Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Berbagai jenis makanan khas daerah di tampilkan dalam kegiatan gebyar UMKM 2025. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, secara resmi membuka kegiatan Gebyar UMKM 2025 di Balikpapan Sport Center Convention (BSCC) Dome, Selasa (12/8/2025). Acara ini mengusung tema Wirausaha Tumbuh, UMKM Tangguh, Indonesia Maju.
Dalam sambutannya, Rahmad menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi upaya serius Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam mendorong pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ia menyebutkan, selain menjadi ajang promosi, kegiatan ini juga memberi ruang bagi para pelaku usaha untuk menunjukkan inovasi produk mereka, terutama di sektor kuliner.
“Ini adalah ikhtiar kami agar UMKM di Balikpapan bisa terus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya sekadar berkumpul, tetapi kami lihat juga inovasi dari masing-masing pelaku usaha,” ucap wali kota Balikpapan.
Sebanyak 48 UMKM lokal turut serta dalam kegiatan ini. Berbagai sajian khas seperti soto, ikan bakar, hingga olahan kreatif seperti kepiting telur asin dan mie berbahan dasar kedelai dan kacang hijau ditampilkan.
“Kami berharap sajian-sajian ini bisa menjadi ikon kuliner Balikpapan yang mampu menarik minat wisatawan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya makanan sehat dan bergizi dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Menurutnya, inovasi kuliner yang sehat bisa menjadi rekomendasi makanan bagi anak-anak di sekolah.
“Jika perlu dapat dikolaborasikan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sedang dijalankan,” terangnya.
Terkait makanan khas daerah, ia mengakui bahwa Balikpapan belum memiliki satu kuliner yang benar-benar merepresentasikan kota ini. Namun dengan keberagaman budaya yang ada, ia optimistis akan lahir makanan khas baru dari hasil perpaduan rasa Nusantara.
“Nanti akan kami lombakan. Dari cita rasa Jawa, Sulawesi, hingga Sumatera, semuanya akan melebur menjadi rasa khas Balikpapan. Inilah langkah awal menciptakan identitas kuliner daerah,” pungkasnya.
Pemkot berharap ke depan kegiatan serupa dapat melibatkan lebih banyak pelaku UMKM, seiring dengan posisi strategis Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Berbagai jenis makanan khas daerah di tampilkan dalam kegiatan gebyar UMKM 2025. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, secara resmi membuka kegiatan Gebyar UMKM 2025 di Balikpapan Sport Center Convention (BSCC) Dome, Selasa (12/8/2025). Acara ini mengusung tema Wirausaha Tumbuh, UMKM Tangguh, Indonesia Maju.
Dalam sambutannya, Rahmad menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi upaya serius Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam mendorong pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ia menyebutkan, selain menjadi ajang promosi, kegiatan ini juga memberi ruang bagi para pelaku usaha untuk menunjukkan inovasi produk mereka, terutama di sektor kuliner.
“Ini adalah ikhtiar kami agar UMKM di Balikpapan bisa terus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya sekadar berkumpul, tetapi kami lihat juga inovasi dari masing-masing pelaku usaha,” ucap wali kota Balikpapan.
Sebanyak 48 UMKM lokal turut serta dalam kegiatan ini. Berbagai sajian khas seperti soto, ikan bakar, hingga olahan kreatif seperti kepiting telur asin dan mie berbahan dasar kedelai dan kacang hijau ditampilkan.
“Kami berharap sajian-sajian ini bisa menjadi ikon kuliner Balikpapan yang mampu menarik minat wisatawan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya makanan sehat dan bergizi dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Menurutnya, inovasi kuliner yang sehat bisa menjadi rekomendasi makanan bagi anak-anak di sekolah.
“Jika perlu dapat dikolaborasikan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sedang dijalankan,” terangnya.
Terkait makanan khas daerah, ia mengakui bahwa Balikpapan belum memiliki satu kuliner yang benar-benar merepresentasikan kota ini. Namun dengan keberagaman budaya yang ada, ia optimistis akan lahir makanan khas baru dari hasil perpaduan rasa Nusantara.
“Nanti akan kami lombakan. Dari cita rasa Jawa, Sulawesi, hingga Sumatera, semuanya akan melebur menjadi rasa khas Balikpapan. Inilah langkah awal menciptakan identitas kuliner daerah,” pungkasnya.
Pemkot berharap ke depan kegiatan serupa dapat melibatkan lebih banyak pelaku UMKM, seiring dengan posisi strategis Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
(Sf/Rs)