Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Ketua RT 13 Kelurahan Bontang Baru (baju abu-abu) saat menyampaikan keluhan terkait genangan air karena tidak adanya saluran drainase. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Ketua RT 13 Kelurahan Bontang Baru, Rusmani mengeluh kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), serta Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang.
Keluhan ini karena pengerjaan drainase di Jalan P Suryanata (ex Sendawar) ditinggikan dan membuat gang masuk perumahan RT 13 dan 19 tergenang air saat hujan.
Ia mengatakan genangan paling tinggi terjadi pada Minggu (5/1/2025) dan masih menggenang hingga Senin (6/1/2025) lalu.
Ia menyakini kejadian tersebut dikarenakan adanya pengecoran draine yang lebih tinggi dibandingkan jalan tersebut. “Sebelumnya banjirnya tidak di sini, tapi di jalan besar. Tapi sejak drainase ditinggikan, malah pindah ke dalam gang,” kata Rusmani.
Kepala Bidang (Kabid) Binamarga PUPRK Bontang, Anwar Nurddin mengatakan kejadian tersebut akibat tidak adanya saluran air, sehingga saat drainase ditinggikan, air hujan menggenang di jalan tersebut.
“Makanya nanti kita buatkan saluran air mengarah ke drainase,” ujar Anwar.
Sementara untuk solusi jangka panjang, ia akan meminta kontraktor untuk memangkas tinggi trotoar drainase. “Sudah banyak yang keluhkan juga memang ketinggian. Makanya nanti kita minta di kikis trotoarnya,” pungkasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Ketua RT 13 Kelurahan Bontang Baru (baju abu-abu) saat menyampaikan keluhan terkait genangan air karena tidak adanya saluran drainase. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Ketua RT 13 Kelurahan Bontang Baru, Rusmani mengeluh kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), serta Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang.
Keluhan ini karena pengerjaan drainase di Jalan P Suryanata (ex Sendawar) ditinggikan dan membuat gang masuk perumahan RT 13 dan 19 tergenang air saat hujan.
Ia mengatakan genangan paling tinggi terjadi pada Minggu (5/1/2025) dan masih menggenang hingga Senin (6/1/2025) lalu.
Ia menyakini kejadian tersebut dikarenakan adanya pengecoran draine yang lebih tinggi dibandingkan jalan tersebut. “Sebelumnya banjirnya tidak di sini, tapi di jalan besar. Tapi sejak drainase ditinggikan, malah pindah ke dalam gang,” kata Rusmani.
Kepala Bidang (Kabid) Binamarga PUPRK Bontang, Anwar Nurddin mengatakan kejadian tersebut akibat tidak adanya saluran air, sehingga saat drainase ditinggikan, air hujan menggenang di jalan tersebut.
“Makanya nanti kita buatkan saluran air mengarah ke drainase,” ujar Anwar.
Sementara untuk solusi jangka panjang, ia akan meminta kontraktor untuk memangkas tinggi trotoar drainase. “Sudah banyak yang keluhkan juga memang ketinggian. Makanya nanti kita minta di kikis trotoarnya,” pungkasnya.
(Sf/By)