Wali Kota Balikpapan Sebut Bangun Sekolah Bukan untuk Sekarang Saja, Tapi untuk Masa Depan

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    16 Juli 2025 01:50 WIB

    Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud sampaikan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Meski sejumlah sekolah baru di Balikpapan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya tenaga pengajar dan murid. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menegaskan, bahwa pembangunan fasilitas pendidikan tetap harus dipandang sebagai investasi jangka panjang.

    Salah satu contoh adalah SMP Negeri 27 Balikpapan yang mulai menerima siswa baru di tahun ajaran 2025/2026, namun masih kekurangan guru.

    “Kami memang kekurangan guru, terutama dari ASN. Tetapi itu tidak jadi alasan berhenti. Kalau perlu, kami rekrut guru dari swasta atau tenaga bantuan. Dinas Pendidikan juga sedang berkoordinasi dengan pusat untuk mencari solusinya,” ucap Rahmad kepada awak media, Selasa (15/7/2025).

    Ia menyampaikan, pemerintah akan membuka peluang rekrutmen guru, baik melalui jalur PPPK maupun tenaga bantu lainnya, demi menjamin proses belajar mengajar tetap berjalan.

    Berbeda dengan SMPN 27 yang kekurangan guru, kondisi sebaliknya terjadi di SMPN 21 Balikpapan. Sekolah tersebut justru kekurangan jumlah siswa, karena lokasinya berada di wilayah yang belum padat penduduk.

    Namun menurut Rahmad, hal ini bukan masalah. Ia menjelaskan bahwa pembangunan sekolah bukan hanya untuk menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk di masa depan.

    “Wilayah itu memang sekarang masih sepi, tetapi tiga sampai lima tahun ke depan akan menjadi kawasan industri, perumahan, dan area elit. Jadi nanti akan banyak warga baru di sana. Sekolahnya harus kami siapkan dari sekarang,” tegasnya.

    Rahmad menekankan bahwa membangun sekolah harus berpikir jauh ke depan, bukan reaktif terhadap kondisi saat ini.

    “Jangan tunggu anak-anak sudah butuh sekolah baru kita bangun. Terlambat nanti. Kalau sekarang masih kosong, itu bukan masalah. Justru itu artinya kami sudah siap lebih awal,” ujarnya.

    Dengan pendekatan perencanaan jangka panjang ini, Pemkot Balikpapan berharap bisa memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh warga, baik di pusat kota maupun di kawasan yang sedang berkembang.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Wali Kota Balikpapan Sebut Bangun Sekolah Bukan untuk Sekarang Saja, Tapi untuk Masa Depan

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    16 Juli 2025 01:50 WIB

    Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud sampaikan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Meski sejumlah sekolah baru di Balikpapan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya tenaga pengajar dan murid. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menegaskan, bahwa pembangunan fasilitas pendidikan tetap harus dipandang sebagai investasi jangka panjang.

    Salah satu contoh adalah SMP Negeri 27 Balikpapan yang mulai menerima siswa baru di tahun ajaran 2025/2026, namun masih kekurangan guru.

    “Kami memang kekurangan guru, terutama dari ASN. Tetapi itu tidak jadi alasan berhenti. Kalau perlu, kami rekrut guru dari swasta atau tenaga bantuan. Dinas Pendidikan juga sedang berkoordinasi dengan pusat untuk mencari solusinya,” ucap Rahmad kepada awak media, Selasa (15/7/2025).

    Ia menyampaikan, pemerintah akan membuka peluang rekrutmen guru, baik melalui jalur PPPK maupun tenaga bantu lainnya, demi menjamin proses belajar mengajar tetap berjalan.

    Berbeda dengan SMPN 27 yang kekurangan guru, kondisi sebaliknya terjadi di SMPN 21 Balikpapan. Sekolah tersebut justru kekurangan jumlah siswa, karena lokasinya berada di wilayah yang belum padat penduduk.

    Namun menurut Rahmad, hal ini bukan masalah. Ia menjelaskan bahwa pembangunan sekolah bukan hanya untuk menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk di masa depan.

    “Wilayah itu memang sekarang masih sepi, tetapi tiga sampai lima tahun ke depan akan menjadi kawasan industri, perumahan, dan area elit. Jadi nanti akan banyak warga baru di sana. Sekolahnya harus kami siapkan dari sekarang,” tegasnya.

    Rahmad menekankan bahwa membangun sekolah harus berpikir jauh ke depan, bukan reaktif terhadap kondisi saat ini.

    “Jangan tunggu anak-anak sudah butuh sekolah baru kita bangun. Terlambat nanti. Kalau sekarang masih kosong, itu bukan masalah. Justru itu artinya kami sudah siap lebih awal,” ujarnya.

    Dengan pendekatan perencanaan jangka panjang ini, Pemkot Balikpapan berharap bisa memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh warga, baik di pusat kota maupun di kawasan yang sedang berkembang.

    (Sf/Rs)