Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
Seputar Kaltim
Wakil Rektor III Unmul, Bahzar (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)
Samarinda - Wakil Rektor III Universitas Mulawarman, Bahzar menyatakan akan mengawal empat mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka pembawa bom molotov pada aksi demo yang berlangsung di Kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin (1/9/2025) lalu.
Hal ini disampaikan usai mendampingi empat tersangka pada konferensi pers yang digelar di Aula Polresta Samarinda, Rabu (3/9/2025).
Diketahui, mulanya kepolisian mengamankan 22 mahasiswa Unmul yang diduga membawa sebanyak 27 bom molotov pada aksi tersebut.
Kejadian ini mulai mengerucut dan menyisakan empat tersangka yang diketahui berstatus mahasiswa Unmul.
Sementara, 18 lainnya dengan status mahasiswa Unmul telah dibebaskan. Sebab terbukti tidak terlibat pada kasus tersebut.
"Kami akan berjuang untuk membela mahasiswa kami," tegas Bahzar usai konferensi pers.
Ia mengatakan, akan mendalami dalang utama masalah kejadian mahasiswa asal Unmul ini, hingga akhirnya bisa membawa bom pada aksi yang berlangsung di gedung parlemen Karang Paci tersebut.
"Akan kami pelajari. Tentu kita menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Akan ada upaya-upaya hukum," terangnya.
Saat ditanya soal kabar aksi kedua, dia mengungkapkan, belum mengetahui persoalan ini. Pihak kampus belum mendapat informasi valid terkait demo susulan nantinya.
"Kami belum tahu ada aksi kedua. Tentu akan kami antisipasi, karena apalagi yang mau diperjuangkan," tuturnya.
"Jangan juga setiap hari demo, tentu ada pembatasan. Kita ingin keadaan tetap konfusif. Jangan sampai mengedepankan emosional," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
Seputar Kaltim
Wakil Rektor III Unmul, Bahzar (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)
Samarinda - Wakil Rektor III Universitas Mulawarman, Bahzar menyatakan akan mengawal empat mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka pembawa bom molotov pada aksi demo yang berlangsung di Kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin (1/9/2025) lalu.
Hal ini disampaikan usai mendampingi empat tersangka pada konferensi pers yang digelar di Aula Polresta Samarinda, Rabu (3/9/2025).
Diketahui, mulanya kepolisian mengamankan 22 mahasiswa Unmul yang diduga membawa sebanyak 27 bom molotov pada aksi tersebut.
Kejadian ini mulai mengerucut dan menyisakan empat tersangka yang diketahui berstatus mahasiswa Unmul.
Sementara, 18 lainnya dengan status mahasiswa Unmul telah dibebaskan. Sebab terbukti tidak terlibat pada kasus tersebut.
"Kami akan berjuang untuk membela mahasiswa kami," tegas Bahzar usai konferensi pers.
Ia mengatakan, akan mendalami dalang utama masalah kejadian mahasiswa asal Unmul ini, hingga akhirnya bisa membawa bom pada aksi yang berlangsung di gedung parlemen Karang Paci tersebut.
"Akan kami pelajari. Tentu kita menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Akan ada upaya-upaya hukum," terangnya.
Saat ditanya soal kabar aksi kedua, dia mengungkapkan, belum mengetahui persoalan ini. Pihak kampus belum mendapat informasi valid terkait demo susulan nantinya.
"Kami belum tahu ada aksi kedua. Tentu akan kami antisipasi, karena apalagi yang mau diperjuangkan," tuturnya.
"Jangan juga setiap hari demo, tentu ada pembatasan. Kita ingin keadaan tetap konfusif. Jangan sampai mengedepankan emosional," pungkasnya.
(Sf/Rs)