Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Pemukulan gong penanda Peresmian Sentra Tenun Sambaliung. (Foto:Baiq Eliana/Seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Diskoperindag meresmikan Sentra Tenun di Kampung Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung, Selasa, (20/5/2025).
Peresmian dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita, bersama Wakil Bupati Berau, Gamalis, mewakili Bupati Berau, Sri Juniarsih dan di dampingi oleh kepala Diskoperindag, Eva Yunita.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, menjelaskan bahwa penetapan lokasi Sentra Tenun Sukan tengah yanh terletak di Kecamatan Sambaliung berdasarkan keputusan Bupati Berau No. 413 tahun 2021 tentang penetapan Sentra Industri Kecil Menengah yang ada di Kabupaten Berau.
"Selain di Sukan Tengah, terdapat juga sentra tenun di Tumbit Melayu dan Sei Bebanir Bangun. Total perajin ada 37 orang perajin tenun yang aktif di tiga lokasi itu," ujar Eva.
Dirinya juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 dan 2024, pihaknya mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian Perindustrian (Kemenperin) untuk pembangunan fisik. Namun masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi seperti pengaspalan jalan, ruang terbuka hijau, hingga penyediaan kantin atau food court agar sentra ini juga menjadi daya tarik wisata.
"Pemerintah daerah juga mendapatkan DAK non-fisik untuk peningkatan SDM, pelatihan, dan pendampingan usaha yang berorientasi pada pasar," katanya.
Ia pun menyebut salah satu inovasi yang dilakukan adalah pelatihan diversifikasi produk tenun menjadi tas berbahan kombinasi kulit dan anyaman rotan.
"Karena memang potensi anyaman rotan itu cukup besar juga di Kabupaten Berau," tandasnya.
Eva berharap peresmian ini menjadi awal dari percepatan pembangunan industri kreatif lokal yang berkelanjutan, inklusif, dan mampu membuka lapangan kerja baru di Kabupaten Berau, sekaligus memperkuat identitas budaya melalui produk tenun khas daerah.
Sementara itu, Dirjen IKMA, Reni Yanita, menyampaikan bahwa keberadaan sentra ini sebagai bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat ekosistem industri kecil menengah (IKM) daerah.
"Sentra ini telah dirancang sejak 2022 dan hari ini bisa kita resmikan. Ini merupakan bentuk keberlanjutan pembangunan sektor tenun di Berau," kata Reni.
Namun, dirinya juga menyebut sentra ini tidak akan berarti tanpa dukungan seluruh pihak, termasuk pelaku usaha dan pemerintah daerah, untuk mengalokasikan sebagian perhatian dan anggaran dalam menjaga keberlangsungan operasionalnya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Bupati Berau, Gamalis, juga mengapresiasi peresmian sentra ini sebagai salah satu strategis dalam mendorong daya saing IKM tenun Berau, sekaligus memperkuat posisi daerah dalam peta industri kreatif nasional.
"Sentra tenun ini diharapkan bisa membangkitkan semangat dan kreativitas para perajin agar menghasilkan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tapi juga berkualitas tinggi seperti produk tenun nasional yang beredar di pasaran," tutur Gamalis.
Ia juga menegaskan pentingnya mendekatkan jarak antara perajin dan pasar, sehingga para pelaku IKM bisa memperoleh keuntungan maksimal, baik dari sisi ekonomi maupun penguatan identitas daerah.
"Kami bersyukur, Berau sudah memiliki batik khas, yang saat ini digunakan di instansi perkantoran dan sekolah di Kabupaten Berau. Selain itu, corak tenun juga terus dikembangkan dan dipromosikan melalui ajang peragaan busana, pameran, dan sebagainya," katanya.
Selanjutnya, ia pun berharap kebijakan pemerintah pusat dan provinsi dalam bidang ekonomi kreatif (Ekraf) dapat terus bersinergi dengan potensi wisata dan budaya Berau, yang saat ini memiliki lebih dari 200 titik destinasi.
"Kami bersama Komite Ekraf Berau akan berfokus dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui pembinaan, pendampingan, kepada pengrajin, pelaku seni, UMKM, serta SDM potensial yang ada di Kabupaten Berau," ujarnya
Oleh karena itu, Gamalis pun mendorong pengembangan sentra tenun di kampung potensial lainnya, seperti Kampung Tumbit Melayu.
"Saya berharap, sentra tenun terus ditingkatkan dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk kesejahteraan pengrajin dan masyarakat," tandas Gamalis.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Pemukulan gong penanda Peresmian Sentra Tenun Sambaliung. (Foto:Baiq Eliana/Seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Diskoperindag meresmikan Sentra Tenun di Kampung Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung, Selasa, (20/5/2025).
Peresmian dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita, bersama Wakil Bupati Berau, Gamalis, mewakili Bupati Berau, Sri Juniarsih dan di dampingi oleh kepala Diskoperindag, Eva Yunita.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, menjelaskan bahwa penetapan lokasi Sentra Tenun Sukan tengah yanh terletak di Kecamatan Sambaliung berdasarkan keputusan Bupati Berau No. 413 tahun 2021 tentang penetapan Sentra Industri Kecil Menengah yang ada di Kabupaten Berau.
"Selain di Sukan Tengah, terdapat juga sentra tenun di Tumbit Melayu dan Sei Bebanir Bangun. Total perajin ada 37 orang perajin tenun yang aktif di tiga lokasi itu," ujar Eva.
Dirinya juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 dan 2024, pihaknya mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian Perindustrian (Kemenperin) untuk pembangunan fisik. Namun masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi seperti pengaspalan jalan, ruang terbuka hijau, hingga penyediaan kantin atau food court agar sentra ini juga menjadi daya tarik wisata.
"Pemerintah daerah juga mendapatkan DAK non-fisik untuk peningkatan SDM, pelatihan, dan pendampingan usaha yang berorientasi pada pasar," katanya.
Ia pun menyebut salah satu inovasi yang dilakukan adalah pelatihan diversifikasi produk tenun menjadi tas berbahan kombinasi kulit dan anyaman rotan.
"Karena memang potensi anyaman rotan itu cukup besar juga di Kabupaten Berau," tandasnya.
Eva berharap peresmian ini menjadi awal dari percepatan pembangunan industri kreatif lokal yang berkelanjutan, inklusif, dan mampu membuka lapangan kerja baru di Kabupaten Berau, sekaligus memperkuat identitas budaya melalui produk tenun khas daerah.
Sementara itu, Dirjen IKMA, Reni Yanita, menyampaikan bahwa keberadaan sentra ini sebagai bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat ekosistem industri kecil menengah (IKM) daerah.
"Sentra ini telah dirancang sejak 2022 dan hari ini bisa kita resmikan. Ini merupakan bentuk keberlanjutan pembangunan sektor tenun di Berau," kata Reni.
Namun, dirinya juga menyebut sentra ini tidak akan berarti tanpa dukungan seluruh pihak, termasuk pelaku usaha dan pemerintah daerah, untuk mengalokasikan sebagian perhatian dan anggaran dalam menjaga keberlangsungan operasionalnya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Bupati Berau, Gamalis, juga mengapresiasi peresmian sentra ini sebagai salah satu strategis dalam mendorong daya saing IKM tenun Berau, sekaligus memperkuat posisi daerah dalam peta industri kreatif nasional.
"Sentra tenun ini diharapkan bisa membangkitkan semangat dan kreativitas para perajin agar menghasilkan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tapi juga berkualitas tinggi seperti produk tenun nasional yang beredar di pasaran," tutur Gamalis.
Ia juga menegaskan pentingnya mendekatkan jarak antara perajin dan pasar, sehingga para pelaku IKM bisa memperoleh keuntungan maksimal, baik dari sisi ekonomi maupun penguatan identitas daerah.
"Kami bersyukur, Berau sudah memiliki batik khas, yang saat ini digunakan di instansi perkantoran dan sekolah di Kabupaten Berau. Selain itu, corak tenun juga terus dikembangkan dan dipromosikan melalui ajang peragaan busana, pameran, dan sebagainya," katanya.
Selanjutnya, ia pun berharap kebijakan pemerintah pusat dan provinsi dalam bidang ekonomi kreatif (Ekraf) dapat terus bersinergi dengan potensi wisata dan budaya Berau, yang saat ini memiliki lebih dari 200 titik destinasi.
"Kami bersama Komite Ekraf Berau akan berfokus dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui pembinaan, pendampingan, kepada pengrajin, pelaku seni, UMKM, serta SDM potensial yang ada di Kabupaten Berau," ujarnya
Oleh karena itu, Gamalis pun mendorong pengembangan sentra tenun di kampung potensial lainnya, seperti Kampung Tumbit Melayu.
"Saya berharap, sentra tenun terus ditingkatkan dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk kesejahteraan pengrajin dan masyarakat," tandas Gamalis.
(Sf/Rs)