Tugu Bernilai Miliaran Rupiah Ini Tuai Kritikan Publik, Begini Kata Wali Kota Samarinda

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    03 Januari 2025 06:05 WIB

    Tugu pesut Mahakam yang ada di kawasan simpang empat Mal Lembuswana. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengaku berlapang dada menerima segala kritikan dari masyarakat. Belakangan ini, tugu yang diklaim sebagai simbol pesut Mahakam di kawasan simpang Mal Lembuswana mengundang sejumlah kritik dari masyarakat. 

    Pasalnya, tugu tersebut terlihat sebagai simbol sederhana yang tak menggambarkan bentuk dari ikan yang hidup di Sungai Mahakam itu. Ramai di media sosial, masyarakat mempertanyakan apa maksud dari tugu itu dan meragukan bentuk tugu yang diklaim sebagai pesut Mahakam tersebut. 

    "Itu ilustrasi pesut, kalau karya seni itukan memang tergantung dari kita memandangnya. Dan kita bisa memaklumi kalau ini jadi perbincangan di publik, sambil berjalan itu tidak apa," kata Andi Harun saat dikonfirmasi di MTS Negeri Jalan Harmonika Samarinda, Jumat (3/1/2024). 

    Tugu yang dibuat dengan dana sekitar Rp1,1 miliar itu, kata Andi Harun merupakan salah satu upaya dalam menata kota. Sehingga, ketika ada pro-kontra di tengah masyarakat, menurutnya adalah sesuatu yang wajar. 

    Kritikan yang diberikan oleh masyarakat ini, nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk menghasilkan karya atau produk yang lebih baik lagi. "Jika hanya tugu, ya kita lapang dada terima sebagai sebuah masukan, kritikan itu adalah obat dan ada hikmahnya," ungkapnya. 

    Orang nomor satu di Samarinda itu juga mengatakan, tak ada alasan khusus peletakan tugu tersebut di kawasan simpang empat Mal Lembuswana. Hanya saja ia menegaskan, bahwa pelatakan tugu tersebut pasti atas dasar pertimbangan yang matang dari pandangan tata kota di bidang Cipta Karya Dinas PUPR.

    "Di balik itu semua, keinginan menata Samarinda itu kan dari segala aspek, mulai dari aspek taman, jalan, nanti seiring berjalannya waktu akan kita evaluasi," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tugu Bernilai Miliaran Rupiah Ini Tuai Kritikan Publik, Begini Kata Wali Kota Samarinda

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    03 Januari 2025 06:05 WIB

    Tugu pesut Mahakam yang ada di kawasan simpang empat Mal Lembuswana. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengaku berlapang dada menerima segala kritikan dari masyarakat. Belakangan ini, tugu yang diklaim sebagai simbol pesut Mahakam di kawasan simpang Mal Lembuswana mengundang sejumlah kritik dari masyarakat. 

    Pasalnya, tugu tersebut terlihat sebagai simbol sederhana yang tak menggambarkan bentuk dari ikan yang hidup di Sungai Mahakam itu. Ramai di media sosial, masyarakat mempertanyakan apa maksud dari tugu itu dan meragukan bentuk tugu yang diklaim sebagai pesut Mahakam tersebut. 

    "Itu ilustrasi pesut, kalau karya seni itukan memang tergantung dari kita memandangnya. Dan kita bisa memaklumi kalau ini jadi perbincangan di publik, sambil berjalan itu tidak apa," kata Andi Harun saat dikonfirmasi di MTS Negeri Jalan Harmonika Samarinda, Jumat (3/1/2024). 

    Tugu yang dibuat dengan dana sekitar Rp1,1 miliar itu, kata Andi Harun merupakan salah satu upaya dalam menata kota. Sehingga, ketika ada pro-kontra di tengah masyarakat, menurutnya adalah sesuatu yang wajar. 

    Kritikan yang diberikan oleh masyarakat ini, nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk menghasilkan karya atau produk yang lebih baik lagi. "Jika hanya tugu, ya kita lapang dada terima sebagai sebuah masukan, kritikan itu adalah obat dan ada hikmahnya," ungkapnya. 

    Orang nomor satu di Samarinda itu juga mengatakan, tak ada alasan khusus peletakan tugu tersebut di kawasan simpang empat Mal Lembuswana. Hanya saja ia menegaskan, bahwa pelatakan tugu tersebut pasti atas dasar pertimbangan yang matang dari pandangan tata kota di bidang Cipta Karya Dinas PUPR.

    "Di balik itu semua, keinginan menata Samarinda itu kan dari segala aspek, mulai dari aspek taman, jalan, nanti seiring berjalannya waktu akan kita evaluasi," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)