Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Korban saat tiba di RSUD dr. Abdul Rifai, Tanjung Redeb. (Foto: Baiq Eliana/seputrfakta.com)
Tanjung Redeb - Setelah hampir 24 jam pencarian intensif, wisatawan asal China yang hilang saat menyelam di perairan Pulau Kakaban, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (3/5/25).
Kini jenazah korban telah tiba di RSUD dr Abdul Rivai pukul 19:05 WITA untuk visum, didampingi rekan-rekan korban beserta tim yang telah membantu pencarian.
Kapolsek Maratua, Iptu Taufik Hidayat menyebut tim medis rumah sakit akan memastikan penyebab kematian Zhang, apakah murni kecelakaan selam atau faktor lain.
"Rekan-rekannya di sini yang juga ikut ke RSUD mendampingi jenazah. Kalau keluarga belum ada," kata Taufik.
Diketahui sekitar pukul 08.30 WITA tim gabungan berhasil menemukan titik koordinat keberadaan korban, turis wanita bernama Zhang Xiao Han. Tapi proses evakuasi menghadapi tantangan besar dan baru selesai dilakukan pukul 14:20 WITA.
Ia mengatakan operasi pencarian sempat mengalami kesulitan lantaran posisi korban yang sangat dalam, sehingga tim gabungan cukup kesulitan dan tidak bisa gegabah menyelam.
"Kendalanya berada pada kedalaman sekitar 83-90 meter. Penyelam konvensional tidak berani mengambil risiko karena batas aman penyelaman umumnya hanya sampai 60-70 meter," ujarnya.
Proses pencarian melibatkan tim penyelam dari Polri, pihak resort tempat korban menginap, serta warga sekitar yang turut membantu secara sukarela.
Sementara itu, ia menyampaikan lokasi penemuan korban sendiri tidak terlalu jauh dari titik awal Zhang dinyatakan hilang. Tetapi untuk mengevakuasi jasad korban dari kedalaman ekstrem, tim gabungan harus menyusun strategi terbaik.
"Perlu pertimbangkan untuk bisa mencapai lokasi korban. Perlu keahlian khusus dan peralatan memadai untuk menyelam hingga kedalaman itu," ucapnya.
Setelah berusaha tim gabungan serta tim penyelam teknis akhirnya berhasil mengevakuasi korban. "Tadi berhasil diangkat sekira pukul 14.20 WITA," tuturnya.
Sebelumnya, pada Jumat (2/5/2025) pukul 07.00 WITA ada 16 orang rombongan tamu green Nirvana Resort berangkat menuju Perairan Pulau Kakaban di Maratua Berau, tepatnya Spot Kelapa Dua dan mereka tiba pukul 07.30 WITA.
Korban beserta yang lainnya menyelam yang diikuti 14 penyelam 11 turis wisatawan, tiga guide dan dua crew speed. Setelah 30 menit 14 orang menyelam di dalam laut, salah satu guide mengintruksikan untuk naik ke permukaan.
Namun kamera gopro yang dibawa korban terjatuh dan memutuskan menyelam kembali pada kedalaman 30 meter untuk mencari kameranya.
Kemudian, setelah ditunggu beberapa menit korban tidak kelihatan. Sehingga tiga guide kembali menyelam dan berusaha mencari korban, tetapi tidak ditemukan.
Kemudian guide pun melaporkan kejadian tersebut kepada manajemen resort untuk diteruskan kepada pihak Polsek Maratua.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Korban saat tiba di RSUD dr. Abdul Rifai, Tanjung Redeb. (Foto: Baiq Eliana/seputrfakta.com)
Tanjung Redeb - Setelah hampir 24 jam pencarian intensif, wisatawan asal China yang hilang saat menyelam di perairan Pulau Kakaban, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (3/5/25).
Kini jenazah korban telah tiba di RSUD dr Abdul Rivai pukul 19:05 WITA untuk visum, didampingi rekan-rekan korban beserta tim yang telah membantu pencarian.
Kapolsek Maratua, Iptu Taufik Hidayat menyebut tim medis rumah sakit akan memastikan penyebab kematian Zhang, apakah murni kecelakaan selam atau faktor lain.
"Rekan-rekannya di sini yang juga ikut ke RSUD mendampingi jenazah. Kalau keluarga belum ada," kata Taufik.
Diketahui sekitar pukul 08.30 WITA tim gabungan berhasil menemukan titik koordinat keberadaan korban, turis wanita bernama Zhang Xiao Han. Tapi proses evakuasi menghadapi tantangan besar dan baru selesai dilakukan pukul 14:20 WITA.
Ia mengatakan operasi pencarian sempat mengalami kesulitan lantaran posisi korban yang sangat dalam, sehingga tim gabungan cukup kesulitan dan tidak bisa gegabah menyelam.
"Kendalanya berada pada kedalaman sekitar 83-90 meter. Penyelam konvensional tidak berani mengambil risiko karena batas aman penyelaman umumnya hanya sampai 60-70 meter," ujarnya.
Proses pencarian melibatkan tim penyelam dari Polri, pihak resort tempat korban menginap, serta warga sekitar yang turut membantu secara sukarela.
Sementara itu, ia menyampaikan lokasi penemuan korban sendiri tidak terlalu jauh dari titik awal Zhang dinyatakan hilang. Tetapi untuk mengevakuasi jasad korban dari kedalaman ekstrem, tim gabungan harus menyusun strategi terbaik.
"Perlu pertimbangkan untuk bisa mencapai lokasi korban. Perlu keahlian khusus dan peralatan memadai untuk menyelam hingga kedalaman itu," ucapnya.
Setelah berusaha tim gabungan serta tim penyelam teknis akhirnya berhasil mengevakuasi korban. "Tadi berhasil diangkat sekira pukul 14.20 WITA," tuturnya.
Sebelumnya, pada Jumat (2/5/2025) pukul 07.00 WITA ada 16 orang rombongan tamu green Nirvana Resort berangkat menuju Perairan Pulau Kakaban di Maratua Berau, tepatnya Spot Kelapa Dua dan mereka tiba pukul 07.30 WITA.
Korban beserta yang lainnya menyelam yang diikuti 14 penyelam 11 turis wisatawan, tiga guide dan dua crew speed. Setelah 30 menit 14 orang menyelam di dalam laut, salah satu guide mengintruksikan untuk naik ke permukaan.
Namun kamera gopro yang dibawa korban terjatuh dan memutuskan menyelam kembali pada kedalaman 30 meter untuk mencari kameranya.
Kemudian, setelah ditunggu beberapa menit korban tidak kelihatan. Sehingga tiga guide kembali menyelam dan berusaha mencari korban, tetapi tidak ditemukan.
Kemudian guide pun melaporkan kejadian tersebut kepada manajemen resort untuk diteruskan kepada pihak Polsek Maratua.
(Sf/Lo)