Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda - Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy dengan tegas mengatakan, pelaku UMKM di Teras Samarinda yang mencari keuntungan berlebih akan ditindak.
Ia menjelaskan, berlebih di sini dalam artian pelaku UMKM ini menjual barang dengan harga yang tidak wajar, misal sampai dua kali lipat dari harga asli atau bahkan harga jual di pasaran.
Saat ini, empat stan UMKM yang ada di Teras Samarinda masih diisi oleh UMKM lokal atau binaan dari dinas terkait secara bergantian, selagi menunggu proses pendaftaran selesai. Marnabas mengatakan dari pengisi stan itu juga sudah ada yang menerima imbauan darinya.
"Kita mau orang datang ke Teras Samarinda benar-benar menikmati, jangan sampai ada kalkulator rusak atau aji mumpung, Ini saya cek terus, kalau ada yang tidak jujur menaikan harga berarti tidak taat dengan aturan dan saya minta diganti saja," jelas Marnabas belum lama ini.
Menurutnya sangat disayangkan bila ada pelaku UMKM yang memakai kesempatan ini hanya untuk keuntungan pribadi. Terlebih para UMKM yang ada saat ini tidak membayar sewa tempat. Untuk itu ia pun mengimbau agar dapat memasang harga yang sesuai untuk menjaga kenyamanan dan menarik perhatian pengunjung.
"Di sini kan sistemnya monopoli, orang luar tidak boleh masuk, makanya hrus kita jaga, kecuali di sini bebas pedagang asongan dan sebagainya masuk, mau jual semahal apapun terserah, ada tidak yang mau beli," ungkapnya.
Meliha animo masyarakat baik pengunjung maupun yang mendaftar stan UMKM, Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda ini juga telah meminta kepada pengelola agar dapat membuatkan stan lain di luar area Teras Samarinda seperti di parkiran eks SPBU di Jalan RE Martadinata, Samarinda Ulu.
Ia menilai di sekeliling area parkir masih bisa dibuat stan UMKM agar bisa menampung lebih banyak pelaku usaha. Sehingga ketika pengunjung turun dari kendaraannya, yang ia harapkan langsung ada transaksi ekonomi lainnya.
"Karena kalau kita taruh di dalam akan merusak pemandangan dan kondisi di dalamnya, kalau di sana kan sekelilingnya masih ada tempat jadi tidak menganggu parkiran," bebernya.
Ia memastikan baik stan yang di dalam ataupun luar Tera Samarinda, akan mengutamakan para pelaku usaha dan produk lokal dari Samarinda, seperti amplang dan ilat sapi.
Marnabas mengatakan, bagi pendaftar UMKM yang lolos seleksi nantinya hanya empat, disesuaikan dengan stan yang ada, juga tidak diberlakukan sistem pergantian. Untuk yang di luar Teras Samarinda akan diproses kemudian.
Terkait dengan biaya sewa, pihaknya belum bisa menyebutkan nilai secara detail. Hanya saja yang pasti pihaknya tidak akan memberikan harga tinggi, disesuaikan dengan tujuan yang ingin diraih, yakni keterjangkauan harga dengan kualitas yang baik sehingga dapat menarik minat masyarakat.
"Kita ingin menciptakan harga terjangkau di sini, kualitas bintang lima harga kaki lima, Jangan sampai kualitas kaki lima harga bintang tujuh," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda - Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy dengan tegas mengatakan, pelaku UMKM di Teras Samarinda yang mencari keuntungan berlebih akan ditindak.
Ia menjelaskan, berlebih di sini dalam artian pelaku UMKM ini menjual barang dengan harga yang tidak wajar, misal sampai dua kali lipat dari harga asli atau bahkan harga jual di pasaran.
Saat ini, empat stan UMKM yang ada di Teras Samarinda masih diisi oleh UMKM lokal atau binaan dari dinas terkait secara bergantian, selagi menunggu proses pendaftaran selesai. Marnabas mengatakan dari pengisi stan itu juga sudah ada yang menerima imbauan darinya.
"Kita mau orang datang ke Teras Samarinda benar-benar menikmati, jangan sampai ada kalkulator rusak atau aji mumpung, Ini saya cek terus, kalau ada yang tidak jujur menaikan harga berarti tidak taat dengan aturan dan saya minta diganti saja," jelas Marnabas belum lama ini.
Menurutnya sangat disayangkan bila ada pelaku UMKM yang memakai kesempatan ini hanya untuk keuntungan pribadi. Terlebih para UMKM yang ada saat ini tidak membayar sewa tempat. Untuk itu ia pun mengimbau agar dapat memasang harga yang sesuai untuk menjaga kenyamanan dan menarik perhatian pengunjung.
"Di sini kan sistemnya monopoli, orang luar tidak boleh masuk, makanya hrus kita jaga, kecuali di sini bebas pedagang asongan dan sebagainya masuk, mau jual semahal apapun terserah, ada tidak yang mau beli," ungkapnya.
Meliha animo masyarakat baik pengunjung maupun yang mendaftar stan UMKM, Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda ini juga telah meminta kepada pengelola agar dapat membuatkan stan lain di luar area Teras Samarinda seperti di parkiran eks SPBU di Jalan RE Martadinata, Samarinda Ulu.
Ia menilai di sekeliling area parkir masih bisa dibuat stan UMKM agar bisa menampung lebih banyak pelaku usaha. Sehingga ketika pengunjung turun dari kendaraannya, yang ia harapkan langsung ada transaksi ekonomi lainnya.
"Karena kalau kita taruh di dalam akan merusak pemandangan dan kondisi di dalamnya, kalau di sana kan sekelilingnya masih ada tempat jadi tidak menganggu parkiran," bebernya.
Ia memastikan baik stan yang di dalam ataupun luar Tera Samarinda, akan mengutamakan para pelaku usaha dan produk lokal dari Samarinda, seperti amplang dan ilat sapi.
Marnabas mengatakan, bagi pendaftar UMKM yang lolos seleksi nantinya hanya empat, disesuaikan dengan stan yang ada, juga tidak diberlakukan sistem pergantian. Untuk yang di luar Teras Samarinda akan diproses kemudian.
Terkait dengan biaya sewa, pihaknya belum bisa menyebutkan nilai secara detail. Hanya saja yang pasti pihaknya tidak akan memberikan harga tinggi, disesuaikan dengan tujuan yang ingin diraih, yakni keterjangkauan harga dengan kualitas yang baik sehingga dapat menarik minat masyarakat.
"Kita ingin menciptakan harga terjangkau di sini, kualitas bintang lima harga kaki lima, Jangan sampai kualitas kaki lima harga bintang tujuh," pungkasnya.
(Sf/Rs)