Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud sampaikan beberapa program yang telah terealisasi di tahun 2024 pada acara Expose Akhir Tahun 2024. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - Kota Balikpapan telah menghadapi tantangan besar terkait kebutuhan air bersih, dengan defisit air baku mencapai 905 liter per detik berdasarkan neraca air.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan di bawah kepemimpinan Wali Kota Rahmad Mas'ud telah meluncurkan berbagai program dan terobosan guna menyediakan air minum yang sehat dan merata bagi masyarakat.
"Salah satu upaya utama adalah pembangunan Embung Aji Raden yang dirancang untuk menyediakan kapasitas air baku sebesar 150 liter per detik. Proyek ini juga melibatkan proses penetapan lokasi seluas 72,01 hektare yang dijadwalkan selesai pada 2025," ungkap Rahmad saat kegiatan expose akhir tahun 2024 di BSCC Dome Balikpapan, Sabtu (21/12/2024) malam.
Selain itu, pemerintah akan memanfaatkan Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas hingga 1.000 liter per detik. Pemanfaatan bendungan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri PUPR melalui surat resmi yang diterbitkan pada 15 Oktober 2024.
Untuk meningkatkan infrastruktur, Pemkot telah mengembangkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Saat ini, rencana jaringan distribusi sedang disusun oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan," jelasnya.
Pemerintah juga menjajaki teknologi desalinasi air laut melalui skema business-to-business (B to B). Penjaringan minat badan usaha untuk proyek ini telah dilakukan pada 30 November 2024 lalu.
Alternatif lain yang sedang dikaji adalah pemanfaatan Sungai Mahakam melalui studi kelayakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV pada 2024.
"Bahkan rencana pemanfaatan Bendungan Arsari juga tengah dalam tahap studi kelayakan oleh Arsari Enviro," terangnya.
Sembari menunggu beberapa proses yang sedang berjalan, disisi pelayanan, Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan.
Beberapa langkah yang telah dilakukan antaranya, penurunan Non-Revenue Water (NRW) dari 31 persen menjadi 24 persen.
Membuka layanan pengaduan 24 jam melalui Command Center yang terintegrasi dengan sistem manajemen informasi. Lalu, melakukan peremajaan pipa transmisi berdiameter 400 mm sepanjang 1,566 km.
Dan terkakhir membentuk Utility of the Future Team dan kerja sama dengan Korea Water Partnership (KWP)," paparnya.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Balikpapan optimistis dapat mengatasi defisit air baku dan menyediakan layanan air bersih yang lebih baik untuk warganya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud sampaikan beberapa program yang telah terealisasi di tahun 2024 pada acara Expose Akhir Tahun 2024. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - Kota Balikpapan telah menghadapi tantangan besar terkait kebutuhan air bersih, dengan defisit air baku mencapai 905 liter per detik berdasarkan neraca air.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan di bawah kepemimpinan Wali Kota Rahmad Mas'ud telah meluncurkan berbagai program dan terobosan guna menyediakan air minum yang sehat dan merata bagi masyarakat.
"Salah satu upaya utama adalah pembangunan Embung Aji Raden yang dirancang untuk menyediakan kapasitas air baku sebesar 150 liter per detik. Proyek ini juga melibatkan proses penetapan lokasi seluas 72,01 hektare yang dijadwalkan selesai pada 2025," ungkap Rahmad saat kegiatan expose akhir tahun 2024 di BSCC Dome Balikpapan, Sabtu (21/12/2024) malam.
Selain itu, pemerintah akan memanfaatkan Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas hingga 1.000 liter per detik. Pemanfaatan bendungan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri PUPR melalui surat resmi yang diterbitkan pada 15 Oktober 2024.
Untuk meningkatkan infrastruktur, Pemkot telah mengembangkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Saat ini, rencana jaringan distribusi sedang disusun oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan," jelasnya.
Pemerintah juga menjajaki teknologi desalinasi air laut melalui skema business-to-business (B to B). Penjaringan minat badan usaha untuk proyek ini telah dilakukan pada 30 November 2024 lalu.
Alternatif lain yang sedang dikaji adalah pemanfaatan Sungai Mahakam melalui studi kelayakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV pada 2024.
"Bahkan rencana pemanfaatan Bendungan Arsari juga tengah dalam tahap studi kelayakan oleh Arsari Enviro," terangnya.
Sembari menunggu beberapa proses yang sedang berjalan, disisi pelayanan, Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan.
Beberapa langkah yang telah dilakukan antaranya, penurunan Non-Revenue Water (NRW) dari 31 persen menjadi 24 persen.
Membuka layanan pengaduan 24 jam melalui Command Center yang terintegrasi dengan sistem manajemen informasi. Lalu, melakukan peremajaan pipa transmisi berdiameter 400 mm sepanjang 1,566 km.
Dan terkakhir membentuk Utility of the Future Team dan kerja sama dengan Korea Water Partnership (KWP)," paparnya.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Balikpapan optimistis dapat mengatasi defisit air baku dan menyediakan layanan air bersih yang lebih baik untuk warganya.
(Sf/Rs)