Senja di Sungai Manggar, Menyusuri Oase Tenang di Jantung Kalimantan Timur

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    04 Oktober 2025 12:20 WIB

    Sungai Manggar yang eksotis memamerkan keindahan alam yang asri. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda- Senja merayap turun di atas permukaan Sungai Manggar. Perahu wisata yang kami tumpangi membelah airnya yang tenang, nyaris tanpa riak. 

    Di ufuk barat, langit berubah menjadi palet warna jingga, emas dan ungu, terpantul sempurna di permukaan sungai seolah menjadi cermin raksasa. 

    Inilah kepingan amazon yang tersembunyi di jantung Kalimantan Timur (Kaltim), sebuah oase ketenangan yang tak jauh dari denyut Kota Balikpapan.

    Perlahan, perahu menyusuri tepian sungai yang dipagari hutan bakau yang rimbun dan rapat, laksana sebuah benteng hijau nan megah. Di sanalah panggung pertunjukan alam dimulai. 

    Dari balik dedaunan, seekor bekantan jantan dengan hidung panjangnya yang khas menatap kami dengan rasa ingin tahu. Tak lama, dari dahan ke dahan lain, keluarganya bergelayutan dengan lincah, memamerkan akrobat alami yang memukau. Suara mereka sesekali memecah sunyi, menjadi musik latar perjalanan ini.

    Kehidupan di sepanjang aliran sungai ini berjalan harmonis. Seorang pemancing di atas perahu kecilnya tampak khusyuk menunggu tarikan di ujung kailnya, potret kesederhanaan hidup yang menyatu dengan alam. 

    Namun, kejutan tak berhenti di situ. Saat menatap ke dalam air sungai yang jernih, tampak makhluk-makhluk mungil tembus pandang menari-nari. Ubur-ubur air tawar, biota langka yang menjadi indikator betapa sehatnya ekosistem di sini, bergerak lembut laksana lentera hidup.

    Keindahan dan kekayaan hayati inilah yang dilihat sebagai potensi besar yang belum tergarap maksimal. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur Kaltim melihat tempat seperti ini sebagai aset tak ternilai. Baginya, kebahagiaan warga tak melulu soal pembangunan infrastruktur megah.

    “Potensi alam Kaltim yang luar biasa harus bisa menjadi kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat Kaltim,” ujar Akmal Malik. 

    “Di Sungai Manggar ini, orang bisa merasakan kebahagiaan,” lanjutnya.

    Pernyataan itu terasa relevan ketika bulan mulai menggantung di langit yang membiru, menggantikan sisa-sisa senja. Perjalanan menyusuri Sungai Manggar bukan sekadar wisata. 

    Ini adalah sebuah pengalaman spiritual, sebuah pengingat bahwa kebahagiaan sering kali ditemukan dalam kesunyian, dalam pengamatan dan kekaguman pada alam yang masih terjaga. 

    Sungai Manggar adalah bukti bahwa Kaltim menyimpan surga-surga kecil yang menunggu untuk dijelajahi dengan bijaksana.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Senja di Sungai Manggar, Menyusuri Oase Tenang di Jantung Kalimantan Timur

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    04 Oktober 2025 12:20 WIB

    Sungai Manggar yang eksotis memamerkan keindahan alam yang asri. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda- Senja merayap turun di atas permukaan Sungai Manggar. Perahu wisata yang kami tumpangi membelah airnya yang tenang, nyaris tanpa riak. 

    Di ufuk barat, langit berubah menjadi palet warna jingga, emas dan ungu, terpantul sempurna di permukaan sungai seolah menjadi cermin raksasa. 

    Inilah kepingan amazon yang tersembunyi di jantung Kalimantan Timur (Kaltim), sebuah oase ketenangan yang tak jauh dari denyut Kota Balikpapan.

    Perlahan, perahu menyusuri tepian sungai yang dipagari hutan bakau yang rimbun dan rapat, laksana sebuah benteng hijau nan megah. Di sanalah panggung pertunjukan alam dimulai. 

    Dari balik dedaunan, seekor bekantan jantan dengan hidung panjangnya yang khas menatap kami dengan rasa ingin tahu. Tak lama, dari dahan ke dahan lain, keluarganya bergelayutan dengan lincah, memamerkan akrobat alami yang memukau. Suara mereka sesekali memecah sunyi, menjadi musik latar perjalanan ini.

    Kehidupan di sepanjang aliran sungai ini berjalan harmonis. Seorang pemancing di atas perahu kecilnya tampak khusyuk menunggu tarikan di ujung kailnya, potret kesederhanaan hidup yang menyatu dengan alam. 

    Namun, kejutan tak berhenti di situ. Saat menatap ke dalam air sungai yang jernih, tampak makhluk-makhluk mungil tembus pandang menari-nari. Ubur-ubur air tawar, biota langka yang menjadi indikator betapa sehatnya ekosistem di sini, bergerak lembut laksana lentera hidup.

    Keindahan dan kekayaan hayati inilah yang dilihat sebagai potensi besar yang belum tergarap maksimal. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur Kaltim melihat tempat seperti ini sebagai aset tak ternilai. Baginya, kebahagiaan warga tak melulu soal pembangunan infrastruktur megah.

    “Potensi alam Kaltim yang luar biasa harus bisa menjadi kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat Kaltim,” ujar Akmal Malik. 

    “Di Sungai Manggar ini, orang bisa merasakan kebahagiaan,” lanjutnya.

    Pernyataan itu terasa relevan ketika bulan mulai menggantung di langit yang membiru, menggantikan sisa-sisa senja. Perjalanan menyusuri Sungai Manggar bukan sekadar wisata. 

    Ini adalah sebuah pengalaman spiritual, sebuah pengingat bahwa kebahagiaan sering kali ditemukan dalam kesunyian, dalam pengamatan dan kekaguman pada alam yang masih terjaga. 

    Sungai Manggar adalah bukti bahwa Kaltim menyimpan surga-surga kecil yang menunggu untuk dijelajahi dengan bijaksana.

    (Sf/Lo)