delegasi dari Indonesia dalam agenda Organization Islamic Coorperation Culture Activity (OIC-CA) 2023, Yanju Sahara menyampaikan beberapa isu strategis dalam simulasi persidangan tersebut.

    Yanju sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Besar PMII dan juga sebagai Vice President OIC Youth Indonesia telah menyaring isu yabg merupakan hasil dari telaahnya dari negara yang tergabung dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

    Menurutnya, isu pendidikan dan kesetaraan gender ini resolusi yang ditawarkan untuk OKI sebagai bahan pertimbangannya dalam menyelesaikan persoalan.

    "Pertama, ketidakmerataannya pendidikan merupakan problem yang fundamental di negara-negara anggota OKI. Maka pentingnya kehadiran OKI dalam menciptakan pemerataan pendidikan di negara-negara anggotanya dengan menciptkan pendidikan yang inklusive, misalnya pendidikan berbasis pesantren," ungkapnya kepada seputarfakta.com, Rabu (12/7/2023).

    Kedua, kata dia, isu gender, bahwa kehadiran perempuan dalam ruang-ruang publik tentunya perlu diperhatikan dan disupport. 

    "Karena pada dasarnya dalam mencerdaskan dan memajukan negara, perempuan memiliki hak yang sama tidak boleh ada gender disparity," lanjutnya.

    Kemudian, ia menegaskan Indonesia merupakan salah satu bagian dari inisiator terbentuknya OIC-CA. 

    "Untuk itu penting menjadi catatan kedepan supaya Indonesia bisa lebih berperan aktif dan konsisten menjadi garda depan dalam membangun ukhuwah islamiyah dan ukhuwah basyariah bersama negara-negara muslim di dunia," tegasnya.

    Yanju mengajak para seluruh delegasi untuk selalu menjaga inklusivitas. "Kita harus menjaga toleransi, moderasi, militansi dan berkomitmen dalam menjaga perdamaian dunia terutama di negara-negara OKI," harapnya.

    (Sf/By)