Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Proses evakuasi yang dilakukan Tim Sar terhadap korban tanah longsor di Lempake. (Foto: HO-BPBD Samarinda/Seputarfakta.com)
Samarinda - Upaya pencarian korban tanah longsor yang menerjang empat rumah di Jalan Belimau, Gang Bulu Tangkis, RT 022, Kelurahan Lempake, Samarinda, pada Senin (12/5/2025) membuahkan hasil.
Hingga pukul 18.10 WITA, tim gabungan SAR berhasil menemukan dua jenazah korban.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa jenazah pertama yang teridentifikasi adalah seorang ibu bernama Abdana, ditemukan sekitar pukul 15.10 WITA.
Selang beberapa waktu, sekitar pukul 16.50 WITA, tim kembali menemukan jenazah kedua yang diketahui bernama Nasrul, seorang anak dari ibu Abdana.
"Sampai dengan pukul 18.10 WITA ini ada dua orang dalam posisi MD (meninggal dunia), yaitu Ibu Abdana dan Saudara Nasrul. Yang pertama ditemukan sekitar pukul 15.10 WITA, yang kedua sekitar pukul 16.50 WITA," ujar Suwarso di lokasi kejadian.
Suwarso menjelaskan, proses pencarian sempat berlangsung hingga pukul 18.00 WITA. Namun, kondisi medan yang berat, curam, tanah yang gembur, serta pergerakan tanah yang masih terjadi menjadi kendala utama. Selain itu, faktor keselamatan tim gabungan pencarian dan peralatan juga menjadi pertimbangan.
"Besok kita lanjutkan kembali, karena memang faktor medan yang cukup berat, risiko tinggi, perlu keselamatan baik tim terpadu pencarian maupun peralatan yang kita miliki ini," katanya.
Ia menambahkan, alat berat sempat digeser ke area bawah untuk membantu proses evakuasi.
Namun, sebagian proses evakuasi jenazah harus dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan sekop karena pergerakan tanah yang signifikan di sekitar lokasi penemuan korban.
"Sebagian badannya itu tidak bisa dilakukan dengan alat berat karena terjadi pergerakan penuh, jadi harus dilakukan secara manual dengan cangkul, dengan sekop, ini perlu kehati-hatian terhadap korban, walaupun sudah dalam posisi MD," jelas Suwarso.
Suwarso berharap agar keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Proses pencarian korban yang diduga masih tertimbun akan kembali dilanjutkan pada Selasa (13/5/2025) pukul 08.00 WITA.
Sementara itu, Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menambahkan bahwa tim gabungan telah berupaya maksimal dalam penanganan longsor ini. Kendala utama di lapangan adalah kondisi tanah yang sangat labil dan adanya pergerakan tanah susulan.
"Tadi sudah dilakukan penanganan untuk tanah longsor, jadi semua tim tadi sangat bekerja bahu-membahu. Adapun kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, yang pertama adalah posisi tanah yang sangat labil, terjadinya pergerakan tanah, jadi kita harus pertimbangkan secara hati-hati, jangan sampai nanti menimbulkan korban jiwa yang lain," ungkap Mardi.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, tim SAR menurunkan alat berat dengan tonase yang lebih rendah pada tahap awal untuk membuka akses jalan dan menstabilkan tanah. Setelah area dianggap lebih aman, alat berat yang lebih besar kembali diterjunkan untuk mempercepat proses evakuasi.
Mardi menjelaskan, pencarian dimulai dari bagian belakang rumah yang kondisinya dinilai lebih stabil. Di lokasi tersebut, jenazah Ibu Abdana ditemukan di dalam kamar paling belakang. Setelah itu, tim bergerak ke bagian depan dan menemukan jenazah Nasrul.
"Baik kita mulai tadi karena posisi tanah yang cukup bisa kita kategorikan cukup lebih baik di bagian belakang, makanya kita mulai dari pencarian dari belakang dan kita temukan korban yang pertama, ibunya atas nama Hamdana, yaitu umur berkisar 43-50 tahun, di bagian kamar paling belakang. Baru setelah itu kita maju ke depan dan ketemu lagi satu orang anaknya laki-laki, perkiraan umur 24 tahun atas nama Nasrul," paparnya.
Namun, upaya pencarian korban lainnya yang diduga masih tertimbun di bagian kamar depan, ruang tamu, dan teras rumah terpaksa dihentikan sementara karena kondisi hari yang semakin gelap.
"Yang belum dieksplor yaitu bagian kamar depan, ruang tamu dan teras, belum sepenuhnya selesai," pungkas Mardi.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Proses evakuasi yang dilakukan Tim Sar terhadap korban tanah longsor di Lempake. (Foto: HO-BPBD Samarinda/Seputarfakta.com)
Samarinda - Upaya pencarian korban tanah longsor yang menerjang empat rumah di Jalan Belimau, Gang Bulu Tangkis, RT 022, Kelurahan Lempake, Samarinda, pada Senin (12/5/2025) membuahkan hasil.
Hingga pukul 18.10 WITA, tim gabungan SAR berhasil menemukan dua jenazah korban.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa jenazah pertama yang teridentifikasi adalah seorang ibu bernama Abdana, ditemukan sekitar pukul 15.10 WITA.
Selang beberapa waktu, sekitar pukul 16.50 WITA, tim kembali menemukan jenazah kedua yang diketahui bernama Nasrul, seorang anak dari ibu Abdana.
"Sampai dengan pukul 18.10 WITA ini ada dua orang dalam posisi MD (meninggal dunia), yaitu Ibu Abdana dan Saudara Nasrul. Yang pertama ditemukan sekitar pukul 15.10 WITA, yang kedua sekitar pukul 16.50 WITA," ujar Suwarso di lokasi kejadian.
Suwarso menjelaskan, proses pencarian sempat berlangsung hingga pukul 18.00 WITA. Namun, kondisi medan yang berat, curam, tanah yang gembur, serta pergerakan tanah yang masih terjadi menjadi kendala utama. Selain itu, faktor keselamatan tim gabungan pencarian dan peralatan juga menjadi pertimbangan.
"Besok kita lanjutkan kembali, karena memang faktor medan yang cukup berat, risiko tinggi, perlu keselamatan baik tim terpadu pencarian maupun peralatan yang kita miliki ini," katanya.
Ia menambahkan, alat berat sempat digeser ke area bawah untuk membantu proses evakuasi.
Namun, sebagian proses evakuasi jenazah harus dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan sekop karena pergerakan tanah yang signifikan di sekitar lokasi penemuan korban.
"Sebagian badannya itu tidak bisa dilakukan dengan alat berat karena terjadi pergerakan penuh, jadi harus dilakukan secara manual dengan cangkul, dengan sekop, ini perlu kehati-hatian terhadap korban, walaupun sudah dalam posisi MD," jelas Suwarso.
Suwarso berharap agar keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Proses pencarian korban yang diduga masih tertimbun akan kembali dilanjutkan pada Selasa (13/5/2025) pukul 08.00 WITA.
Sementara itu, Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menambahkan bahwa tim gabungan telah berupaya maksimal dalam penanganan longsor ini. Kendala utama di lapangan adalah kondisi tanah yang sangat labil dan adanya pergerakan tanah susulan.
"Tadi sudah dilakukan penanganan untuk tanah longsor, jadi semua tim tadi sangat bekerja bahu-membahu. Adapun kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, yang pertama adalah posisi tanah yang sangat labil, terjadinya pergerakan tanah, jadi kita harus pertimbangkan secara hati-hati, jangan sampai nanti menimbulkan korban jiwa yang lain," ungkap Mardi.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, tim SAR menurunkan alat berat dengan tonase yang lebih rendah pada tahap awal untuk membuka akses jalan dan menstabilkan tanah. Setelah area dianggap lebih aman, alat berat yang lebih besar kembali diterjunkan untuk mempercepat proses evakuasi.
Mardi menjelaskan, pencarian dimulai dari bagian belakang rumah yang kondisinya dinilai lebih stabil. Di lokasi tersebut, jenazah Ibu Abdana ditemukan di dalam kamar paling belakang. Setelah itu, tim bergerak ke bagian depan dan menemukan jenazah Nasrul.
"Baik kita mulai tadi karena posisi tanah yang cukup bisa kita kategorikan cukup lebih baik di bagian belakang, makanya kita mulai dari pencarian dari belakang dan kita temukan korban yang pertama, ibunya atas nama Hamdana, yaitu umur berkisar 43-50 tahun, di bagian kamar paling belakang. Baru setelah itu kita maju ke depan dan ketemu lagi satu orang anaknya laki-laki, perkiraan umur 24 tahun atas nama Nasrul," paparnya.
Namun, upaya pencarian korban lainnya yang diduga masih tertimbun di bagian kamar depan, ruang tamu, dan teras rumah terpaksa dihentikan sementara karena kondisi hari yang semakin gelap.
"Yang belum dieksplor yaitu bagian kamar depan, ruang tamu dan teras, belum sepenuhnya selesai," pungkas Mardi.
(Sf/Rs)