Soal Harga Per Porsi Makan Gratis, Rudy Mas'ud Minta Pilih yang Gizinya Banyak

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    08 Februari 2025 03:56 WIB

    Rudy Mas’ud dan Seno Aji saat sambutan setelah penetapan Gubernur Kaltim terpilih. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih, Rudy Mas'ud menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini masih berjalan di beberapa sekolah di Kaltim. 

    Ia menegaskan komitmennya untuk memperkuat program tersebut, termasuk dalam menetapkan harga satu porsi MBG yang lebih tinggi untuk meningkatkan kandungan gizinya.

    Rudy menyoroti adanya perbedaan harga dalam implementasi program MBG di berbagai daerah. Pemprov Kaltim menetapkan harga Rp17 ribu per porsi, sementara Kota Samarinda mematok Rp15 ribu.

    Adapun realisasi di SDN 004 Samarinda Utara saat ini masih berkisar di angka Rp12 ribu per porsi.

    “Paling bagus itu yang paling banyak, biar lebih banyak gizinya,” kata Rudy dalam wawancara di Samarinda.

    Ia menegaskan akan berupaya penuh untuk merealisasikan program MBG sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, termasuk besaran biayanya.

    Selain itu, Rudy juga menegaskan komitmennya dalam menjalankan berbagai program berbasis layanan gratis, termasuk pendidikan gratis.

    Meski demikian, sejumlah pengamat menilai program yang serba gratis ini berpotensi sulit untuk dijalankan tanpa adanya pemangkasan anggaran di sektor lain. 

    Menanggapi itu, Rudy menyatakan akan mendukung program pemerintah pusat dengan menyesuaikan efisiensi anggaran.

    “Untuk masyarakat Kaltim, kita berikan semua. Soal anggaran, kita aman. Kita dukung penuh program pemerintah pusat,” tuturnya.

    Ia menegaskan komitmennya untuk mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. 

    Menurutnya, efisiensi anggaran bisa dilakukan dengan memangkas kegiatan seremonial, perjalanan dinas yang tidak terlalu mendesak, serta pengurangan kebutuhan alat tulis kantor (ATK), mengingat era digitalisasi.

    “Sesuai instruksi presiden, kegiatan seremonial dan perjalanan dinas yang tidak wajib akan dipangkas. ATK juga tidak masalah, kita sudah masuk era digital,” pungkasnya.

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Soal Harga Per Porsi Makan Gratis, Rudy Mas'ud Minta Pilih yang Gizinya Banyak

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    08 Februari 2025 03:56 WIB

    Rudy Mas’ud dan Seno Aji saat sambutan setelah penetapan Gubernur Kaltim terpilih. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih, Rudy Mas'ud menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini masih berjalan di beberapa sekolah di Kaltim. 

    Ia menegaskan komitmennya untuk memperkuat program tersebut, termasuk dalam menetapkan harga satu porsi MBG yang lebih tinggi untuk meningkatkan kandungan gizinya.

    Rudy menyoroti adanya perbedaan harga dalam implementasi program MBG di berbagai daerah. Pemprov Kaltim menetapkan harga Rp17 ribu per porsi, sementara Kota Samarinda mematok Rp15 ribu.

    Adapun realisasi di SDN 004 Samarinda Utara saat ini masih berkisar di angka Rp12 ribu per porsi.

    “Paling bagus itu yang paling banyak, biar lebih banyak gizinya,” kata Rudy dalam wawancara di Samarinda.

    Ia menegaskan akan berupaya penuh untuk merealisasikan program MBG sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, termasuk besaran biayanya.

    Selain itu, Rudy juga menegaskan komitmennya dalam menjalankan berbagai program berbasis layanan gratis, termasuk pendidikan gratis.

    Meski demikian, sejumlah pengamat menilai program yang serba gratis ini berpotensi sulit untuk dijalankan tanpa adanya pemangkasan anggaran di sektor lain. 

    Menanggapi itu, Rudy menyatakan akan mendukung program pemerintah pusat dengan menyesuaikan efisiensi anggaran.

    “Untuk masyarakat Kaltim, kita berikan semua. Soal anggaran, kita aman. Kita dukung penuh program pemerintah pusat,” tuturnya.

    Ia menegaskan komitmennya untuk mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. 

    Menurutnya, efisiensi anggaran bisa dilakukan dengan memangkas kegiatan seremonial, perjalanan dinas yang tidak terlalu mendesak, serta pengurangan kebutuhan alat tulis kantor (ATK), mengingat era digitalisasi.

    “Sesuai instruksi presiden, kegiatan seremonial dan perjalanan dinas yang tidak wajib akan dipangkas. ATK juga tidak masalah, kita sudah masuk era digital,” pungkasnya.

    (Sf/By)