Tekan Ribuan Kasus, PPU Masuk Zona Hijau Malaria Pertengahan 2025

    Seputarfakta.com - Agus Saputra -

    Seputar Kaltim

    07 Juni 2025 05:37 WIB

    Ilustrasi nyamuk anopheles betina.(Dok: Freepik)

    Penajam - Penajam Paser Utara (PPU) telah menyandang status zona hijau malaria di pertengahan 2025 karena berhasil menekankan angka penularan dari ribuan ke puluhan kasus.

    “Tahun 2024 penularan malaria di wilayah kita masuk zona kuning. Kalau dibikin perbandingan, pada 2023 angka penularan malaria mencapai 1.315 kasus. Kemudian 2024 ada 558 kasus dan awal Juni 2025 ini orang yang positif malaria hanya 98 kasus. Jadi kita kini lagi zona hijau,” ucap Penata Kelola Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, Ponco. 

    Meski berstatus zona hijau, PPU yang mencatatkan angka penularan malaria sebanyak 98 kasus berada di posisi kedua tertinggi se-Kalimantan Timur (Kaltim), setelah Kutai Timur (Kutim) dan Berau di posisi teratas dengan masing-masing 99 kasus.

    Kasus-kasus ini disebabkan infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Dinkes PPU telah memasifkan pemeriksaan secara menyeluruh dengan menurunkan sejumlah kader kesehatan ke wilayah penularan malaria.

    Ponco mengatakan kader kesehatan akan melakukan pemeriksaan dalam radius lingkaran 100 meter apabila menerima laporan ataupun menemukan warga yang positif malaria setelah diidentifikasi.

    “Jika ada yang positif malaria, maka kader kesehatan kita akan melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah dalam radius 100 meter guna mencegah penularan malaria di wilayah tersebut,” bebernya.

    Dinkes PPU mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan gejala awal malaria, seperti demam, menggigil, kedinginan, mual, sakit kepala dan lainnya.

    “Kami minta masyarakat yang merasa dirinya mengalami gejala awal malaria untuk segera melakukan skrining agar bisa ditangani dan penularannya pun dapat dicegah,” tandasnya.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tekan Ribuan Kasus, PPU Masuk Zona Hijau Malaria Pertengahan 2025

    Seputarfakta.com - Agus Saputra -

    Seputar Kaltim

    07 Juni 2025 05:37 WIB

    Ilustrasi nyamuk anopheles betina.(Dok: Freepik)

    Penajam - Penajam Paser Utara (PPU) telah menyandang status zona hijau malaria di pertengahan 2025 karena berhasil menekankan angka penularan dari ribuan ke puluhan kasus.

    “Tahun 2024 penularan malaria di wilayah kita masuk zona kuning. Kalau dibikin perbandingan, pada 2023 angka penularan malaria mencapai 1.315 kasus. Kemudian 2024 ada 558 kasus dan awal Juni 2025 ini orang yang positif malaria hanya 98 kasus. Jadi kita kini lagi zona hijau,” ucap Penata Kelola Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, Ponco. 

    Meski berstatus zona hijau, PPU yang mencatatkan angka penularan malaria sebanyak 98 kasus berada di posisi kedua tertinggi se-Kalimantan Timur (Kaltim), setelah Kutai Timur (Kutim) dan Berau di posisi teratas dengan masing-masing 99 kasus.

    Kasus-kasus ini disebabkan infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Dinkes PPU telah memasifkan pemeriksaan secara menyeluruh dengan menurunkan sejumlah kader kesehatan ke wilayah penularan malaria.

    Ponco mengatakan kader kesehatan akan melakukan pemeriksaan dalam radius lingkaran 100 meter apabila menerima laporan ataupun menemukan warga yang positif malaria setelah diidentifikasi.

    “Jika ada yang positif malaria, maka kader kesehatan kita akan melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah dalam radius 100 meter guna mencegah penularan malaria di wilayah tersebut,” bebernya.

    Dinkes PPU mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan gejala awal malaria, seperti demam, menggigil, kedinginan, mual, sakit kepala dan lainnya.

    “Kami minta masyarakat yang merasa dirinya mengalami gejala awal malaria untuk segera melakukan skrining agar bisa ditangani dan penularannya pun dapat dicegah,” tandasnya.

    (Sf/Lo)