Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Peresmian Pabrik Amonium Nitrat PT KAN oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta jajaran kementerian di Bontang, pada Kamis (29/2/2024). (Foto: HO/Biro Adpim Pemprov Kaltim)
Samarinda - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Pejabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, meresmikan pabrik amonium nitrat yang dibangun oleh PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim, anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada Kamis, (29/2/2024).
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian nasional dalam produksi pupuk.
Dibangun di atas lahan seluas enam hektar, pabrik ini menelan investasi sebesar Rp1,2 triliun dan dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero).
Pabrik ini menjadi pabrik amonium pertama yang dimiliki oleh Pupuk Kaltim dan diperkirakan akan memenuhi 12 persen dari kebutuhan amonium nitrat lokal, dengan kapasitas produksi mencapai 221 ribu ton per tahun, serta memproduksi 75 ribu ton bahan peledak per tahun.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kemandirian pangan di tengah krisis global yang sedang berlangsung. "Pangan menjadi sangat penting bagi semua negara. Terlebih produktivitasnya memerlukan pupuk," ujar Jokowi, dalam rilis tertulis diterima Seputar Fakta, Kamis (29/2/2024).
Ia juga mengakui bahwa beberapa komponen bahan baku pupuk masih diimpor, namun dengan adanya pabrik baru ini, diharapkan ketergantungan impor dapat berkurang.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa peringkat perusahaan pupuk Indonesia telah naik menjadi enam terbesar di dunia, menandakan kemajuan signifikan dalam industri pupuk nasional. "Ke depan, perusahaan pupuk ini akan menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan Petrochemical, mendukung kebutuhan industri pertahanan negara," tambah Erick Thohir.
Pejabat Gubernur Akmal Malik menyampaikan rasa syukur pemerintah daerah atas peresmian pabrik ini, yang dianggap sebagai kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional, khususnya bagi masyarakat Kalimantan Timur dan Bontang.
Acara peresmian juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wantimpres RI Jenderal TNI Purn Wiranto, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia, serta manajemen Pupuk Kaltim. Presiden Jokowi juga melakukan pelepasan ekspor pertama, yang ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Pabrik Amonium Nitrat PT KAN diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan pupuk di dalam negeri tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam industri pupuk global. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Peresmian Pabrik Amonium Nitrat PT KAN oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta jajaran kementerian di Bontang, pada Kamis (29/2/2024). (Foto: HO/Biro Adpim Pemprov Kaltim)
Samarinda - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Pejabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, meresmikan pabrik amonium nitrat yang dibangun oleh PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim, anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada Kamis, (29/2/2024).
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian nasional dalam produksi pupuk.
Dibangun di atas lahan seluas enam hektar, pabrik ini menelan investasi sebesar Rp1,2 triliun dan dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero).
Pabrik ini menjadi pabrik amonium pertama yang dimiliki oleh Pupuk Kaltim dan diperkirakan akan memenuhi 12 persen dari kebutuhan amonium nitrat lokal, dengan kapasitas produksi mencapai 221 ribu ton per tahun, serta memproduksi 75 ribu ton bahan peledak per tahun.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kemandirian pangan di tengah krisis global yang sedang berlangsung. "Pangan menjadi sangat penting bagi semua negara. Terlebih produktivitasnya memerlukan pupuk," ujar Jokowi, dalam rilis tertulis diterima Seputar Fakta, Kamis (29/2/2024).
Ia juga mengakui bahwa beberapa komponen bahan baku pupuk masih diimpor, namun dengan adanya pabrik baru ini, diharapkan ketergantungan impor dapat berkurang.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa peringkat perusahaan pupuk Indonesia telah naik menjadi enam terbesar di dunia, menandakan kemajuan signifikan dalam industri pupuk nasional. "Ke depan, perusahaan pupuk ini akan menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi dengan Petrochemical, mendukung kebutuhan industri pertahanan negara," tambah Erick Thohir.
Pejabat Gubernur Akmal Malik menyampaikan rasa syukur pemerintah daerah atas peresmian pabrik ini, yang dianggap sebagai kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional, khususnya bagi masyarakat Kalimantan Timur dan Bontang.
Acara peresmian juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wantimpres RI Jenderal TNI Purn Wiranto, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia, serta manajemen Pupuk Kaltim. Presiden Jokowi juga melakukan pelepasan ekspor pertama, yang ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Pabrik Amonium Nitrat PT KAN diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan pupuk di dalam negeri tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam industri pupuk global. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
(Sf/Rs)