Tugu Pembantaian Belanda di Loh Sumber Bakal Disulap Jadi Tempat Wisata

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    07 Juni 2024 11:18 WIB

    Tugu bekas pembantaian pada zaman Belanda. (Foto:Sukirno)

    Tenggarong - Pemerintah Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) akan mengembangkan Tugu Pembantaian yang dilakukan pasukan Belanda pada zaman dahulu menjadi destinasi wisata baru.

    Sebelum kemerdekaan, Loa Kulu adalah pusat tambang pertama di Kutai. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki ini menjadi tujuan penjajah belanda untuk mengeruk hasil bumi berupa batu bara.

    Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno mengatakan banyak warga desa yang menjadi korban kekerasan di lokasi tersebut. Bukti perjuangan yang masih ada sampai kini adalah Tugu Pembantaian masyarakat Loa Kulu yang berada di Loh Sumber.

    "Tahun ini kami akan coba kembangkan lokasi itu sebagai tempat wisata sejarah," kata Sukirno Jumat (7/6/2024).

    Sukirno mengaku untuk mendapat dukungan, pihaknya akan melakukan musyawarah dengan tokoh masyarakat Desa Loh Sumber agar langkah ini mendapat dukungan dan tidak menimbulkan masalah.

    "Kami coba musyawarahkan dulu dengan tokoh masyarakat, jika mereka sejalan dengan kita, maka akan segera dikerjakan," sebutnya.

    Tak hanya tugu, pihaknya juga akan kembali menghidupkan taman agrowisata desa yang sempat berhenti. Ini dilakukan agar menjadi daya tarik obyek wisata tersebut.

    “Tujuan kita mengembangkan wisata sejarah itu bukan untuk mengingatkan tragedi di masalalu, kita ingin masyarakat bisa mengingat jasa para pahlawan,” jelasnya.

    Tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Desa Loh Sumber dan berharap dengan adanya potensi wisata baru itu, wilayah tersebut dapat membuka wawasan dan melahirkan kreatifitas masyarakat desa serta dapat mendorong pelestarian budaya, adat dan tradisi. Mendorong usaha kelestarian alam berkelanjutan dan dapat melahirkan industri kreatif.

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tugu Pembantaian Belanda di Loh Sumber Bakal Disulap Jadi Tempat Wisata

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    07 Juni 2024 11:18 WIB

    Tugu bekas pembantaian pada zaman Belanda. (Foto:Sukirno)

    Tenggarong - Pemerintah Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) akan mengembangkan Tugu Pembantaian yang dilakukan pasukan Belanda pada zaman dahulu menjadi destinasi wisata baru.

    Sebelum kemerdekaan, Loa Kulu adalah pusat tambang pertama di Kutai. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki ini menjadi tujuan penjajah belanda untuk mengeruk hasil bumi berupa batu bara.

    Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno mengatakan banyak warga desa yang menjadi korban kekerasan di lokasi tersebut. Bukti perjuangan yang masih ada sampai kini adalah Tugu Pembantaian masyarakat Loa Kulu yang berada di Loh Sumber.

    "Tahun ini kami akan coba kembangkan lokasi itu sebagai tempat wisata sejarah," kata Sukirno Jumat (7/6/2024).

    Sukirno mengaku untuk mendapat dukungan, pihaknya akan melakukan musyawarah dengan tokoh masyarakat Desa Loh Sumber agar langkah ini mendapat dukungan dan tidak menimbulkan masalah.

    "Kami coba musyawarahkan dulu dengan tokoh masyarakat, jika mereka sejalan dengan kita, maka akan segera dikerjakan," sebutnya.

    Tak hanya tugu, pihaknya juga akan kembali menghidupkan taman agrowisata desa yang sempat berhenti. Ini dilakukan agar menjadi daya tarik obyek wisata tersebut.

    “Tujuan kita mengembangkan wisata sejarah itu bukan untuk mengingatkan tragedi di masalalu, kita ingin masyarakat bisa mengingat jasa para pahlawan,” jelasnya.

    Tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Desa Loh Sumber dan berharap dengan adanya potensi wisata baru itu, wilayah tersebut dapat membuka wawasan dan melahirkan kreatifitas masyarakat desa serta dapat mendorong pelestarian budaya, adat dan tradisi. Mendorong usaha kelestarian alam berkelanjutan dan dapat melahirkan industri kreatif.

    (Sf/By)