Trotoar Kotor Karena Truk Material, Wali Kota Ancam Hentikan Pembangunan 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    09 Januari 2025 06:18 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau di kawasan Jalan Agus Salim, Rabu(8/1/2025) sore. (Foto: Tria/Seputrafakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi trotoar di kawasan Jalan Agus Salim dan Jalan Abul Hasan yang baru saja selesai dibangun. Saat melakukan tinjauan langsung pada Rabu (8/1/2025), Andi Harun menemukan sejumlah kekurangan pada hasil finishing proyek tersebut. 

    Ia meminta Dinas PUPR Samarinda, termasuk kepala bidang dan pejabat pembuat komitmen (PPK) terkait, untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini.

    “Secara fisik, hasil pengerjaan trotoar ini cukup baik, tetapi finishing-nya kurang sempurna karena tidak dibersihkan secara detail. Misalnya, ada percikan aspal dan cat yang tidak dibersihkan sehingga terlihat kurang rapi,” ujar Andi Harun saat tinjauan. 

    Selain itu, ia juga menyoroti kebersihan jalan dan trotoar di sekitar lokasi pembangunan toko dan kantor di Jalan KH Abul Hasan RT 19. Ia mengatakan aktivitas proyek seperti pengangkutan tanah seringkali meninggalkan tumpahan di area trotoar dan bahu jalan, sehingga mengotori lingkungan. 

    “Kita meminta agar setelah pekerjaan selesai, truk-truk material langsung membersihkan jalan. Jika tidak ada kerja sama untuk menjaga kebersihan, saya tidak segan-segan menutup proyek pembangunan tersebut,” tegasnya.

    Dalam kesempatan itu, Andi Harun juga mencatat adanya genangan air di tikungan antara Jalan Tarmidi dan Jalan Agus Salim yang sering terjadi, panjangnya sekitar 30 sampai 40 meter. Genangan ini disebabkan oleh luapan drainase, terutama saat elevasi Sungai Karang Mumus naik bersamaan dengan pasang Sungai Mahakam.

    “Kami akan segera melakukan pengangkatan sedimentasi untuk jangka pendek," tuturnya. 

    Sedangkan untuk jangka panjang, ia meminta dinas terkait untuk memasang sistem pintu air agar ketika level sungai naik, genangan bisa dihindari. Namun, ia ingin agar sistem ini tetap harus memastikan air limbah dari darat bisa terbuang ke sungai.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Trotoar Kotor Karena Truk Material, Wali Kota Ancam Hentikan Pembangunan 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    09 Januari 2025 06:18 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau di kawasan Jalan Agus Salim, Rabu(8/1/2025) sore. (Foto: Tria/Seputrafakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi trotoar di kawasan Jalan Agus Salim dan Jalan Abul Hasan yang baru saja selesai dibangun. Saat melakukan tinjauan langsung pada Rabu (8/1/2025), Andi Harun menemukan sejumlah kekurangan pada hasil finishing proyek tersebut. 

    Ia meminta Dinas PUPR Samarinda, termasuk kepala bidang dan pejabat pembuat komitmen (PPK) terkait, untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini.

    “Secara fisik, hasil pengerjaan trotoar ini cukup baik, tetapi finishing-nya kurang sempurna karena tidak dibersihkan secara detail. Misalnya, ada percikan aspal dan cat yang tidak dibersihkan sehingga terlihat kurang rapi,” ujar Andi Harun saat tinjauan. 

    Selain itu, ia juga menyoroti kebersihan jalan dan trotoar di sekitar lokasi pembangunan toko dan kantor di Jalan KH Abul Hasan RT 19. Ia mengatakan aktivitas proyek seperti pengangkutan tanah seringkali meninggalkan tumpahan di area trotoar dan bahu jalan, sehingga mengotori lingkungan. 

    “Kita meminta agar setelah pekerjaan selesai, truk-truk material langsung membersihkan jalan. Jika tidak ada kerja sama untuk menjaga kebersihan, saya tidak segan-segan menutup proyek pembangunan tersebut,” tegasnya.

    Dalam kesempatan itu, Andi Harun juga mencatat adanya genangan air di tikungan antara Jalan Tarmidi dan Jalan Agus Salim yang sering terjadi, panjangnya sekitar 30 sampai 40 meter. Genangan ini disebabkan oleh luapan drainase, terutama saat elevasi Sungai Karang Mumus naik bersamaan dengan pasang Sungai Mahakam.

    “Kami akan segera melakukan pengangkatan sedimentasi untuk jangka pendek," tuturnya. 

    Sedangkan untuk jangka panjang, ia meminta dinas terkait untuk memasang sistem pintu air agar ketika level sungai naik, genangan bisa dihindari. Namun, ia ingin agar sistem ini tetap harus memastikan air limbah dari darat bisa terbuang ke sungai.

    (Sf/Rs)