Temuan Dugaan Makanan Basi di Sekolah, Dinkes Kaltim Turun Tangan Selidiki Program MBG

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    15 September 2025 10:23 WIB

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menanggapi laporan temuan makanan yang diduga basi dan tidak layak konsumsi di beberapa sekolah di Samarinda, termasuk SMAN 13 Samarinda. 

    Makanan tersebut merupakan bagian dari program Makanan Bergizi (MBG) yang disalurkan melalui Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Sungai Pinang.

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, membenarkan laporan tersebut dan menyebut bahwa temuan ini menjadi atensi serius bagi pihaknya. 

    Menurutnya, masalah kualitas makanan ini bisa menjadi awal dari kasus yang lebih besar jika tidak segera ditangani. 

    "Biasanya, masalah seperti ini berawal dari pihak suplier atau penyimpanan bahan makanan, sehingga memang perlu dicek terlebih dahulu," jelas Jaya kepada Tribunnews pada Senin (15/09/2025).

    Jaya Mualimin menegaskan, pihaknya telah menginstruksikan tim kesehatan untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. 

    Dinkes Kaltim juga berencana berkoordinasi dengan Dinkes Kota Samarinda untuk melakukan investigasi mendalam di lapangan. 

    Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa yang dapat membahayakan siswa. 

    "Kami berharap hal ini menjadi perhatian serius bagi seluruh SPPG agar tidak terjadi kejadian serupa seperti di daerah lain, yang bahkan sampai menyebabkan keracunan makanan," tegasnya.

    Dinkes Kaltim menyatakan sangat terbuka terhadap laporan dari masyarakat terkait pelaksanaan program MBG. 

    Laporan ini dinilai sebagai masukan berharga untuk mengevaluasi program agar dapat berjalan lebih baik di masa depan. 

    Sebagai bentuk pengawasan, jika ada informasi lebih lanjut, tim akan segera diturunkan ke lokasi. Tim ini akan terdiri dari petugas kesehatan dan ahli gizi yang bertugas menginspeksi langsung.

    "Kami akan memanggil tim kesehatan untuk turun langsung ke lokasi, karena jika terjadi keracunan, yang menjadi korban adalah masyarakat. Siang ini kita coba untuk tindaklanjuti," tutup Jaya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Temuan Dugaan Makanan Basi di Sekolah, Dinkes Kaltim Turun Tangan Selidiki Program MBG

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    15 September 2025 10:23 WIB

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menanggapi laporan temuan makanan yang diduga basi dan tidak layak konsumsi di beberapa sekolah di Samarinda, termasuk SMAN 13 Samarinda. 

    Makanan tersebut merupakan bagian dari program Makanan Bergizi (MBG) yang disalurkan melalui Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Sungai Pinang.

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, membenarkan laporan tersebut dan menyebut bahwa temuan ini menjadi atensi serius bagi pihaknya. 

    Menurutnya, masalah kualitas makanan ini bisa menjadi awal dari kasus yang lebih besar jika tidak segera ditangani. 

    "Biasanya, masalah seperti ini berawal dari pihak suplier atau penyimpanan bahan makanan, sehingga memang perlu dicek terlebih dahulu," jelas Jaya kepada Tribunnews pada Senin (15/09/2025).

    Jaya Mualimin menegaskan, pihaknya telah menginstruksikan tim kesehatan untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. 

    Dinkes Kaltim juga berencana berkoordinasi dengan Dinkes Kota Samarinda untuk melakukan investigasi mendalam di lapangan. 

    Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa yang dapat membahayakan siswa. 

    "Kami berharap hal ini menjadi perhatian serius bagi seluruh SPPG agar tidak terjadi kejadian serupa seperti di daerah lain, yang bahkan sampai menyebabkan keracunan makanan," tegasnya.

    Dinkes Kaltim menyatakan sangat terbuka terhadap laporan dari masyarakat terkait pelaksanaan program MBG. 

    Laporan ini dinilai sebagai masukan berharga untuk mengevaluasi program agar dapat berjalan lebih baik di masa depan. 

    Sebagai bentuk pengawasan, jika ada informasi lebih lanjut, tim akan segera diturunkan ke lokasi. Tim ini akan terdiri dari petugas kesehatan dan ahli gizi yang bertugas menginspeksi langsung.

    "Kami akan memanggil tim kesehatan untuk turun langsung ke lokasi, karena jika terjadi keracunan, yang menjadi korban adalah masyarakat. Siang ini kita coba untuk tindaklanjuti," tutup Jaya.

    (Sf/Rs)