Tak Bisa Mendaftar, Angler Lomba Kritik Lomba Mancing Kukar Idaman

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    01 Juni 2024 12:34 WIB

    Lomba Mancing Idaman yang diselenggarakan di kolam Komplek Aji Imbut, Kecamatan Tenggarong Seberang. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)

    Tenggarong - Lomba Mancing Idaman tengah yang dilaksanakan di kolam pemancingan Kompleks Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang tengah dikritik.

    Sebab sebagian angler, khususnya dari Kutai Kartanegara (Kukar) tidak terakomodir dalam lomba yang diinisasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini.

    Angler Kukar, Eko Purwanto mengeluhkan karena tidak bisa menjadi peserta karena sistem pendaftaran yang hanya dilakukan secara online.

    Seharusnya, kata dia, sistem pendaftaran dilakukan secara online dan offline, sehingga angler dari Kukar bisa mendaftar langsung ke panitia.

    Diketahui, lomba Mancing Idaman ini hanya menyediakan 500 slot pendaftaran di tahap pertama dan 100 slot di tahap kedua.

    Memurut Eko Purwanto sistem pendaftaran onlne tidak bisa diakses oleh semua kalangan. Sebab, tidak semua orang memiliki pengetahuan terhadap pendaftaran online. 

    "Kalau pemerintah ingin mengadakan lomba mancing seperti ini lagi, kami ingin kuota pendaftaran bisa dibagi menjadi dua tahapan, online atau offline agar peserta yang tidak tahu dunia online dapat ikut mendaftar offline" kata Eko pada Sabtu (1/6/2024).

    Eko mengaku pernah memenangkan sejumlah lomba memancing di wilayah Kabupaten Kukar, sehingga ingin mengikuti lomba tersebut karena rekam jejak kemenangannya di kompetisi-kompetisi sebelumnya, tapi tidak bisa.

    "Saya ingin mengikuti lomba ini karena saya pernah menang di lomba mancing di daerah Kukar yang diselenggarakan Pesut dan Waduk," sebutnya.

    Kata dia, calon peserta lomba memancing banyak yang berasal dari kalangan dewasa yang kurang memahami teknologi modern. 

    "Kita ini hanya memakai HO Nokia zaman dulu, gimana mau mengakses internet kalau HP-nya sendiri tidak mendukung," ungkapnya.

    Eko berharap penyelenggaraan lomba Mancing Idaman selanjutnya bisa mempertimbangkan pembagian kuota pendaftaran secara online dan offline. 

    "Harapan saya ke depannya, pemerintah bisa membedakan kloter pendaftaran untuk calon peserta, sehingga dapat menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai kalangan," pungkasnya.

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Tak Bisa Mendaftar, Angler Lomba Kritik Lomba Mancing Kukar Idaman

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    01 Juni 2024 12:34 WIB

    Lomba Mancing Idaman yang diselenggarakan di kolam Komplek Aji Imbut, Kecamatan Tenggarong Seberang. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)

    Tenggarong - Lomba Mancing Idaman tengah yang dilaksanakan di kolam pemancingan Kompleks Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang tengah dikritik.

    Sebab sebagian angler, khususnya dari Kutai Kartanegara (Kukar) tidak terakomodir dalam lomba yang diinisasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini.

    Angler Kukar, Eko Purwanto mengeluhkan karena tidak bisa menjadi peserta karena sistem pendaftaran yang hanya dilakukan secara online.

    Seharusnya, kata dia, sistem pendaftaran dilakukan secara online dan offline, sehingga angler dari Kukar bisa mendaftar langsung ke panitia.

    Diketahui, lomba Mancing Idaman ini hanya menyediakan 500 slot pendaftaran di tahap pertama dan 100 slot di tahap kedua.

    Memurut Eko Purwanto sistem pendaftaran onlne tidak bisa diakses oleh semua kalangan. Sebab, tidak semua orang memiliki pengetahuan terhadap pendaftaran online. 

    "Kalau pemerintah ingin mengadakan lomba mancing seperti ini lagi, kami ingin kuota pendaftaran bisa dibagi menjadi dua tahapan, online atau offline agar peserta yang tidak tahu dunia online dapat ikut mendaftar offline" kata Eko pada Sabtu (1/6/2024).

    Eko mengaku pernah memenangkan sejumlah lomba memancing di wilayah Kabupaten Kukar, sehingga ingin mengikuti lomba tersebut karena rekam jejak kemenangannya di kompetisi-kompetisi sebelumnya, tapi tidak bisa.

    "Saya ingin mengikuti lomba ini karena saya pernah menang di lomba mancing di daerah Kukar yang diselenggarakan Pesut dan Waduk," sebutnya.

    Kata dia, calon peserta lomba memancing banyak yang berasal dari kalangan dewasa yang kurang memahami teknologi modern. 

    "Kita ini hanya memakai HO Nokia zaman dulu, gimana mau mengakses internet kalau HP-nya sendiri tidak mendukung," ungkapnya.

    Eko berharap penyelenggaraan lomba Mancing Idaman selanjutnya bisa mempertimbangkan pembagian kuota pendaftaran secara online dan offline. 

    "Harapan saya ke depannya, pemerintah bisa membedakan kloter pendaftaran untuk calon peserta, sehingga dapat menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai kalangan," pungkasnya.

    (Sf/By)