Usai Diterjang Banjir, Lima Kampung di Berau Terancam Diserang Penyakit

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    01 Juni 2025 06:16 WIB

    Kondisi Kampung Long La'ai, Kecamatan Segah usai diterjang Banjir. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)

    Tanjung Redeb - Setelah diterjang banjir besar yang melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau yang membuat berantakan, masyarakat pun mulai dibuat waspada terkait munculnya berbagai penyakit, terutama di wilayah lima kampung yang terdampak oleh musibah banjir.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie pun mengatakan, korban banjir begitu rentan terserang penyakit diare dan penyakit kulit. Terutama golongan anak-anak, usia dewasa dan lanjut usia pun sangat rentan terkena penyakit.

    "Selain disebabkan oleh air banjir itu sendiri, kurang minum air putih dan pola makan tidak teratur menjadi pemicu timbulnya penyakit diare. Ini yang jadi perhatian kami," tambah Lamlay.

    Selain itu, ia menyebut penyakit demam berdarah dari jentik nyamuk yang dapat berkembang biak di genangan air pasca banjir juga mengintai masyarakat yang terdampak.

    "Nyamuk yang menyebarkan penyakit malaria berpotensi berkembang biak pada daratan dengan kondisi lembab dan memiliki genangan air di sekitar rumah penduduk," ujarnya.

    Oleh karena itu, dirinya pun menjelaskan bahwa peralihan pasca bencana banjir pun memiliki potensi timbulnya penyakit lainnya. 

    Ia pun mengatakan bahwa hal tersebut bisa disebabkan karena warga kesulitan mengakses air bersih, baik dikonsumsi maupun untuk Mandi Cuci Kakus (MCK). 

    "Kami akan menerjunkan surveilans khusus yang melakukan pemantauan di lokasi banjir ini," katanya.

    Lamlay pun menegaskan bahwa saat ini, para petugas tengah dikerahkan untuk melakukan pendataan penyakit yang diderita oleh warga kampung yang kebanjiran. Sehingga, pihaknya pun melibatkan petugas dari Dinkes Berau dan petugas puskesmas induk di kecamatan.

    "Kami sambil mendata semua, untuk segera kita tindak lanjuti," tandasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Usai Diterjang Banjir, Lima Kampung di Berau Terancam Diserang Penyakit

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    01 Juni 2025 06:16 WIB

    Kondisi Kampung Long La'ai, Kecamatan Segah usai diterjang Banjir. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)

    Tanjung Redeb - Setelah diterjang banjir besar yang melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau yang membuat berantakan, masyarakat pun mulai dibuat waspada terkait munculnya berbagai penyakit, terutama di wilayah lima kampung yang terdampak oleh musibah banjir.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie pun mengatakan, korban banjir begitu rentan terserang penyakit diare dan penyakit kulit. Terutama golongan anak-anak, usia dewasa dan lanjut usia pun sangat rentan terkena penyakit.

    "Selain disebabkan oleh air banjir itu sendiri, kurang minum air putih dan pola makan tidak teratur menjadi pemicu timbulnya penyakit diare. Ini yang jadi perhatian kami," tambah Lamlay.

    Selain itu, ia menyebut penyakit demam berdarah dari jentik nyamuk yang dapat berkembang biak di genangan air pasca banjir juga mengintai masyarakat yang terdampak.

    "Nyamuk yang menyebarkan penyakit malaria berpotensi berkembang biak pada daratan dengan kondisi lembab dan memiliki genangan air di sekitar rumah penduduk," ujarnya.

    Oleh karena itu, dirinya pun menjelaskan bahwa peralihan pasca bencana banjir pun memiliki potensi timbulnya penyakit lainnya. 

    Ia pun mengatakan bahwa hal tersebut bisa disebabkan karena warga kesulitan mengakses air bersih, baik dikonsumsi maupun untuk Mandi Cuci Kakus (MCK). 

    "Kami akan menerjunkan surveilans khusus yang melakukan pemantauan di lokasi banjir ini," katanya.

    Lamlay pun menegaskan bahwa saat ini, para petugas tengah dikerahkan untuk melakukan pendataan penyakit yang diderita oleh warga kampung yang kebanjiran. Sehingga, pihaknya pun melibatkan petugas dari Dinkes Berau dan petugas puskesmas induk di kecamatan.

    "Kami sambil mendata semua, untuk segera kita tindak lanjuti," tandasnya.

    (Sf/Rs)