Suporter Borneo FC Gelar Aksi di Stadion Segiri, Buntut Renovasi Rampung Tapi Status Belum Jelas 

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    05 Februari 2025 10:12 WIB

    Puluhan supporter Borneo FC menggelar aksi, menuntut agar stadion Borneo FC segera bisa digunakan untuk pertandingan kadang. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pusamania dan MSA yang merupakan kelompok suporter setia klub sepak bola Borneo FC, menggelar aksi damai di depan Stadion Segiri Samarinda pada Rabu (5/2/2025).  Aksi ini menuntut kejelasan dari pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), terkait status Stadion Segiri setelah renovasi yang menelan anggaran Rp74 miliar dari APBN.
    Ketua MSA, Yudhi HS, menyampaikan aspirasi mereka kepada awak media. "Kami meminta kepastian dari pemerintah terkait kembalinya Borneo FC ke kandang (Stadion Segiri). Kami mendengar dari pihak manajemen belum ada kepastian hingga saat ini untuk bertanding di stadion ini pada laga kandang berikutnya tanggal 16 Februari 2025 mendatang," ujarnya.
    Yudhi menambahkan, setelah keluar dari Stadion Batakan, mereka berharap dapat kembali bermain di kandang sendiri. Ketidakpastian ini mendorong mereka untuk meminta kejelasan dari pemerintah provinsi. 
    "Kami berharap pemerintah provinsi segera bertindak, karena informasi yang kami terima, mereka belum menerima penyelesaian dari (Kementerian) PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk serah terima. Kami meminta kepada Pemprov untuk menerima itu, agar kami bisa kembali ke rumah kami (Stadion Segiri)," tegasnya.
    Yudhi juga menyoroti bahwa pembangunan stadion ini dilakukan oleh PUPR RI, sehingga tidak seharusnya ada klaim yang saling bertentangan setelah selesai.  "Sekarang saatnya suporter kembali menyelamatkan stadion kami ini. Tanggal 16 (Februari) ini kami harus main di Segiri. Untuk Pj gubernur, jangan halangi kami," serunya.
    Mereka menuntut kepastian dalam waktu 24 jam terkait tanggapan pemerintah provinsi mengenai status stadion. Jika tidak ada respons, mereka berjanji akan kembali melakukan aksi dengan jumlah yang lebih besar dan mendatangi kantor gubernur untuk memastikan Borneo FC dapat kembali menempati Stadion Segiri.
    Sementara itu, Ahmad Gibran Utomo, kontraktor pelaksana renovasi Stadion Segiri, memberikan penjelasan terkait proses renovasi. Ia meminta maaf atas kesalahpahaman terkait pernyataannya sebelumnya mengenai tidak ada pengerjaan yang molor. "Jujur, pada saat pengerjaan ada hal lain yang membuat saya sempat molor kurang lebih 1 bulan kurang, tapi itu hanya item-item yang minor saja sifatnya," katanya.
    Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mempercepat agar stadion dapat digunakan kembali oleh Borneo FC. Saat ini, pengerjaan telah selesai, tinggal beberapa hal kecil yang perlu diselesaikan. Pihaknya akan terus melakukan pemeliharaan selama 6 bulan ke depan sesuai dengan klausul kontrak.
    Terkait penggunaan stadion, ia menyerahkan keputusan kepada pemerintah sebagai pemangku kekuasaan. "Sampai saat ini kami belum dapat info terkait itu. Yang jelas kami dari pelaksana hanya menjalankan sesuai dengan tugas saja," ujarnya. 
    Ia menambahkan bahwa dari PUPR sebenarnya sudah oke, tinggal bagaimana proses penyerahan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah kota Samarinda.

    (Sf/Mr)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Suporter Borneo FC Gelar Aksi di Stadion Segiri, Buntut Renovasi Rampung Tapi Status Belum Jelas 

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    05 Februari 2025 10:12 WIB

    Puluhan supporter Borneo FC menggelar aksi, menuntut agar stadion Borneo FC segera bisa digunakan untuk pertandingan kadang. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pusamania dan MSA yang merupakan kelompok suporter setia klub sepak bola Borneo FC, menggelar aksi damai di depan Stadion Segiri Samarinda pada Rabu (5/2/2025).  Aksi ini menuntut kejelasan dari pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), terkait status Stadion Segiri setelah renovasi yang menelan anggaran Rp74 miliar dari APBN.
    Ketua MSA, Yudhi HS, menyampaikan aspirasi mereka kepada awak media. "Kami meminta kepastian dari pemerintah terkait kembalinya Borneo FC ke kandang (Stadion Segiri). Kami mendengar dari pihak manajemen belum ada kepastian hingga saat ini untuk bertanding di stadion ini pada laga kandang berikutnya tanggal 16 Februari 2025 mendatang," ujarnya.
    Yudhi menambahkan, setelah keluar dari Stadion Batakan, mereka berharap dapat kembali bermain di kandang sendiri. Ketidakpastian ini mendorong mereka untuk meminta kejelasan dari pemerintah provinsi. 
    "Kami berharap pemerintah provinsi segera bertindak, karena informasi yang kami terima, mereka belum menerima penyelesaian dari (Kementerian) PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk serah terima. Kami meminta kepada Pemprov untuk menerima itu, agar kami bisa kembali ke rumah kami (Stadion Segiri)," tegasnya.
    Yudhi juga menyoroti bahwa pembangunan stadion ini dilakukan oleh PUPR RI, sehingga tidak seharusnya ada klaim yang saling bertentangan setelah selesai.  "Sekarang saatnya suporter kembali menyelamatkan stadion kami ini. Tanggal 16 (Februari) ini kami harus main di Segiri. Untuk Pj gubernur, jangan halangi kami," serunya.
    Mereka menuntut kepastian dalam waktu 24 jam terkait tanggapan pemerintah provinsi mengenai status stadion. Jika tidak ada respons, mereka berjanji akan kembali melakukan aksi dengan jumlah yang lebih besar dan mendatangi kantor gubernur untuk memastikan Borneo FC dapat kembali menempati Stadion Segiri.
    Sementara itu, Ahmad Gibran Utomo, kontraktor pelaksana renovasi Stadion Segiri, memberikan penjelasan terkait proses renovasi. Ia meminta maaf atas kesalahpahaman terkait pernyataannya sebelumnya mengenai tidak ada pengerjaan yang molor. "Jujur, pada saat pengerjaan ada hal lain yang membuat saya sempat molor kurang lebih 1 bulan kurang, tapi itu hanya item-item yang minor saja sifatnya," katanya.
    Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mempercepat agar stadion dapat digunakan kembali oleh Borneo FC. Saat ini, pengerjaan telah selesai, tinggal beberapa hal kecil yang perlu diselesaikan. Pihaknya akan terus melakukan pemeliharaan selama 6 bulan ke depan sesuai dengan klausul kontrak.
    Terkait penggunaan stadion, ia menyerahkan keputusan kepada pemerintah sebagai pemangku kekuasaan. "Sampai saat ini kami belum dapat info terkait itu. Yang jelas kami dari pelaksana hanya menjalankan sesuai dengan tugas saja," ujarnya. 
    Ia menambahkan bahwa dari PUPR sebenarnya sudah oke, tinggal bagaimana proses penyerahan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah kota Samarinda.

    (Sf/Mr)