Tiga dari 5 Pemancing yang Kapalnya Karam di Sempayau Ditemukan Meninggal Dunia, 2 Sisanya Masih Dicari

    Seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    04 September 2025 03:07 WIB

    Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah korban kapal tenggelam di perairan GM Sempayau, Kutai Timur (Kutim). (Foto. Humas Polres Kutim)

    Sangatta - Tim SAR Gabungan berhasil menemukan tiga dari lima korban kapal tenggelam di perairan GM Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim), pada Kamis (4/9/2025). Ketiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Kejadian bermula pada Rabu malam (3/9/2025), ketujuh pemancing menggunakan perahu milik warga untuk memancing di perairan sekitar. Diduga, kapal mengalami kelebihan muatan sehingga akhirnya tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan GM di Sungai Sempayau.

    “Pada saat itu pemilik kapal mengatakan bahwa kapal ini muatannya hanya empat orang, kemudian para pemancing ini kembali ke darat untuk menjemput tiga rekannya lagi, setelah itu terjadilah kecelakaan,” ujar Komandan Tim SAR, Iwan Agus R, saat dihubungi wartawan pada Kamis (4/9/2025).

    Dua penumpang berhasil diselamatkan oleh kapal pemancing lain yang melintas, sementara lima orang lainnya sempat dinyatakan hilang.

    “Saat ini, tiga korban sudah kami temukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya.

    Proses pencarian dilakukan dalam radius sekitar 100 meter dari lokasi kejadian (LKP) menggunakan metode pancingan. Proses evakuasi berlangsung dari siang hingga sore hari, dan seluruh korban yang ditemukan langsung dibawa ke RS Pratama Sangkulirang.

    Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian ini yaitu Basarnas Kaltim (Pos SAR Sangatta), TNI dan Polri, BPBD Kutim, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Polairud, Tim ERT PT GAM dan PT SMP, Relawan dan masyarakat Sekitar lokasi.

    Proses pencarian terhadap dua korban lainnya masih terus dilanjutkan. Tim SAR menggunakan metode efek gelombang untuk mengangkat benda di bawah permukaan, serta memperluas radius pencarian hingga 1.500 meter di sepanjang perairan GM Sempayau.

    Agus mengungkapkan bahwa upaya pencarian di lapangan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kondisi cuaca yang berubah-ubah dan arus sungai yang cukup deras.

    "Kita juga harus ekstra hati-hati, karena dikhawatirkan ada binatang buas (Buaya) di dasar air," ungkapnya.

    Di sisi lain, Kapolres Kutai Timur, AKBP Fauzan Arianto, menegaskan bahwa pihaknya memaksimalkan seluruh sumber daya dalam pencarian korban, termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak agar operasi SAR berjalan efektif. 

    Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pemancing, untuk lebih berhati-hati saat melaut, memperhatikan kapasitas perahu, serta selalu menggunakan perlengkapan keselamatan.

    "Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan kapasitas muatan dan menggunakan perlengkapan keselamatan saat beraktivitas di perairan," pungkasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tiga dari 5 Pemancing yang Kapalnya Karam di Sempayau Ditemukan Meninggal Dunia, 2 Sisanya Masih Dicari

    Seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    04 September 2025 03:07 WIB

    Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah korban kapal tenggelam di perairan GM Sempayau, Kutai Timur (Kutim). (Foto. Humas Polres Kutim)

    Sangatta - Tim SAR Gabungan berhasil menemukan tiga dari lima korban kapal tenggelam di perairan GM Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim), pada Kamis (4/9/2025). Ketiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Kejadian bermula pada Rabu malam (3/9/2025), ketujuh pemancing menggunakan perahu milik warga untuk memancing di perairan sekitar. Diduga, kapal mengalami kelebihan muatan sehingga akhirnya tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan GM di Sungai Sempayau.

    “Pada saat itu pemilik kapal mengatakan bahwa kapal ini muatannya hanya empat orang, kemudian para pemancing ini kembali ke darat untuk menjemput tiga rekannya lagi, setelah itu terjadilah kecelakaan,” ujar Komandan Tim SAR, Iwan Agus R, saat dihubungi wartawan pada Kamis (4/9/2025).

    Dua penumpang berhasil diselamatkan oleh kapal pemancing lain yang melintas, sementara lima orang lainnya sempat dinyatakan hilang.

    “Saat ini, tiga korban sudah kami temukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya.

    Proses pencarian dilakukan dalam radius sekitar 100 meter dari lokasi kejadian (LKP) menggunakan metode pancingan. Proses evakuasi berlangsung dari siang hingga sore hari, dan seluruh korban yang ditemukan langsung dibawa ke RS Pratama Sangkulirang.

    Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian ini yaitu Basarnas Kaltim (Pos SAR Sangatta), TNI dan Polri, BPBD Kutim, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Polairud, Tim ERT PT GAM dan PT SMP, Relawan dan masyarakat Sekitar lokasi.

    Proses pencarian terhadap dua korban lainnya masih terus dilanjutkan. Tim SAR menggunakan metode efek gelombang untuk mengangkat benda di bawah permukaan, serta memperluas radius pencarian hingga 1.500 meter di sepanjang perairan GM Sempayau.

    Agus mengungkapkan bahwa upaya pencarian di lapangan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kondisi cuaca yang berubah-ubah dan arus sungai yang cukup deras.

    "Kita juga harus ekstra hati-hati, karena dikhawatirkan ada binatang buas (Buaya) di dasar air," ungkapnya.

    Di sisi lain, Kapolres Kutai Timur, AKBP Fauzan Arianto, menegaskan bahwa pihaknya memaksimalkan seluruh sumber daya dalam pencarian korban, termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak agar operasi SAR berjalan efektif. 

    Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pemancing, untuk lebih berhati-hati saat melaut, memperhatikan kapasitas perahu, serta selalu menggunakan perlengkapan keselamatan.

    "Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan kapasitas muatan dan menggunakan perlengkapan keselamatan saat beraktivitas di perairan," pungkasnya.

    (Sf/Rs)