Walau Bukan Tempat Wisata, Waduk Samboja Cocok untuk 'Healing'

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    23 September 2023 10:27 WIB

    Suasana sore hari di Waduk Samboja, terlihat pemuda dipinggir sedang menikmati senja dan mengobrol. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Tenggarong - Menikmati akhir pekan, seringkali kita dihadapkan dengan pilihan lokasi wisata. Sebenarnya, warga sekitar Balikpapan dan Samarinda tidak perlu bingung. Tak jauh dari pusat kota, terdapat tempat healing paling tenang dan jauh dari keramaian, yakni Waduk Samboja. 

    Waduk Samboja terletak di perbatasan Kelurahan Karya Jaya, Kelurahan Margomulya dan Kelurahan Argosari yang masuk dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. 

    Selain berfungsi sebagai penampung air, Waduk Samboja dengan tampilan yang baru bertransformasi layaknya tempat piknik. Cocok untuk bercengkerama bersama keluarga hingga tempat bermain air.

    Menurut pengakuan warga sekitar, waduk ini sudah dibuka sejak dulu. Beragam aktivitas, dilakukan di lokasi ini, mulai dari berenang, kegiatan perkemahan, juga sebagai tempat belajar mobil. Pada tahun 2019, sekitar waduk ini tumbuh rumput dengan ukuran setinggi lutut manusia. Sehingga terlihat biasa dan tidak bisa digunakan bersantai.

    Ramai orang berbondong-bondong datang ketika matahari akan terbenam sekitar pukul 17.00 WITA. Seperti yang dilakukan oleh salah satu pengunjung ini, bernama Rabiatul Adawiyah warga Samboja. Ia selalu mempersiapkan akhir pekannya ke Waduk Samboja dengan konsep aesthetic.

    "Keranjang piknik berbahan rotan, saya penuhi dengan makanan, tempat botol, peralatan makanan, kantong plastik, karpet dan bunga-bunga aesthetic tentunya," ungkap Biya sapaannya.

    Bersama teman-temannya, ia menyaksikan langit mulai senja, pohon yang rindang dan angin semilir yang mengombang-ambingkan bajunya.

    "Saya lihat kadang, anak-anak kecil bermain air di jalur irigasi. Dan ada yang bermain sepeda, kegiatan-kegiatan lainnya yang positif. Dan paling penting tidak ada mengganggu aktifitas orang lain," sebutnya.

    Di waduk terdapat musholla, bagi yang berkunjung bisa melaksanakan shalat ashar atau Maghrib. Waktu kunjungan bisa dimulai dari pagi dan ditutup ketika Maghrib tiba.

    Air waduk untuk sekarang tidak dapat ditempati kembali untuk berenang. Menurut informasi pernah terjadi kecelakaan tersedotnya ke pengairan warga sekitar, sehingga tidak diperbolehkan lagi berenang di waduk.

    Biya pulang kerumah dengan hati yang senang, karena ketenangan yang ia cari sudah didapatkan ketika datang ke waduk. "Saya selalu datang weekend, karena selama seminggu tertumpuk penat kerjaan, setelah dari sini, saya kembali ke kota dengan keadaan yang begitu baik dan fresh," tukasnya.

    (Sf/Rs)

     

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Walau Bukan Tempat Wisata, Waduk Samboja Cocok untuk 'Healing'

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    23 September 2023 10:27 WIB

    Suasana sore hari di Waduk Samboja, terlihat pemuda dipinggir sedang menikmati senja dan mengobrol. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Tenggarong - Menikmati akhir pekan, seringkali kita dihadapkan dengan pilihan lokasi wisata. Sebenarnya, warga sekitar Balikpapan dan Samarinda tidak perlu bingung. Tak jauh dari pusat kota, terdapat tempat healing paling tenang dan jauh dari keramaian, yakni Waduk Samboja. 

    Waduk Samboja terletak di perbatasan Kelurahan Karya Jaya, Kelurahan Margomulya dan Kelurahan Argosari yang masuk dalam wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. 

    Selain berfungsi sebagai penampung air, Waduk Samboja dengan tampilan yang baru bertransformasi layaknya tempat piknik. Cocok untuk bercengkerama bersama keluarga hingga tempat bermain air.

    Menurut pengakuan warga sekitar, waduk ini sudah dibuka sejak dulu. Beragam aktivitas, dilakukan di lokasi ini, mulai dari berenang, kegiatan perkemahan, juga sebagai tempat belajar mobil. Pada tahun 2019, sekitar waduk ini tumbuh rumput dengan ukuran setinggi lutut manusia. Sehingga terlihat biasa dan tidak bisa digunakan bersantai.

    Ramai orang berbondong-bondong datang ketika matahari akan terbenam sekitar pukul 17.00 WITA. Seperti yang dilakukan oleh salah satu pengunjung ini, bernama Rabiatul Adawiyah warga Samboja. Ia selalu mempersiapkan akhir pekannya ke Waduk Samboja dengan konsep aesthetic.

    "Keranjang piknik berbahan rotan, saya penuhi dengan makanan, tempat botol, peralatan makanan, kantong plastik, karpet dan bunga-bunga aesthetic tentunya," ungkap Biya sapaannya.

    Bersama teman-temannya, ia menyaksikan langit mulai senja, pohon yang rindang dan angin semilir yang mengombang-ambingkan bajunya.

    "Saya lihat kadang, anak-anak kecil bermain air di jalur irigasi. Dan ada yang bermain sepeda, kegiatan-kegiatan lainnya yang positif. Dan paling penting tidak ada mengganggu aktifitas orang lain," sebutnya.

    Di waduk terdapat musholla, bagi yang berkunjung bisa melaksanakan shalat ashar atau Maghrib. Waktu kunjungan bisa dimulai dari pagi dan ditutup ketika Maghrib tiba.

    Air waduk untuk sekarang tidak dapat ditempati kembali untuk berenang. Menurut informasi pernah terjadi kecelakaan tersedotnya ke pengairan warga sekitar, sehingga tidak diperbolehkan lagi berenang di waduk.

    Biya pulang kerumah dengan hati yang senang, karena ketenangan yang ia cari sudah didapatkan ketika datang ke waduk. "Saya selalu datang weekend, karena selama seminggu tertumpuk penat kerjaan, setelah dari sini, saya kembali ke kota dengan keadaan yang begitu baik dan fresh," tukasnya.

    (Sf/Rs)