Simpang Empat Pasundan Sering Banjir, Pemkot Samarinda Anggarkan Rp25 Miliar Bangun Drainase 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    22 April 2024 11:36 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat tinjau lokasi yang sering terjadi banjir di simpang empat Jalan KS Tubun dan Jalan Pasundan, Senin (22/4/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Banjir yang seringkali menggenang di simpang empat Jalan Pasundan dan Jalan KS Tubun mendapat perhatian Wali Kota Samarinda, Andi Harun. 

    Orang nomor satu di Samarinda itu meninjau secara langsung kondisi di lapangan usai melakukan sidak di beberapa kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (22/4/2024). 

    Jalan itu telah menjadi saksi bisu dari permasalahan yang menahun terkait kemacetan lalu lintas dan banjir yang kerap melanda daerah tersebut. 

    “Saya mau sampaikan bahwa untuk pengendalian banjirnya tahun ini ada kegiatan yang akan kita kerjakan di sini, dari sebelah kiri Jalan KS Tubun ini untuk pembenahan drainase sepanjang 800 meter,” jelas Andi Harun. 

    Lebih lanjut, pria yang akrab disapa AH itu menjelaskan bahwa nantinya akan ada pembongkaran jalan di sekitar simpang empat itu untuk memperlancar air, sekitar 500 meter yang menghabiskan kurang lebih Rp25 miliar. 

    Namun, upaya ini tidak akan selesai dalam waktu singkat. Kegiatan tersebut direncanakan akan berlanjut hingga tahun depan. 

    Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan lahan dan masalah sosial yang muncul dalam pelaksanaannya.

    Meskipun anggaran telah disiapkan oleh pemerintah, namun pelaksanaannya tidak serta-merta berjalan lancar. Masih ada kendala yang dihadapi, terutama terkait dengan pembebasan lahan yang melibatkan masyarakat setempat. 

    Sebelum masuk ke tahap proyek, ia meminta permasalahan sosial ini harus diselesaikan terlebih dahulu.
    “Di sekitar sini kan banyak sekali masyarakat yang berjualan, jangan sampai kita mematikan usaha mereka itu,” bebernya. 

    Untuk itu, dukungan dari masyarakat sangat diharapkan, terutama bagi mereka yang akan terdampak langsung oleh pelebaran jalan maupun revitalisasi drainase. 

    “Tahun depan mudah-mudahan kita bisa masuk di Jalan Merbabu. Jadi kalau misalnya selesai di sini, perhitungannya akan ada potensi genangan banjir di sekitar Rumah Sakit dirgahayu, tapi akan kita tangani juga, satu-satu dulu,” ungkapnya. 

    AH berharap dapat memperoleh bantuan keuangan yang lebih besar dari provinsi pada tahun 2025, sehingga proyek ini dapat terselesaikan lebih cepat dari dengan bantuan dana tersebut. 

    “Saya berharap semua pihak tetap memberikan dukungan agar permasalahan banjir di Simpang empat Pasundan ini dapat segera teratasi,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Simpang Empat Pasundan Sering Banjir, Pemkot Samarinda Anggarkan Rp25 Miliar Bangun Drainase 

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    22 April 2024 11:36 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat tinjau lokasi yang sering terjadi banjir di simpang empat Jalan KS Tubun dan Jalan Pasundan, Senin (22/4/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Banjir yang seringkali menggenang di simpang empat Jalan Pasundan dan Jalan KS Tubun mendapat perhatian Wali Kota Samarinda, Andi Harun. 

    Orang nomor satu di Samarinda itu meninjau secara langsung kondisi di lapangan usai melakukan sidak di beberapa kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (22/4/2024). 

    Jalan itu telah menjadi saksi bisu dari permasalahan yang menahun terkait kemacetan lalu lintas dan banjir yang kerap melanda daerah tersebut. 

    “Saya mau sampaikan bahwa untuk pengendalian banjirnya tahun ini ada kegiatan yang akan kita kerjakan di sini, dari sebelah kiri Jalan KS Tubun ini untuk pembenahan drainase sepanjang 800 meter,” jelas Andi Harun. 

    Lebih lanjut, pria yang akrab disapa AH itu menjelaskan bahwa nantinya akan ada pembongkaran jalan di sekitar simpang empat itu untuk memperlancar air, sekitar 500 meter yang menghabiskan kurang lebih Rp25 miliar. 

    Namun, upaya ini tidak akan selesai dalam waktu singkat. Kegiatan tersebut direncanakan akan berlanjut hingga tahun depan. 

    Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan lahan dan masalah sosial yang muncul dalam pelaksanaannya.

    Meskipun anggaran telah disiapkan oleh pemerintah, namun pelaksanaannya tidak serta-merta berjalan lancar. Masih ada kendala yang dihadapi, terutama terkait dengan pembebasan lahan yang melibatkan masyarakat setempat. 

    Sebelum masuk ke tahap proyek, ia meminta permasalahan sosial ini harus diselesaikan terlebih dahulu.
    “Di sekitar sini kan banyak sekali masyarakat yang berjualan, jangan sampai kita mematikan usaha mereka itu,” bebernya. 

    Untuk itu, dukungan dari masyarakat sangat diharapkan, terutama bagi mereka yang akan terdampak langsung oleh pelebaran jalan maupun revitalisasi drainase. 

    “Tahun depan mudah-mudahan kita bisa masuk di Jalan Merbabu. Jadi kalau misalnya selesai di sini, perhitungannya akan ada potensi genangan banjir di sekitar Rumah Sakit dirgahayu, tapi akan kita tangani juga, satu-satu dulu,” ungkapnya. 

    AH berharap dapat memperoleh bantuan keuangan yang lebih besar dari provinsi pada tahun 2025, sehingga proyek ini dapat terselesaikan lebih cepat dari dengan bantuan dana tersebut. 

    “Saya berharap semua pihak tetap memberikan dukungan agar permasalahan banjir di Simpang empat Pasundan ini dapat segera teratasi,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)