Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Balikpapan Yuli Rulita saat diwawancarai awak media, Selasa (9/1/2024). (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - Penanganan Anak jalanan (Anjal) mulai dari pengemis, penjual tisu, kerupuk, penjual koran hingga pengamen di Kota Balikpapan terus dilakukan.
Untuk data Anjal yang sudah ditangani Satpol PP sampai akhir 2023 kemarin ada sekitar 50 anjal dan rata-rata berasal dari Balikpapan dan luar daerah.
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Balikpapan, Yuli Rulita mengatakan pola penanganan Anjal masih sama, yakni dengan menempatan setiap petugas di titik-titik yang rawan.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Balikpapan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan.
"Kalau pun ada indikasi eksploitasi pada anak, kami juga kerja sama dengan Polres Balikpapan dan Polda Kaltim untuk mengusut ini," ucapnya, Selasa (9/1/2024).
Titik-titik rawan yang masih sering ditemukan anjal dan lainnya, yakni di kawasan lampu merah Balikpapan Baru, Kebun Sayur Balikpapan Barat, Muara Rapak dan kawasan Lapangan Merdeka.
Ia juga meminta warga Balikpapan untuk tidak memberi, sehingga bisa menghentikan praktik ini.
"Walaupun kita ibah, alangkah baiknya diberikan langsung ke rumahnya atau melalui penyalur bantuan," terangnya.
Ia berharap permasalahan anjal ini tidak disalahgunakan sebagai faktor ekonomi aja, tetapi bisa mengarah pada eksploitasi anak.
Sedangkan Balikpapan memiliki kategori sebagai Kota Layak Anak (KLA). "Maka mari sama-sama mendukung Balikpapan sebagai kota layak anak," harapannya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Balikpapan Yuli Rulita saat diwawancarai awak media, Selasa (9/1/2024). (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - Penanganan Anak jalanan (Anjal) mulai dari pengemis, penjual tisu, kerupuk, penjual koran hingga pengamen di Kota Balikpapan terus dilakukan.
Untuk data Anjal yang sudah ditangani Satpol PP sampai akhir 2023 kemarin ada sekitar 50 anjal dan rata-rata berasal dari Balikpapan dan luar daerah.
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Balikpapan, Yuli Rulita mengatakan pola penanganan Anjal masih sama, yakni dengan menempatan setiap petugas di titik-titik yang rawan.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Balikpapan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan.
"Kalau pun ada indikasi eksploitasi pada anak, kami juga kerja sama dengan Polres Balikpapan dan Polda Kaltim untuk mengusut ini," ucapnya, Selasa (9/1/2024).
Titik-titik rawan yang masih sering ditemukan anjal dan lainnya, yakni di kawasan lampu merah Balikpapan Baru, Kebun Sayur Balikpapan Barat, Muara Rapak dan kawasan Lapangan Merdeka.
Ia juga meminta warga Balikpapan untuk tidak memberi, sehingga bisa menghentikan praktik ini.
"Walaupun kita ibah, alangkah baiknya diberikan langsung ke rumahnya atau melalui penyalur bantuan," terangnya.
Ia berharap permasalahan anjal ini tidak disalahgunakan sebagai faktor ekonomi aja, tetapi bisa mengarah pada eksploitasi anak.
Sedangkan Balikpapan memiliki kategori sebagai Kota Layak Anak (KLA). "Maka mari sama-sama mendukung Balikpapan sebagai kota layak anak," harapannya.
(Sf/By)