Cari disini...
Seputarfakta.com – Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Ilustrasi penumpukan sampah.(Istimewa)
Penajam – Volume sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang dihasilkan dari seluruh aktivitas masyarakat yang penduduknya berjumlah 202.067 jiwa mencapai mencapai 101 ton per hari.
Volume tersebut dihitung berdasarkan perkiraan setiap penduduk hanya membuang sampah sebanyak 0,50 Kilogram (Kg) atau 500 gram dalam sehari.
Namun, Dinas Lingkungan Hidup PPU diperkirakan hanya mampu mengangkut sekitar 65 ton sampah saja setiap harinya ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Buluminung, Kecamatan Penajam karena kurangnya jumlah armada pengangkut sampah.
Akibatnya, masih terdapat 36 ton sampah belum terangkut secara maksimal atau masih berada di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
“Dari 101 ton sampah yang diproduksi setiap hari, sekitar 65 ton saja yang terangkut. Faktornya karena jumlah armada kita tidak cukup, sehingga pengangkutan pun menjadi terbatas. Apalagi daerah kita ini luas, masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau,” ucap Kepala DLH PPU, Safwana, Minggu (23/3/2025).
Ia mengaku membutuhkan setidaknya 13 unit armada pengangkut sampah tambahan agar pengangkutan bisa berjalan maksimal.
”Jumlah armada yang kita miliki saat ini sekitar 17 unit jenis dump truk dan minimal kita harus memiliki 30 unit supaya seluruh sampah-sampah bisa terangkut,” ungkap Safwana.
Tahun ini, DLH PPU berencana mendatangkan satu unit dump truk yang nilainya mencapai Rp600 juta.”Kita hanya mampu mendatangkan satu unit saja di 2025 ini karena anggaran kita terbatas, apalagi anggaran kita terkena efisiensi. Jadi pengadaannya, kita lakukan secara bertahap,” jelasnya.
DLH PPU pun lantas mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengurangi volume sampah dengan cara memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang, memisahkan sampah yang memiliki nilai ekonomis dari sampah yang tidak bisa didaur ulang.
“Kami edukasi masyarakat terkait pemilahan sampah. Perlu diketahui bahwa ada sampah yang memiliki nilai jual dan mendatangkan pundi-pundi rupiah, salah satunya adalah tutup galon yang apabila dijual di Bank Sampah bernilai Rp1.500 per Kg. Jadi, daripada dibuang lebih baik dikumpulkan,” tandasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Ilustrasi penumpukan sampah.(Istimewa)
Penajam – Volume sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang dihasilkan dari seluruh aktivitas masyarakat yang penduduknya berjumlah 202.067 jiwa mencapai mencapai 101 ton per hari.
Volume tersebut dihitung berdasarkan perkiraan setiap penduduk hanya membuang sampah sebanyak 0,50 Kilogram (Kg) atau 500 gram dalam sehari.
Namun, Dinas Lingkungan Hidup PPU diperkirakan hanya mampu mengangkut sekitar 65 ton sampah saja setiap harinya ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Buluminung, Kecamatan Penajam karena kurangnya jumlah armada pengangkut sampah.
Akibatnya, masih terdapat 36 ton sampah belum terangkut secara maksimal atau masih berada di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
“Dari 101 ton sampah yang diproduksi setiap hari, sekitar 65 ton saja yang terangkut. Faktornya karena jumlah armada kita tidak cukup, sehingga pengangkutan pun menjadi terbatas. Apalagi daerah kita ini luas, masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau,” ucap Kepala DLH PPU, Safwana, Minggu (23/3/2025).
Ia mengaku membutuhkan setidaknya 13 unit armada pengangkut sampah tambahan agar pengangkutan bisa berjalan maksimal.
”Jumlah armada yang kita miliki saat ini sekitar 17 unit jenis dump truk dan minimal kita harus memiliki 30 unit supaya seluruh sampah-sampah bisa terangkut,” ungkap Safwana.
Tahun ini, DLH PPU berencana mendatangkan satu unit dump truk yang nilainya mencapai Rp600 juta.”Kita hanya mampu mendatangkan satu unit saja di 2025 ini karena anggaran kita terbatas, apalagi anggaran kita terkena efisiensi. Jadi pengadaannya, kita lakukan secara bertahap,” jelasnya.
DLH PPU pun lantas mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengurangi volume sampah dengan cara memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang, memisahkan sampah yang memiliki nilai ekonomis dari sampah yang tidak bisa didaur ulang.
“Kami edukasi masyarakat terkait pemilahan sampah. Perlu diketahui bahwa ada sampah yang memiliki nilai jual dan mendatangkan pundi-pundi rupiah, salah satunya adalah tutup galon yang apabila dijual di Bank Sampah bernilai Rp1.500 per Kg. Jadi, daripada dibuang lebih baik dikumpulkan,” tandasnya.
(Sf/Rs)