SPPG Loa Janan Ilir Terapkan SOP Ketat untuk Cegah Keracunan, Makanan Lalui Tahap Uji Coba

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    10 September 2025 08:47 WIB

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Loa Janan Ilir yang mulai proses pendistribusian ke sekolah. (Foto: Maulana/Seputarfakt.com)

    Samarinda - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda mulai berjalan secara bertahap. Sejalan dengan itu, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat demi memastikan tak ada keracunan.

    Hal ini terlihat di SPPG Loa Janan Ilir, salah satu dapur yang menjadi pusat produksi makanan bagi ribuan pelajar di wilayah ini. 

    Setiap harinya, dapur ini memproduksi 3.513 porsi makanan untuk dibagikan kepada siswa di 12 sekolah yang berada di wilayah tersebut.

    "Saya selalu mengingatkan seluruh tim agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan menjaga kebersihan, terutama saat mencuci sayur dan lauk-pauk," kata Ahli Gizi SPPG Loa Janan Ilir, Tia Rahma, pada Rabu (10/9/2025).

    "Karena kami menyediakan makanan untuk anak sekolah, kebersihan menjadi hal yang sangat penting agar terhindar dari keracunan makanan," tegasnya.

    Demi menjaga kualitas, proses produksi makanan dimulai sejak tengah malam. Sekitar pukul 00.00 WITA, para juru masak mulai menyiapkan bumbu-bumbu. 

    Proses memasak lauk hewani dan nabati dimulai pukul 01.00 WITA, sementara sayur dimasak terpisah mulai pukul 03.00 WITA.

    "Hal ini dilakukan agar sayur tetap segar saat disajikan," terang Tia.

    Setelah semua bahan matang, makanan mulai diporsikan dan biasanya siap didistribusikan sekitar pukul 04.00 WITA. 

    Tak berhenti sampai di situ, sebelum dikirim ke sekolah, setiap makanan harus melalui uji coba.

    "Biasanya, saya mencicipi bersama dengan penanggung jawab dapur. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas rasa dan kebersihan makanan," tutur Tia.

    Selain itu, seluruh peralatan masak juga dibersihkan secara menyeluruh sebelum dan sesudah digunakan untuk memastikan tidak ada kontaminasi.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    SPPG Loa Janan Ilir Terapkan SOP Ketat untuk Cegah Keracunan, Makanan Lalui Tahap Uji Coba

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    10 September 2025 08:47 WIB

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Loa Janan Ilir yang mulai proses pendistribusian ke sekolah. (Foto: Maulana/Seputarfakt.com)

    Samarinda - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda mulai berjalan secara bertahap. Sejalan dengan itu, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat demi memastikan tak ada keracunan.

    Hal ini terlihat di SPPG Loa Janan Ilir, salah satu dapur yang menjadi pusat produksi makanan bagi ribuan pelajar di wilayah ini. 

    Setiap harinya, dapur ini memproduksi 3.513 porsi makanan untuk dibagikan kepada siswa di 12 sekolah yang berada di wilayah tersebut.

    "Saya selalu mengingatkan seluruh tim agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan menjaga kebersihan, terutama saat mencuci sayur dan lauk-pauk," kata Ahli Gizi SPPG Loa Janan Ilir, Tia Rahma, pada Rabu (10/9/2025).

    "Karena kami menyediakan makanan untuk anak sekolah, kebersihan menjadi hal yang sangat penting agar terhindar dari keracunan makanan," tegasnya.

    Demi menjaga kualitas, proses produksi makanan dimulai sejak tengah malam. Sekitar pukul 00.00 WITA, para juru masak mulai menyiapkan bumbu-bumbu. 

    Proses memasak lauk hewani dan nabati dimulai pukul 01.00 WITA, sementara sayur dimasak terpisah mulai pukul 03.00 WITA.

    "Hal ini dilakukan agar sayur tetap segar saat disajikan," terang Tia.

    Setelah semua bahan matang, makanan mulai diporsikan dan biasanya siap didistribusikan sekitar pukul 04.00 WITA. 

    Tak berhenti sampai di situ, sebelum dikirim ke sekolah, setiap makanan harus melalui uji coba.

    "Biasanya, saya mencicipi bersama dengan penanggung jawab dapur. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas rasa dan kebersihan makanan," tutur Tia.

    Selain itu, seluruh peralatan masak juga dibersihkan secara menyeluruh sebelum dan sesudah digunakan untuk memastikan tidak ada kontaminasi.

    (Sf/Rs)