Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah beralih ke kendaraan umum, saat ini telah dipersiapkan yakni Bus Rapid Transit (BRT) yang salah satu jalurnya akan terhubung ke Ibu Kota Negara (IKN) pada 2024 mendatang.

"Rencana BRT ini memang sudah menjadi master plan transportasi yang telah kami susun sejak 2021 lalu untuk mengembangkan transportasi lokal," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotamarulitua Manalu di Kantor Dishub, Jum'at (15/9/2023).

Rencana jalur IKN merupakan salah satu dari rencana tujuh koridor lainnya, karena ini merupakan inisiasi baru setelah disahkannya IKN. "Koridor BRT menuju IKN nantinya dari Terminal Samarinda Seberang," jelas Manalu. Selain itu, dirinya sudah melakukan koordinasi bersama Dishub Balikpapan untuk konektivitas BRT ke Terminal Balikpapan.

Pemkot Samarinda akan menerapkan sistem beli layanan untuk mengoperasikan BRT, dengan maksud Pemkot akan membayar biaya operasi kendaraan per kilometer kepada operator BRT. Sedangkan masyarakat hanya membayar tiket.

"Dalam artian begini, sesuai dengan kajian biaya operasi kendaraan perkilometer itu sebesar Rp15.000. Dari sini kita anggap penetapan tarif tiket hanya Rp 3.500, untuk memenuhi biaya operasi perkilo kita subsidi Rp 11.500," jabarnya.

Manalu berharap, dengan tarif yang dapat dijangkau masyarakat dapat mengubah kebiasaan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi menjadi angkutan umum. Karena, kata dia, manfaat yang dirasakan nantinya adalah mengurangi kemacetan dan menghemat subsidi BBM dari APBN.

Selain itu, yang masuk dalam master plan transportasi Samarinda yakni kereta api, Manalu masih belum memberikan keterangan lebih, ia hanya ingin fokus dalam penyediaan BRT ini.

(Sf/Rs)