SMPN 27 dan SMPN 28 Balikpapan Siap Sambut PPDB 2025

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    23 Januari 2025 09:55 WIB

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik pastika dua sekolah baru di Balikpapan dapat menampung siswa baru tahun 2025. (Foto: Maya Sari/Seputafrakta.com)

    Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan dua sekolah negeri baru, yakni SMPN 27 Balikpapan Tengah dan SMPN 28 Balikpapan Timur sia menyambut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Juli-Agustus 2025.

    Setiap sekolah diperkirakan akan membuka minimal tiga rombongan belajar (rombel) dengan total 90 hingga 120 siswa per sekolah. Ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufik.

    “Saat ini, kami sedang menunggu regulasi terbaru terkait PPDB 2025,” ucap Irfan saat ditemui awak media, Kamis (23/1/2025).

    Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengundang Pemkot Balikpapan pada 27-29 Januari 2025 untuk membahas regulasi baru terkait PPDB ini.

    Diharapkan dengan regulasi yang baru, masalah klasik dalam PPDB, seperti jumlah siswa yang melebihi kapasitas sekolah dapat diatasi atau sedikit diminimalkan. “Masalah utama dalam PPDB adalah tingginya jumlah calon peserta didik, berbanding terbalik dengan jumlah sekolah yang ada,” akunya.

    Pemkot Balikpapan, kata dia, berencana untuk terus membangun dan merivitalisasi sekolah-sekolah yang sudah ada, meski terkendala masalah lahan yang terbatas. “Dengan memaksimalkan kapasitas rombel, diharapkan kualitas pendidikan tetap terjaga,” imbuhnya.

    Namun, lanjut dia, masalah lain yang juga menjadi perhatian adalah kekurangan tenaga pendidik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, pemerintah tidak lagi mengangkat tenaga non-ASN sebagai guru.

    Di Balikpapan, ada kekurangan sekitar 520 guru untuk tingkat TK, SD dan SMP. Jika kekurangan ini tidak segera dipenuhi, maka sejumlah siswa berisiko tidak mendapatkan pendidikan yang optimal.

    “Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Balikpapan terus berupaya menyelesaikan kekurangan tenaga pendidik dengan mempertahankan guru-guru non-ASN yang sudah ada,” paparnya.

    Sementara terkait dengan anggaran pendidikan di Kota Balikpapan pada 2025 diperkirakan mencapai Rp1 triliun, namun sekitar 80 persen dari anggaran tersebut sudah dialokasikan untuk pembayaran gaji guru yang mencapai Rp800 miliar.

    Dengan langkah-langkah yang sedang dilakukan, diharapkan kualitas pendidikan di Balikpapan dapat terus meningkat dan mampu menghadapi tantangan ke depan.

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    SMPN 27 dan SMPN 28 Balikpapan Siap Sambut PPDB 2025

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    23 Januari 2025 09:55 WIB

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik pastika dua sekolah baru di Balikpapan dapat menampung siswa baru tahun 2025. (Foto: Maya Sari/Seputafrakta.com)

    Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan dua sekolah negeri baru, yakni SMPN 27 Balikpapan Tengah dan SMPN 28 Balikpapan Timur sia menyambut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Juli-Agustus 2025.

    Setiap sekolah diperkirakan akan membuka minimal tiga rombongan belajar (rombel) dengan total 90 hingga 120 siswa per sekolah. Ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufik.

    “Saat ini, kami sedang menunggu regulasi terbaru terkait PPDB 2025,” ucap Irfan saat ditemui awak media, Kamis (23/1/2025).

    Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengundang Pemkot Balikpapan pada 27-29 Januari 2025 untuk membahas regulasi baru terkait PPDB ini.

    Diharapkan dengan regulasi yang baru, masalah klasik dalam PPDB, seperti jumlah siswa yang melebihi kapasitas sekolah dapat diatasi atau sedikit diminimalkan. “Masalah utama dalam PPDB adalah tingginya jumlah calon peserta didik, berbanding terbalik dengan jumlah sekolah yang ada,” akunya.

    Pemkot Balikpapan, kata dia, berencana untuk terus membangun dan merivitalisasi sekolah-sekolah yang sudah ada, meski terkendala masalah lahan yang terbatas. “Dengan memaksimalkan kapasitas rombel, diharapkan kualitas pendidikan tetap terjaga,” imbuhnya.

    Namun, lanjut dia, masalah lain yang juga menjadi perhatian adalah kekurangan tenaga pendidik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, pemerintah tidak lagi mengangkat tenaga non-ASN sebagai guru.

    Di Balikpapan, ada kekurangan sekitar 520 guru untuk tingkat TK, SD dan SMP. Jika kekurangan ini tidak segera dipenuhi, maka sejumlah siswa berisiko tidak mendapatkan pendidikan yang optimal.

    “Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Balikpapan terus berupaya menyelesaikan kekurangan tenaga pendidik dengan mempertahankan guru-guru non-ASN yang sudah ada,” paparnya.

    Sementara terkait dengan anggaran pendidikan di Kota Balikpapan pada 2025 diperkirakan mencapai Rp1 triliun, namun sekitar 80 persen dari anggaran tersebut sudah dialokasikan untuk pembayaran gaji guru yang mencapai Rp800 miliar.

    Dengan langkah-langkah yang sedang dilakukan, diharapkan kualitas pendidikan di Balikpapan dapat terus meningkat dan mampu menghadapi tantangan ke depan.

    (Sf/By)