Sering Temui Praktik Ilegal Fishing di Sungai Mahakam, DKP Kaltim Sebut Kurangnya Kesadaran Masyarakat

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    06 Juni 2024 02:39 WIB

    Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Petrijansah Noor. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda – Praktik Ilegal Fishing di Kalimantan Timur kerap kali terjadi, terutama di perairan sungai Mahakam. Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Petrijansah Noor, mengungkapkan praktik ilegal yang sering dilakukan sebagian masyarakat nelayan adalah dengan penggunaan setrum. 

    Petrijansah mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat masih rendah, dan sejumlah nelayan belum menyadari dampak jangka panjang dari tindakan mereka.

    "Jumlah mereka tidak banyak, dua tiga nelayan di Sungai Mahakam daerah Sanga-Sanga, namun tetap saja berdampak. Kata mereka ikannya hanya pingsan, tapi itu ikan yang besar, sedangkan kecil itu mati," papar Petrijansah di Samarinda, Rabu (5/6/2024). "Kami sudah memberikan pemahaman tentang pentingnya alat tangkap ramah lingkungan melalui sosialisasi dan pembinaan saat memberikan hibah peralatan tangkap kepada kelompok nelayan itu," lanjutnya.

    Langkah yang dilakukan DKP Kaltim kini memastikan pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan. Ia menuturkan sejumlah program pembinaan telah disiapkan, DKP memberikan edukasi kepada nelayan tentang penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan.

    "Kaltim memiliki potensi sumber daya ikan yang besar. Namun, tanpa pengelolaan yang ramah lingkungan, keberadaan spesies ikan akan terancam," ungkapnya.

    DKP Kaltim secara rutin melakukan pembinaan untuk memastikan kelestarian lingkungan. Meskipun ada upaya pembinaan, tantangan masih dihadapi, terutama dalam menanggulangi praktik penangkapan ikan ilegal. Untuk mengatasi hal ini, DKP Kaltim melakukan patroli dan membentuk kelompok pengawas perikanan.

    Pembinaan tidak hanya terbatas pada penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. DKP Kaltim juga fokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan. Pihaknya secara aktif bertemu dengan kelompok nelayan di berbagai kabupaten untuk menyampaikan sosialisasi tersebut.

    DKP Kaltim berharap melalui pembinaan yang berkelanjutan, nelayan akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. "Kami ingin anak cucu kita masih dapat melihat kekayaan sumber daya ikan di Kalimantan Timur," tuturnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Sering Temui Praktik Ilegal Fishing di Sungai Mahakam, DKP Kaltim Sebut Kurangnya Kesadaran Masyarakat

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    06 Juni 2024 02:39 WIB

    Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Petrijansah Noor. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda – Praktik Ilegal Fishing di Kalimantan Timur kerap kali terjadi, terutama di perairan sungai Mahakam. Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Petrijansah Noor, mengungkapkan praktik ilegal yang sering dilakukan sebagian masyarakat nelayan adalah dengan penggunaan setrum. 

    Petrijansah mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat masih rendah, dan sejumlah nelayan belum menyadari dampak jangka panjang dari tindakan mereka.

    "Jumlah mereka tidak banyak, dua tiga nelayan di Sungai Mahakam daerah Sanga-Sanga, namun tetap saja berdampak. Kata mereka ikannya hanya pingsan, tapi itu ikan yang besar, sedangkan kecil itu mati," papar Petrijansah di Samarinda, Rabu (5/6/2024). "Kami sudah memberikan pemahaman tentang pentingnya alat tangkap ramah lingkungan melalui sosialisasi dan pembinaan saat memberikan hibah peralatan tangkap kepada kelompok nelayan itu," lanjutnya.

    Langkah yang dilakukan DKP Kaltim kini memastikan pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan. Ia menuturkan sejumlah program pembinaan telah disiapkan, DKP memberikan edukasi kepada nelayan tentang penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan.

    "Kaltim memiliki potensi sumber daya ikan yang besar. Namun, tanpa pengelolaan yang ramah lingkungan, keberadaan spesies ikan akan terancam," ungkapnya.

    DKP Kaltim secara rutin melakukan pembinaan untuk memastikan kelestarian lingkungan. Meskipun ada upaya pembinaan, tantangan masih dihadapi, terutama dalam menanggulangi praktik penangkapan ikan ilegal. Untuk mengatasi hal ini, DKP Kaltim melakukan patroli dan membentuk kelompok pengawas perikanan.

    Pembinaan tidak hanya terbatas pada penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. DKP Kaltim juga fokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan. Pihaknya secara aktif bertemu dengan kelompok nelayan di berbagai kabupaten untuk menyampaikan sosialisasi tersebut.

    DKP Kaltim berharap melalui pembinaan yang berkelanjutan, nelayan akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. "Kami ingin anak cucu kita masih dapat melihat kekayaan sumber daya ikan di Kalimantan Timur," tuturnya.

    (Sf/Rs)