Tak Lagi Pakai Air Kolam Eks Galian Tambang, Warga Perum BCL Sudah Bisa Nikmati Air Bersih

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    14 Februari 2024 05:15 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun meresmikan booster air di Perum BCL Jalan Jakarta 1, Loa Bakung, Samarinda, Selasa (13/2/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Warga Perumahan Bumi Citra Lestari (Perum BCL) Kota Samarinda, selama kurang lebih lima tahun terakhir tak punya sumber air bersih. Perumahan itu berlokasi di Jalan Jakarta 1, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

    Ketua RT 52 Perum BCL, Aji Nusyirwan mengatakan, sebelum mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terkait dengan air bersih, warganya menggunakan air kolam bekas galian tambang.

    “Dari 2018 kita pakai air kolam itu sampai akhir 2023 bulan Oktober,” jelas Aji kepada wartawan.

    Aji menambahkan, selama rentang waktu itu, warganya untuk kebutuhan air seperti memasak membeli air galon. Sebab, tidak dimungkinkan untuk memakai air dari kolam tersebut. 

    Mendapat aduan itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun memberikan booster air yang telah diresmikan pada Selasa, (13/2/2024) siang di Perum BCL. 

    Aji mengatakan, dari data yang dipunya, terdapat kurang lebih 298 sambungan rumah yang dialiri air bersih oleh booster ini. 

    Di sisi lain, Andi Harun mengatakan, pembangunan booster ini memakan anggaran sebesar Rp2,1 miliar. 

    “Booster ini dibangun dengan menelan anggaran sebesar Rp 2.191.140.000. Yang terdiri dari reservoir transisi dengan kapasitas 170 meter kubik dan panjang pipa nya 3 ribu 853 meter,” jelas Andi Harun dalam sambutan. 

    Pria yang akrab disapa AH itu juga menambahkan, kekuatan dari booster ini mencapai 5 meter per detik dalam mengalirkan air. 

    AH mengaku sangat prihatin dengan keadaan warganya yang sangat kekurangan air bersih sebelum ini. Dari penuturannya, air dalam kolam yang digunakan warga itu berwarna hitam. Sebab selain digunakan sebagai sumber air,p juga dipakai sebagai penampung limbah kegiatan masyarakat.

    “Limbah ini dipompa menuju ke bak penampungan dan dialirkan kembali sehingga tidak sehat dan tidak layak. Bagi kita sangat memprihatinkan,” tuturnya. 

    Untuk itu, AH merasa sangat senang warganya bisa menikmati air bersih, tanpa harus menggunakan air bekas galian tambang itu lagi.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tak Lagi Pakai Air Kolam Eks Galian Tambang, Warga Perum BCL Sudah Bisa Nikmati Air Bersih

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    14 Februari 2024 05:15 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun meresmikan booster air di Perum BCL Jalan Jakarta 1, Loa Bakung, Samarinda, Selasa (13/2/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Warga Perumahan Bumi Citra Lestari (Perum BCL) Kota Samarinda, selama kurang lebih lima tahun terakhir tak punya sumber air bersih. Perumahan itu berlokasi di Jalan Jakarta 1, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

    Ketua RT 52 Perum BCL, Aji Nusyirwan mengatakan, sebelum mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terkait dengan air bersih, warganya menggunakan air kolam bekas galian tambang.

    “Dari 2018 kita pakai air kolam itu sampai akhir 2023 bulan Oktober,” jelas Aji kepada wartawan.

    Aji menambahkan, selama rentang waktu itu, warganya untuk kebutuhan air seperti memasak membeli air galon. Sebab, tidak dimungkinkan untuk memakai air dari kolam tersebut. 

    Mendapat aduan itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun memberikan booster air yang telah diresmikan pada Selasa, (13/2/2024) siang di Perum BCL. 

    Aji mengatakan, dari data yang dipunya, terdapat kurang lebih 298 sambungan rumah yang dialiri air bersih oleh booster ini. 

    Di sisi lain, Andi Harun mengatakan, pembangunan booster ini memakan anggaran sebesar Rp2,1 miliar. 

    “Booster ini dibangun dengan menelan anggaran sebesar Rp 2.191.140.000. Yang terdiri dari reservoir transisi dengan kapasitas 170 meter kubik dan panjang pipa nya 3 ribu 853 meter,” jelas Andi Harun dalam sambutan. 

    Pria yang akrab disapa AH itu juga menambahkan, kekuatan dari booster ini mencapai 5 meter per detik dalam mengalirkan air. 

    AH mengaku sangat prihatin dengan keadaan warganya yang sangat kekurangan air bersih sebelum ini. Dari penuturannya, air dalam kolam yang digunakan warga itu berwarna hitam. Sebab selain digunakan sebagai sumber air,p juga dipakai sebagai penampung limbah kegiatan masyarakat.

    “Limbah ini dipompa menuju ke bak penampungan dan dialirkan kembali sehingga tidak sehat dan tidak layak. Bagi kita sangat memprihatinkan,” tuturnya. 

    Untuk itu, AH merasa sangat senang warganya bisa menikmati air bersih, tanpa harus menggunakan air bekas galian tambang itu lagi.

    (Sf/Rs)