Tinjau Pemasangan Tiang Pancang di SKM, Wali Kota Samarinda Minta Masyarakat Sabar Selama Jalan Ditutup Sampai Proyek Selesai

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    19 Juni 2024 12:13 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun (sebelah kiri) saat meninjau langsung pemasangan tiang pancang di pinggir Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tarmidi, Rabu (19/6/2024) sore. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun (AH), melakukan peninjauan terhadap pemasangan tiang pancang tanggul Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tarmidi, Rabu (19/6/2024) sore. 

    Pemasangan tanggul itu sepanjang 220 meter dari depan gang Jalan Danau Maninjau hingga sebelum jembatan yang berada di antara Jalan Tarmidi dan Jalan Abdul Muthalib, dengan progress pengerjaan telah mencapai 54 persen.

    Saat tinjauan berlangsung, ia menemukan adanya potensi kendala teknis seperti mobilisasi peralatan, dan pekerjaan yang bisa merusak sebagian badan jalan. AH menegaskan pentingnya mengetahui potensi kendala teknis dan non-teknis dalam pelaksanaan proyek ini agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

    “Karena kita tahu ada potensi kerusakan, jalan yang rusak tidak boleh dibiarkan tanpa diperbaiki. Saya sudah memerintahkan kepada Plt Asisten II dan Dinas PUPR untuk menyiapkan agar setelah proyek selesai, jalan dapat berfungsi kembali tanpa menunggu anggaran berikutnya,” tegasnya.

    Proyek penanggulan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi sungai dan daya tampung air sebagai bagian dari desain pengendalian banjir kota. Tahap pertama proyek melibatkan pembongkaran dan relokasi bangunan di bantaran sungai. Saat ini, tahap kedua berfokus pada pembenahan tebing sungai dengan memasang pancang agar permanen sekaligus memperkuat jalan.

    AH berharap penanggulan ini selesai sesuai dengan jadwal, sehingga pada tahun berikutnya bisa dilanjutkan dengan pekerjaan lain. Entah nantinya jalan tersebut akan diperlebar atau dibangun taman sebagai bagian dari integrasi dengan taman yang sudah ada. 

    “Kami akan merencanakan di anggaran perubahan 2024 dan pembangunan fisiknya di 2025, agar kegiatan ini berkesinambungan. Selain mengatasi banjir, juga merehabilitasi sungai untuk menunjang tata kota,” paparnya.

    Proyek dengan nilai kontrak 14,4 miliar rupiah ini ditargetkan selesai pada Oktober 2024, dengan masa pengerjaan enam bulan.

    Ia juga meminta masyarakat dapat bersabar selama masa pengerjaan proyek ini berlangsung. Karena di sepanjang Jalan Tarmidi cukup banyak toko-toko dan tempat usaha yang tentunya akan berpengaruh pada perputaran ekonomi masyarakat. 

    “Jadi pada kesempatan ini juga saya minta maaf bagi masyarakat dan pengguna jalan tarmidi selama ada kegiatan ini berlangsung pasti akan terganggu karna ada pengalihan jalan tapi insyaallah akan indah semua pada waktunya,” ungkapnya.

    Karena dengan adanya pemasangan pancang ini, selain sebagai penguat kondisi tanah yang ada di pinggir sungai, masyarakat nantinya juga akan mendapatkan jalan yang lebar, juga lingkungan yang lebih sehat dengan rencana pembuatan taman di tempat tersebut. 

    “Kita ingin semua pembangunan dilaksanakan secepatnya, tapi kita juga harus menyesuaikan dengan anggaran yang kita punya sehingga harus dilaksanakan secara bertahap,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tinjau Pemasangan Tiang Pancang di SKM, Wali Kota Samarinda Minta Masyarakat Sabar Selama Jalan Ditutup Sampai Proyek Selesai

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    19 Juni 2024 12:13 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun (sebelah kiri) saat meninjau langsung pemasangan tiang pancang di pinggir Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tarmidi, Rabu (19/6/2024) sore. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun (AH), melakukan peninjauan terhadap pemasangan tiang pancang tanggul Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tarmidi, Rabu (19/6/2024) sore. 

    Pemasangan tanggul itu sepanjang 220 meter dari depan gang Jalan Danau Maninjau hingga sebelum jembatan yang berada di antara Jalan Tarmidi dan Jalan Abdul Muthalib, dengan progress pengerjaan telah mencapai 54 persen.

    Saat tinjauan berlangsung, ia menemukan adanya potensi kendala teknis seperti mobilisasi peralatan, dan pekerjaan yang bisa merusak sebagian badan jalan. AH menegaskan pentingnya mengetahui potensi kendala teknis dan non-teknis dalam pelaksanaan proyek ini agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

    “Karena kita tahu ada potensi kerusakan, jalan yang rusak tidak boleh dibiarkan tanpa diperbaiki. Saya sudah memerintahkan kepada Plt Asisten II dan Dinas PUPR untuk menyiapkan agar setelah proyek selesai, jalan dapat berfungsi kembali tanpa menunggu anggaran berikutnya,” tegasnya.

    Proyek penanggulan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi sungai dan daya tampung air sebagai bagian dari desain pengendalian banjir kota. Tahap pertama proyek melibatkan pembongkaran dan relokasi bangunan di bantaran sungai. Saat ini, tahap kedua berfokus pada pembenahan tebing sungai dengan memasang pancang agar permanen sekaligus memperkuat jalan.

    AH berharap penanggulan ini selesai sesuai dengan jadwal, sehingga pada tahun berikutnya bisa dilanjutkan dengan pekerjaan lain. Entah nantinya jalan tersebut akan diperlebar atau dibangun taman sebagai bagian dari integrasi dengan taman yang sudah ada. 

    “Kami akan merencanakan di anggaran perubahan 2024 dan pembangunan fisiknya di 2025, agar kegiatan ini berkesinambungan. Selain mengatasi banjir, juga merehabilitasi sungai untuk menunjang tata kota,” paparnya.

    Proyek dengan nilai kontrak 14,4 miliar rupiah ini ditargetkan selesai pada Oktober 2024, dengan masa pengerjaan enam bulan.

    Ia juga meminta masyarakat dapat bersabar selama masa pengerjaan proyek ini berlangsung. Karena di sepanjang Jalan Tarmidi cukup banyak toko-toko dan tempat usaha yang tentunya akan berpengaruh pada perputaran ekonomi masyarakat. 

    “Jadi pada kesempatan ini juga saya minta maaf bagi masyarakat dan pengguna jalan tarmidi selama ada kegiatan ini berlangsung pasti akan terganggu karna ada pengalihan jalan tapi insyaallah akan indah semua pada waktunya,” ungkapnya.

    Karena dengan adanya pemasangan pancang ini, selain sebagai penguat kondisi tanah yang ada di pinggir sungai, masyarakat nantinya juga akan mendapatkan jalan yang lebar, juga lingkungan yang lebih sehat dengan rencana pembuatan taman di tempat tersebut. 

    “Kita ingin semua pembangunan dilaksanakan secepatnya, tapi kita juga harus menyesuaikan dengan anggaran yang kita punya sehingga harus dilaksanakan secara bertahap,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)