Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Sekretaris Disdikbud Bontang Saparuddin. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang memastikan seluruh sekolah negeri di Kota Taman siap menjadi sekolah inklusi.
Sebab mulai di 2025 ini, seluruh sekolah negeri di Kota Bontang wajib menerima siswa inklusi atau anak berkebutuhan khusus.
Ini sejalan dengan kesiapan para tenaga pendidik yang telah dipersiapkan untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
“Kami bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) sudah memberikan pelatihan kepada para guru,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbub) Bontang, Saparudding.
Ini disampaikan Saparuddin saat menyampaikan materi pada kegiatan Diskusi Publik yang digelar Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bontang (Kapasisbon) menanggapi isu dan tantangan pendidikan di Kota Bontang serta resolusi ke depannya, Kamis (16/1/2025).
Dari rangkaian pelatihan yang diberikan, ia yakin masing-masing satuan pendidikan sudah memiliki tenaga didik yang mumpuni dalam menangani siswa siswi berkebutuhan khusus.
“Masing-masing kelas wajib menerima 2 peserta didik, jadi kalau ada delapan rombel maka sekolah tersebut menerima 16 peserta didik,” ucap Saparuddin.
Meski begitu, ia juga memastikan jumlah tersebut sudah dapat mengakomodir seluruh peserta didik berkebutuhan khusus yang ada di Bontang yang masuk dalam kualifikasi.
“Nanti ada seleksi di autis centre, kita bagi sesuai domisilinya,” tambahnya.
Perlu diketahui, tidak semua anak berkebutuhan khusus bisa diikutkan dalam pembelajaran di sekolah negeri.
Ada batasan khusus terkait kondisi anak tersebut yang bisa dikategorikan mampu mengikuti.
“Makanya nanti kan ada tes nya, tidak semua bisa masuk, nanti itu dari psikolog yang menentukan,” pungkasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Seputar Kaltim
Sekretaris Disdikbud Bontang Saparuddin. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang memastikan seluruh sekolah negeri di Kota Taman siap menjadi sekolah inklusi.
Sebab mulai di 2025 ini, seluruh sekolah negeri di Kota Bontang wajib menerima siswa inklusi atau anak berkebutuhan khusus.
Ini sejalan dengan kesiapan para tenaga pendidik yang telah dipersiapkan untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
“Kami bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) sudah memberikan pelatihan kepada para guru,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbub) Bontang, Saparudding.
Ini disampaikan Saparuddin saat menyampaikan materi pada kegiatan Diskusi Publik yang digelar Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bontang (Kapasisbon) menanggapi isu dan tantangan pendidikan di Kota Bontang serta resolusi ke depannya, Kamis (16/1/2025).
Dari rangkaian pelatihan yang diberikan, ia yakin masing-masing satuan pendidikan sudah memiliki tenaga didik yang mumpuni dalam menangani siswa siswi berkebutuhan khusus.
“Masing-masing kelas wajib menerima 2 peserta didik, jadi kalau ada delapan rombel maka sekolah tersebut menerima 16 peserta didik,” ucap Saparuddin.
Meski begitu, ia juga memastikan jumlah tersebut sudah dapat mengakomodir seluruh peserta didik berkebutuhan khusus yang ada di Bontang yang masuk dalam kualifikasi.
“Nanti ada seleksi di autis centre, kita bagi sesuai domisilinya,” tambahnya.
Perlu diketahui, tidak semua anak berkebutuhan khusus bisa diikutkan dalam pembelajaran di sekolah negeri.
Ada batasan khusus terkait kondisi anak tersebut yang bisa dikategorikan mampu mengikuti.
“Makanya nanti kan ada tes nya, tidak semua bisa masuk, nanti itu dari psikolog yang menentukan,” pungkasnya.
(Sf/By)