Balikpapan – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan hingga Desember 2024 ini, masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait tarif angkutan umum Balikpapan City Trans (BCT).

Meskipun rencana tarif BCT telah dibahas, Kepala Dishub Balikpapan, Adwar Skenda Putra menyatakan, bahwa hingga Desember 2024, tarif tersebut belum bisa dipastikan karena Kemenhub belum memberikan arahan lebih lanjut.

"Tarifnya sudah ada kajiannya, tapi kami belum menerima surat resmi dari Kemenhub untuk memutuskan berapa besaran tarifnya," ujar Edo sapaab akrabnya kepada media, Jumat (13/12/2024).

Dirinya menjelaskan, meskipun tarif seharusnya sudah ditetapkan pada bulan Oktober lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memutuskan untuk memberikan subsidi dengan menggratiskan layanan BCT hingga Desember sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat.

Proses penetapan tarif BCT, lanjutnya, sepenuhnya bergantung pada hasil kajian yang dilakukan oleh Kemenhub.

"Setelah surat keputusan resmi dari Kemenhub diterima, Dishub akan segera menindaklanjutinya dengan menetapkan tarif baru melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota," akunya.

Sementara itu, keberadaan BCT ternyata memicu keluhan dari sopir angkutan umum lainnya, seperti angkot, yang merasa terdampak keberadaan layanan tersebut.

"BCT memang mempengaruhi penghasilan sopir angkot, namun Pemkot berkewajiban menyediakan fasilitas transportasi kota yang terintegrasi demi kenyamanan masyarakat," tambahnya.

Dengan adanya kebijakan subsidi yang diberikan hingga Desember, masyarakat Balikpapan dapat menikmati layanan BCT tanpa biaya tambahan.

Sementara Pemkot masih menunggu keputusan final dari Kemenhub mengenai tarif angkutan umum tersebut.

(Sf/Rs)