Bontang - Masa uji coba penerapan tilang elektonik atau Eltectonic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Kota Bontang diperpanjang. 

Alasannya karena sejak awal dilakukan uji coba pada awal Januari 2025, terdapat sejumlah kendala teknis pada kameral ETLE.

Kasat Lantas Polres Bontang, AKP Purwo Asmadi mengatakan kualitas kamera ETLE yang telah terpasang belum maksimal. Tangkapannya masih sering kali buram dan menyebabkan plat kendaraan yang melakukan pelanggaran tidak terlihat dengan jelas.

“Penerapannya belum optimal karena masih ada kendala sinkronisasi antara perangkat sama aplikasi,” ungkapnya.

Kini, ETLE di tiga titik yang telah terpasang juga belum terkoneksi di Korlantas Polri diakibatkan jaringan yang belum stabil, sehingga masa uji coba akan diperpanjang hingga semua sistem berjalan dengan baik.

Selama masa uji coba, Polres Bontang berfokus pada pada pelanggaran penggunaan seatbelt bagi pengendara bermobil, tidak memakai helm bagi pengendara bermotor.

“Sejak kamera ETLE ini terpasang, sudah cukup berkurang juga pelanggaran sejenis,” tambahnya.

Polres Bontang tidak ingin terburu-buru menerapkan ETLE secara resmi, sebelum semua kekurangan teknis sudah sesuai.

AKP Purwo Asmadi mengaku akan memastikan terlebih dahulu, sistem yang digunakan sudah optimal, agar pengawasan dan penindakan lebih akurat.

“Kalau dipaksakan takutnya juga tidak akurat datanya, malah jadi tidak efektiv tindakan yang dilakukan, tapi kita imbau masyarakat tetap menaati aturan” kata dia.

Sebagai informasi, ETLE saat ini telah dipasang di tiga titik strategis Kota Bontang, yaitu di Jalan R. Soeprapto, depan Ramayana Bontang, Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor Disporapar Bontang, dan Jalan Bhayangkara, dekat simpang tiga Cipto Mangunkusumo.

(Sf/By)