Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Fungsional Statistik Ahli Pertama BPS Kutim, Ayufi, (Dok.Pribadi)
Sangatta - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menjalankan berbagai program strategis dalam rangka menyediakan data statistik berkualitas untuk pembangunan. Salah satu program besar yang tengah dipersiapkan adalah pelaksanaan Sensus Ekonomi pada tahun 2026 mendatang.
Fungsional Statistik Ahli Pertama BPS Kutim, Ayufi, menyampaikan bahwa sensus merupakan program besar yang dilaksanakan secara berkala setiap 10 tahun sekali.
“Ada tiga jenis sensus yang dilakukan oleh BPS, yaitu Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi,” ujar Ayufi.
Ia menjelaskan bahwa Sensus Penduduk dilaksanakan setiap tahun yang berakhiran angka nol, seperti 2010 dan 2020. Sensus berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 2030. Sementara itu, Sensus Pertanian dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka tiga. Terakhir dilakukan pada 2023 lalu.
“Tahun depan, 2026, kami akan melaksanakan Sensus Ekonomi. Ini menjadi agenda besar kami berikutnya,” jelasnya.
Selain program sensus, Ayufi menambahkan bahwa BPS juga rutin menggelar berbagai survei tematik yang dijalankan oleh masing-masing tim kerja. Di BPS Kutim sendiri, terdapat tujuh tim kerja, yang masing-masing memiliki jenis survei dan kegiatan statistik yang berbeda. Tiga di antaranya adalah tim produksi, distribusi, dan sosial.
Untuk sektor pertanian, tim produksi melakukan survei ubinan guna mengukur produktivitas tanaman pangan. Survei ini digunakan untuk memperkirakan hasil panen.
"Tanaman pangan yang sering diukur produktivitasnya seperti padi dan palawija. Produktivitasnya dihitung untuk mengestimasi seberapa besar hasil yang diperoleh petani,” jelas Ayufi.
Sementara itu, dari tim distribusi, BPS melaksanakan survei rutin guna memantau pergerakan harga kebutuhan pokok dan barang penting lainnya.
"Untuk tim sosial, terdapat beberapa survei seperti penghitungan tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan berbagai survei sosial lainnya," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Fungsional Statistik Ahli Pertama BPS Kutim, Ayufi, (Dok.Pribadi)
Sangatta - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menjalankan berbagai program strategis dalam rangka menyediakan data statistik berkualitas untuk pembangunan. Salah satu program besar yang tengah dipersiapkan adalah pelaksanaan Sensus Ekonomi pada tahun 2026 mendatang.
Fungsional Statistik Ahli Pertama BPS Kutim, Ayufi, menyampaikan bahwa sensus merupakan program besar yang dilaksanakan secara berkala setiap 10 tahun sekali.
“Ada tiga jenis sensus yang dilakukan oleh BPS, yaitu Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi,” ujar Ayufi.
Ia menjelaskan bahwa Sensus Penduduk dilaksanakan setiap tahun yang berakhiran angka nol, seperti 2010 dan 2020. Sensus berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 2030. Sementara itu, Sensus Pertanian dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka tiga. Terakhir dilakukan pada 2023 lalu.
“Tahun depan, 2026, kami akan melaksanakan Sensus Ekonomi. Ini menjadi agenda besar kami berikutnya,” jelasnya.
Selain program sensus, Ayufi menambahkan bahwa BPS juga rutin menggelar berbagai survei tematik yang dijalankan oleh masing-masing tim kerja. Di BPS Kutim sendiri, terdapat tujuh tim kerja, yang masing-masing memiliki jenis survei dan kegiatan statistik yang berbeda. Tiga di antaranya adalah tim produksi, distribusi, dan sosial.
Untuk sektor pertanian, tim produksi melakukan survei ubinan guna mengukur produktivitas tanaman pangan. Survei ini digunakan untuk memperkirakan hasil panen.
"Tanaman pangan yang sering diukur produktivitasnya seperti padi dan palawija. Produktivitasnya dihitung untuk mengestimasi seberapa besar hasil yang diperoleh petani,” jelas Ayufi.
Sementara itu, dari tim distribusi, BPS melaksanakan survei rutin guna memantau pergerakan harga kebutuhan pokok dan barang penting lainnya.
"Untuk tim sosial, terdapat beberapa survei seperti penghitungan tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan berbagai survei sosial lainnya," pungkasnya.
(Sf/Rs)