Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin Saat Ditemui Media. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Progres rencana pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional sudah masuk ke dalam tahap akhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud), Asli Nuryadin menyebut, ingin bahasa Inggris kelak bisa diterapkan setiap hari agar jadi kebiasaan.
Asli mengatakan, meski kerap disebut sebagai sekolah internasional, dalam realisasinya ia menegaskan, semua hal yang akan dilakukan pastinya tidak boleh keluar dari aturan yang berlaku, termasuk soal kurikulum.
“Jadi kurikulum itu tidak boleh keluar dari kurikulum nasional. Tapi soal bagaimana kita mendevelop kurikulum itu agar lebih keliatan,” ujar Asli, kepada Seputar Fakta, (30/1/2024).
Asli mengumpamakan, jika dalam kurikulum perihal pembelajaran bahasa Inggris dan agama tertulis hanya dua sampai tiga jam. Maka, bagaimana nanti sekolah mengembangkan itu agar lebih optimal. “Karena kalau tiga jam saja saya kira kurang. Begitu juga tentang berbahasa inggris. Tapi bagaimana bahasa inggris itu jadi habit, kebiasaan everyday must practice english. Jadi bukan bilingual lagi tapi itu sudah jadi kebiasaan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, secara teknis jika Wali Kota menyetujui layout yang telah dibuat, maka dalam waktu dekat proses lelang sudah bisa dimulai. Ia menargetkan proses pembangunan ini akan rampung dalam waktu setahun.
“Kalau beliau (Wali Kota) setuju, insyaallah dalam beberapa hari ke depan langsung lelang. Berarti proses lelang anggap 45 hari, paling lambat itu di awal April sudah mulai digarap. Mudah-mudahan di akhir Desember juga selesai fisiknya,” jelas Asli.
Asli menyampaikan bahwa proses pembangunan ini berjalan secara simultan. Sekolah yang akan dijadikan model ini menurutnya akan dibuat berbeda, utamanya soal Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mengharapkan komunikasi antara Wali Kota dengan Pj Gubernur berjalan dengan baik.
Ia ingin antara Pemkot Samarinda dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) ada pembuatan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan terkait dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan dibuat.
“Simultan dalam 2024 ini mudahan nanti lancar ada MoU antara Pak Wali dengan Pj Gubernur untuk rembukan SMA nya,” ucapnya.
Terkait dengan tenaga pendidik yang akan direkrut, Asli mengatakan pihaknya akan mencari dimulai dari internal terlebih dahulu. Ia yakin, di lingkungan sekitar juga ada yang memiliki kompetensi untuk menjadi pendidik di sekolah terpadu ini.
“Saya kira banyak guru-guru kita yang bagus. Pertama paling tidak bisa bahasa inggrisnya yang bagus, kekuatan agama, akhlak ya pasti. Kemudian teknologi informasi juga dapat mereka kuasai, jadi saya kira itu yang secara umumnya, nanti tim pansel (Panitia Seleksi) -nya yang memfilter lebih detail,” bebernya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
Seputar Kaltim
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin Saat Ditemui Media. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Progres rencana pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional sudah masuk ke dalam tahap akhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud), Asli Nuryadin menyebut, ingin bahasa Inggris kelak bisa diterapkan setiap hari agar jadi kebiasaan.
Asli mengatakan, meski kerap disebut sebagai sekolah internasional, dalam realisasinya ia menegaskan, semua hal yang akan dilakukan pastinya tidak boleh keluar dari aturan yang berlaku, termasuk soal kurikulum.
“Jadi kurikulum itu tidak boleh keluar dari kurikulum nasional. Tapi soal bagaimana kita mendevelop kurikulum itu agar lebih keliatan,” ujar Asli, kepada Seputar Fakta, (30/1/2024).
Asli mengumpamakan, jika dalam kurikulum perihal pembelajaran bahasa Inggris dan agama tertulis hanya dua sampai tiga jam. Maka, bagaimana nanti sekolah mengembangkan itu agar lebih optimal. “Karena kalau tiga jam saja saya kira kurang. Begitu juga tentang berbahasa inggris. Tapi bagaimana bahasa inggris itu jadi habit, kebiasaan everyday must practice english. Jadi bukan bilingual lagi tapi itu sudah jadi kebiasaan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, secara teknis jika Wali Kota menyetujui layout yang telah dibuat, maka dalam waktu dekat proses lelang sudah bisa dimulai. Ia menargetkan proses pembangunan ini akan rampung dalam waktu setahun.
“Kalau beliau (Wali Kota) setuju, insyaallah dalam beberapa hari ke depan langsung lelang. Berarti proses lelang anggap 45 hari, paling lambat itu di awal April sudah mulai digarap. Mudah-mudahan di akhir Desember juga selesai fisiknya,” jelas Asli.
Asli menyampaikan bahwa proses pembangunan ini berjalan secara simultan. Sekolah yang akan dijadikan model ini menurutnya akan dibuat berbeda, utamanya soal Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mengharapkan komunikasi antara Wali Kota dengan Pj Gubernur berjalan dengan baik.
Ia ingin antara Pemkot Samarinda dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) ada pembuatan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan terkait dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan dibuat.
“Simultan dalam 2024 ini mudahan nanti lancar ada MoU antara Pak Wali dengan Pj Gubernur untuk rembukan SMA nya,” ucapnya.
Terkait dengan tenaga pendidik yang akan direkrut, Asli mengatakan pihaknya akan mencari dimulai dari internal terlebih dahulu. Ia yakin, di lingkungan sekitar juga ada yang memiliki kompetensi untuk menjadi pendidik di sekolah terpadu ini.
“Saya kira banyak guru-guru kita yang bagus. Pertama paling tidak bisa bahasa inggrisnya yang bagus, kekuatan agama, akhlak ya pasti. Kemudian teknologi informasi juga dapat mereka kuasai, jadi saya kira itu yang secara umumnya, nanti tim pansel (Panitia Seleksi) -nya yang memfilter lebih detail,” bebernya.
(Sf/Rs)