Terbang dari APT Pranoto Samarinda ke Wilayah ini, Harga Tiketnya hanya Rp300 Ribuan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    05 Januari 2025 09:03 WIB

    Bandara APT Pranoto Samarinda yang menyediakan penerbangan printis bersubsidi ke area 3T di Kaltim. (Foto: Dok. APT Pranoto/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda resmi memulai layanan penerbangan perintis bersubsidi pada tahun 2025. Langkah strategis ini bertujuan membuka akses bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kalimantan Timur.

    Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Lisa Hasliana, mengungkapkan bahwa penerbangan perintis ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah. "Tidak hanya mengatasi keterisolasian, penerbangan ini juga diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya di Samarinda.

    Untuk tahap awal, maskapai Smart Aviation akan melayani sejumlah rute perintis, di antaranya Long Apung, Datah Dawai, Muara Wahau, dan Maratua. Pemerintah memberikan subsidi untuk tarif tiket, yang berkisar antara Rp362 ribu hingga Rp747 ribu.

    Kehadiran layanan penerbangan perintis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah 3T. Selain memudahkan mobilitas penduduk, penerbangan ini juga akan mempercepat distribusi barang dan jasa, sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut.

    "Kondisi geografis Kalimantan Timur yang luas dan beragam menjadi tantangan tersendiri. Penerbangan perintis ini menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses transportasi," tambah Lisa.

    Kepala Unit Penyelenggara Bandara APT Pranoto, Maeka Rindra Hariyanto, menegaskan bahwa program penerbangan perintis ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah 3T. "Kami terus berupaya agar masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati akses transportasi udara yang sama dengan masyarakat di perkotaan," tuturnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Terbang dari APT Pranoto Samarinda ke Wilayah ini, Harga Tiketnya hanya Rp300 Ribuan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    05 Januari 2025 09:03 WIB

    Bandara APT Pranoto Samarinda yang menyediakan penerbangan printis bersubsidi ke area 3T di Kaltim. (Foto: Dok. APT Pranoto/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda resmi memulai layanan penerbangan perintis bersubsidi pada tahun 2025. Langkah strategis ini bertujuan membuka akses bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kalimantan Timur.

    Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Lisa Hasliana, mengungkapkan bahwa penerbangan perintis ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah. "Tidak hanya mengatasi keterisolasian, penerbangan ini juga diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya di Samarinda.

    Untuk tahap awal, maskapai Smart Aviation akan melayani sejumlah rute perintis, di antaranya Long Apung, Datah Dawai, Muara Wahau, dan Maratua. Pemerintah memberikan subsidi untuk tarif tiket, yang berkisar antara Rp362 ribu hingga Rp747 ribu.

    Kehadiran layanan penerbangan perintis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah 3T. Selain memudahkan mobilitas penduduk, penerbangan ini juga akan mempercepat distribusi barang dan jasa, sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut.

    "Kondisi geografis Kalimantan Timur yang luas dan beragam menjadi tantangan tersendiri. Penerbangan perintis ini menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses transportasi," tambah Lisa.

    Kepala Unit Penyelenggara Bandara APT Pranoto, Maeka Rindra Hariyanto, menegaskan bahwa program penerbangan perintis ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah 3T. "Kami terus berupaya agar masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati akses transportasi udara yang sama dengan masyarakat di perkotaan," tuturnya.

    (Sf/Rs)