Uji Kelayakan Jembatan Mahakam I Pasca-Tabrakan Tongkang, Hasil Evaluasi Diumumkan Kamis 6 Maret

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    04 Maret 2025 08:31 WIB

    Pelasanaan pengujian dinamis dan geometris terhadap Jembatan Mahakam I. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Jembatan Mahakam I, ikon Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjalani serangkaian pengujian dinamis dan geometris pada Selasa (4/3/2025). 

    Pengujian ini dilakukan oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, menyusul insiden tabrakan oleh tongkang pengangkut kayu beberapa pekan lalu.

    Tenaga Ahli KKJTJ Kementerian PUPR, Priyo Suprobo, menjelaskan bahwa pengujian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi terkini jembatan yang telah berusia 39 tahun tersebut.

    "Hari ini, kami dari KKJTJ Kementerian PU bersama Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Kaltim melakukan pengujian dinamis. Kami memberikan beban dinamis dan mengamati respons Jembatan Mahakam I yang baru saja tertabrak tongkang," ujar Priyo di lokasi pengujian.

    Pengujian difokuskan pada bentang sepanjang 100 meter dan 60 meter. Tim ahli melakukan pengukuran dinamis untuk mengetahui kekakuan dan ketegaran jembatan, serta pengukuran geometris untuk mendeteksi potensi perubahan struktur akibat tabrakan. 

    "Pengujian dinamis ini penting untuk mengetahui frekuensi jembatan. Jika frekuensinya masih baik dibandingkan jembatan baru, artinya jembatan ini masih cukup kaku dan tegar," jelas Priyo.

    Selain itu, tim juga mengukur geometri jembatan untuk mendeteksi kemungkinan kemiringan atau penurunan struktur. 

    "Mengingat usia jembatan yang sudah lama, tentu ada potensi penurunan atau degradasi kekuatan. Kami juga mengukur geometri untuk memastikan tidak ada perubahan signifikan setelah tabrakan," tambahnya.

    Priyo mengungkapkan bahwa Jembatan Mahakam I memiliki sejarah panjang, termasuk 22 kali insiden tabrakan oleh tongkang. 

    "Usia jembatan ini sudah 39 tahun. Dari catatan sejarah, jembatan ini pernah tertabrak tongkang sebanyak 22 kali. Alhamdulillah, kondisinya masih cukup baik. Namun, hasil final evaluasi hari ini akan kami rapatkan malam ini untuk menentukan kelayakan jembatan," ungkapnya.

    Hasil evaluasi menyeluruh, yang mencakup data pengujian dinamis dan geometris, akan diumumkan pada Kamis (6/3/2025) mendatang, setelah semua data terkumpul dan dianalisis. Keputusan mengenai kelayakan Jembatan Mahakam I akan diambil berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

    Pengujian ini melibatkan berbagai peralatan canggih untuk mengukur getaran, pergerakan, dan perubahan bentuk jembatan. 

    Data yang diperoleh akan diolah menggunakan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan analisis yang akurat dan komprehensif.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Uji Kelayakan Jembatan Mahakam I Pasca-Tabrakan Tongkang, Hasil Evaluasi Diumumkan Kamis 6 Maret

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    04 Maret 2025 08:31 WIB

    Pelasanaan pengujian dinamis dan geometris terhadap Jembatan Mahakam I. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Jembatan Mahakam I, ikon Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjalani serangkaian pengujian dinamis dan geometris pada Selasa (4/3/2025). 

    Pengujian ini dilakukan oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, menyusul insiden tabrakan oleh tongkang pengangkut kayu beberapa pekan lalu.

    Tenaga Ahli KKJTJ Kementerian PUPR, Priyo Suprobo, menjelaskan bahwa pengujian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi terkini jembatan yang telah berusia 39 tahun tersebut.

    "Hari ini, kami dari KKJTJ Kementerian PU bersama Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Kaltim melakukan pengujian dinamis. Kami memberikan beban dinamis dan mengamati respons Jembatan Mahakam I yang baru saja tertabrak tongkang," ujar Priyo di lokasi pengujian.

    Pengujian difokuskan pada bentang sepanjang 100 meter dan 60 meter. Tim ahli melakukan pengukuran dinamis untuk mengetahui kekakuan dan ketegaran jembatan, serta pengukuran geometris untuk mendeteksi potensi perubahan struktur akibat tabrakan. 

    "Pengujian dinamis ini penting untuk mengetahui frekuensi jembatan. Jika frekuensinya masih baik dibandingkan jembatan baru, artinya jembatan ini masih cukup kaku dan tegar," jelas Priyo.

    Selain itu, tim juga mengukur geometri jembatan untuk mendeteksi kemungkinan kemiringan atau penurunan struktur. 

    "Mengingat usia jembatan yang sudah lama, tentu ada potensi penurunan atau degradasi kekuatan. Kami juga mengukur geometri untuk memastikan tidak ada perubahan signifikan setelah tabrakan," tambahnya.

    Priyo mengungkapkan bahwa Jembatan Mahakam I memiliki sejarah panjang, termasuk 22 kali insiden tabrakan oleh tongkang. 

    "Usia jembatan ini sudah 39 tahun. Dari catatan sejarah, jembatan ini pernah tertabrak tongkang sebanyak 22 kali. Alhamdulillah, kondisinya masih cukup baik. Namun, hasil final evaluasi hari ini akan kami rapatkan malam ini untuk menentukan kelayakan jembatan," ungkapnya.

    Hasil evaluasi menyeluruh, yang mencakup data pengujian dinamis dan geometris, akan diumumkan pada Kamis (6/3/2025) mendatang, setelah semua data terkumpul dan dianalisis. Keputusan mengenai kelayakan Jembatan Mahakam I akan diambil berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

    Pengujian ini melibatkan berbagai peralatan canggih untuk mengukur getaran, pergerakan, dan perubahan bentuk jembatan. 

    Data yang diperoleh akan diolah menggunakan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan analisis yang akurat dan komprehensif.

    (Sf/Rs)