Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Kondisi bangunan rumah yang dindingnya menggunakan bahan plywood terkena dampak dari pergerakan tanah, terjadi di Kelurahan Sotek, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (8/1/2025).(Istimewa)
Penajam - Sebanyak tiga bangunan rumah warga di RT 04 Kelurahan Sotek, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) mengalami kerusakan pada bagian dinding dan atap akibat adanya pergeseran tanah.
Pergerakan tanah ini dikarenakan wilayah tersebut kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi selama sepekan, sehingga membuat kontur tanah menjadi gembur dan memicu terjadinya insiden rumah ambruk.
“Insiden ini terjadi pagi tadi dan kita langsung menuju lokasi setelah menerima laporan pada pukul 08.31 WITA,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penganggulan Bencana Daerah (Kalak BPBD) PPU, Sukadi Kuncoro, Rabu (8/1/2025) hari ini.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD PPU, korban yang terdampak berjumlah tiga Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 10 jiwa.
Kini, mereka diungsikan ke tempat yang lebih aman karena mengingat kondisi rumah sangat rawan untuk ditempati.
“Saat di lokasi kejadian, kita melakukan pendataan dan indentifikasi korban terdampak. Kemudian, kita mengimbau kepada pemilik rumah yang terdampak untuk berhati-hati dan waspada ketika hujan sedang melanda,” ungkap Kuncoro.
BPBD PPU saat ini tengah menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk mengantisipasi bencana alam ini agar tidak terjadi di kemudian hari.
”Ini memang lagi musim hujan, kita perlu melakukan penanganan cepat saat terjadi suatu bencana. Ini agar dampak yang ditimbulkan tidak merambat ke lain,” tandasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Kondisi bangunan rumah yang dindingnya menggunakan bahan plywood terkena dampak dari pergerakan tanah, terjadi di Kelurahan Sotek, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (8/1/2025).(Istimewa)
Penajam - Sebanyak tiga bangunan rumah warga di RT 04 Kelurahan Sotek, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) mengalami kerusakan pada bagian dinding dan atap akibat adanya pergeseran tanah.
Pergerakan tanah ini dikarenakan wilayah tersebut kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi selama sepekan, sehingga membuat kontur tanah menjadi gembur dan memicu terjadinya insiden rumah ambruk.
“Insiden ini terjadi pagi tadi dan kita langsung menuju lokasi setelah menerima laporan pada pukul 08.31 WITA,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penganggulan Bencana Daerah (Kalak BPBD) PPU, Sukadi Kuncoro, Rabu (8/1/2025) hari ini.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD PPU, korban yang terdampak berjumlah tiga Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 10 jiwa.
Kini, mereka diungsikan ke tempat yang lebih aman karena mengingat kondisi rumah sangat rawan untuk ditempati.
“Saat di lokasi kejadian, kita melakukan pendataan dan indentifikasi korban terdampak. Kemudian, kita mengimbau kepada pemilik rumah yang terdampak untuk berhati-hati dan waspada ketika hujan sedang melanda,” ungkap Kuncoro.
BPBD PPU saat ini tengah menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk mengantisipasi bencana alam ini agar tidak terjadi di kemudian hari.
”Ini memang lagi musim hujan, kita perlu melakukan penanganan cepat saat terjadi suatu bencana. Ini agar dampak yang ditimbulkan tidak merambat ke lain,” tandasnya.
(Sf/By)