Tak Sekadar Simbol, Menteri PPPA Harap RBI Jadi Ruang Aman dan Edukatif bagi Warga Balikpapan

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    29 Agustus 2025 12:19 WIB

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi di dampingin Bunda Paud Kota Balikpapan, Nurlena dan Wakil Bunda Paud, Siti Khadijah saat berinteraksi dengan salah satu anak di Ruang Bersama Indonesia. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, meresmikan Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Taman Bekapai, Kota Balikpapan, Jumat (29/8/2025).

    Kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Menteri Arifah ke Balikpapan. Sebelumnya, pada Februari lalu, ia datang untuk bersilaturahmi dan menyosialisasikan program-program yang dapat disinergikan antara Kementerian PPPA dan Pemerintah Kota Balikpapan.

    "Balikpapan termasuk daerah yang cepat dalam merealisasikan komitmen. Dalam waktu singkat, RBI berhasil diwujudkan di sini," akui Menteri Arifah kepada media usai acara.

    Ia menjelaskan bahwa RBI merupakan ruang kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak untuk memperkuat peran perempuan dan perlindungan anak. Ketika ditanya apakah RBI dapat menjadi solusi untuk menekan angka kekerasan, Arifah menyatakan bahwa RBI bertujuan memperkuat posisi perempuan dan melindungi anak-anak.

    Salah satu pendekatannya adalah menyediakan ruang bermain seperti permainan tradisional, agar anak-anak tidak terlalu bergantung pada gadget dan bisa bersosialisasi lebih baik.

    "Kalau anak-anak hanya bermain gadget, mereka jadi individualis dan kurang berinteraksi sosial," jelasnya.

    Kata dia, RBI sendiri sudah dibangun di berbagai daerah, dengan enam lokasi sebagai proyek percontohan. Selain itu, beberapa daerah seperti Balikpapan, Kutai Timur, dan Malang membangun RBI secara mandiri.

    Mengenai evaluasi pelaksanaan RBI di Balikpapan, Arifah menilai sudah berjalan baik. Namun, ia menekankan agar RBI tidak hanya menjadi simbol, melainkan benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    "Ke depan, RBI harus bisa menjadi ruang pembelajaran dan pemberdayaan," terangnya.

    Arifah berharap kehadiran RBI dapat menekan angka kekerasan serta meningkatkan pemberdayaan perempuan. Ia mencontohkan kunjungannya ke Pasar Inpres Kebun Sayur pada Februari lalu, di mana ia mendengar langsung keluhan seorang ibu tentang kondisi di kampungnya, di mana banyak suami sedang menjalani proses hukum, sehingga para perempuan harus lebih berdaya.

    Menanggapi hal itu, Kementerian PPPA bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan dukungan ekonomi kepada sekitar 35 hingga 40 perempuan di wilayah tersebut.

    "Kalau ini berhasil, saya akan minta ke PNM agar jumlah penerimanya ditambah. Karena sesungguhnya, banyak hal yang bisa dilakukan jika ada kolaborasi dan sinergi seperti yang dipesankan Presiden," pungkasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tak Sekadar Simbol, Menteri PPPA Harap RBI Jadi Ruang Aman dan Edukatif bagi Warga Balikpapan

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    29 Agustus 2025 12:19 WIB

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi di dampingin Bunda Paud Kota Balikpapan, Nurlena dan Wakil Bunda Paud, Siti Khadijah saat berinteraksi dengan salah satu anak di Ruang Bersama Indonesia. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, meresmikan Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Taman Bekapai, Kota Balikpapan, Jumat (29/8/2025).

    Kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Menteri Arifah ke Balikpapan. Sebelumnya, pada Februari lalu, ia datang untuk bersilaturahmi dan menyosialisasikan program-program yang dapat disinergikan antara Kementerian PPPA dan Pemerintah Kota Balikpapan.

    "Balikpapan termasuk daerah yang cepat dalam merealisasikan komitmen. Dalam waktu singkat, RBI berhasil diwujudkan di sini," akui Menteri Arifah kepada media usai acara.

    Ia menjelaskan bahwa RBI merupakan ruang kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak untuk memperkuat peran perempuan dan perlindungan anak. Ketika ditanya apakah RBI dapat menjadi solusi untuk menekan angka kekerasan, Arifah menyatakan bahwa RBI bertujuan memperkuat posisi perempuan dan melindungi anak-anak.

    Salah satu pendekatannya adalah menyediakan ruang bermain seperti permainan tradisional, agar anak-anak tidak terlalu bergantung pada gadget dan bisa bersosialisasi lebih baik.

    "Kalau anak-anak hanya bermain gadget, mereka jadi individualis dan kurang berinteraksi sosial," jelasnya.

    Kata dia, RBI sendiri sudah dibangun di berbagai daerah, dengan enam lokasi sebagai proyek percontohan. Selain itu, beberapa daerah seperti Balikpapan, Kutai Timur, dan Malang membangun RBI secara mandiri.

    Mengenai evaluasi pelaksanaan RBI di Balikpapan, Arifah menilai sudah berjalan baik. Namun, ia menekankan agar RBI tidak hanya menjadi simbol, melainkan benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    "Ke depan, RBI harus bisa menjadi ruang pembelajaran dan pemberdayaan," terangnya.

    Arifah berharap kehadiran RBI dapat menekan angka kekerasan serta meningkatkan pemberdayaan perempuan. Ia mencontohkan kunjungannya ke Pasar Inpres Kebun Sayur pada Februari lalu, di mana ia mendengar langsung keluhan seorang ibu tentang kondisi di kampungnya, di mana banyak suami sedang menjalani proses hukum, sehingga para perempuan harus lebih berdaya.

    Menanggapi hal itu, Kementerian PPPA bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan dukungan ekonomi kepada sekitar 35 hingga 40 perempuan di wilayah tersebut.

    "Kalau ini berhasil, saya akan minta ke PNM agar jumlah penerimanya ditambah. Karena sesungguhnya, banyak hal yang bisa dilakukan jika ada kolaborasi dan sinergi seperti yang dipesankan Presiden," pungkasnya.

    (Sf/Rs)