Penajam - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Penajam Paser Utara (PPU) bersama Satreskrim Polres melakukan sidak di dua SPBU. 

Lokasinya SPBU Jalan Provinsi Km 9 Kelurahan Nipah-nipah dan Km 2 Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kamis (17/4/2025).

Pemeriksaan pertama digelar di SPBU Km 9 menggunakan peralatan berupa Bejana Ukur Standar (BUS) berkapasitas 20 liter, gelas ukur kapasitas satu liter dan penyipat datar.

Hasilnya biosolar yang diuji menggunakan BUS 20 liter menunjukan selisih minus 47 Mililiter (Ml). Hasil ini masih berada dalam Batas Kesalahan yang Diizinkan (BKD sekitar 100 Ml).

“Saat diuji satu liter di gelas ukur, takarannya di atas satu liter lebih dan kalau dilihat secara kasat mata tidak ada endapan air,” ucap Kabid Perdagangan, Diskukmperindag PPU, Marlina.

Selain biosolar, Diskukmperindag PPU juga turut memeriksa bahan bakar jenis pertamax dan hasilnya selisih minus 49 Ml.

“Meski selisih saat dicek dengan menggunakan BUS 20 liter, tapi itu masih masuk dalam BKD sekitar 100 Ml dan saat diuji menggunakan gelas ukur satu liter, hasilnya lebih dari satu liter dan tidak ditemukan adanya endapan air,” jelas Marlina.

Kemudian Diskukmperindag PPU mengambil sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU Km 2 dan hasilnya menunjukkan selisih minus 14 Ml.

“Kita lihat secara kasat mata tidak ada endapan air dan dipastikan BBM yang beredar di Penajam tidak tercemar dari BBM oplosan,” ungkap Marlina.

Atas hasil pemeriksaan ini, Diskukmperindag PPU mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir bila hendak mengisi BBM di SPBU, karena tidak ditemukan indikasi BBM oplosan.

“Hasil investigasi di lapangan kualitas BBM kita aman atau tidak ada indikasi dioplos dan volumenya pun sesuai,” tandasnya.

(Sf/Lo)