Rani Septiani, Mahasiswi yang Terus Berkarya Melalui Tulisan

    Seputarfakta.com -

    Seputar Kaltim

    14 Oktober 2023 08:48 WIB

    RANI Septiani adalah mahasiswa cantik yang menjadi penulis muda dari Kalimantan Timur.

    Gadis kelahiran Tenggarong 12 September 2001 adalah putri kedua dari Nuryadi dan Karyati. 

    Rani pernah menempuh pendidikan di SDN 004 Mangkurawang, SMPN 2 Tenggarong, SMAN 1 Tenggarong dan kini sedang menempuh pendidikan strata satu (S1) di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Ekonomi Syari'ah semester tujuh.

    Diketahui ternyata Rani sejak kecil sering dibacakan dongeng oleh mamanya, lalu hobi membaca Rani sudah terlihat sejak sekolah.

    Tetapi, saat duduk di bangku SMA kelas 10, Rani baru menyadari kalau dirinya hobi membaca dan saat duduk di bangku SMA, Rani pertama kali membaca novel dan menjadi gemar sekali membaca novel.

    Rani merasa kagum pada penulis yang novelnya Rani baca karena nama sang penulis terukir indah di sampul novel dan sang penulis bisa menyampaikan pesan moral dengan sangat indah hingga menyentuh hati para pembaca.

    "Karena hobi baca dan kagum sama penulis novel itu, saya punya cita-cita pengen jadi penulis novel juga. Saya inget banget waktu itu bilang kayak gitu pas di depan kelas sambil natap sampul novel yang novelnya udah selesai saya baca," tutur Rani dengan sangat bersemangat bercerita.

    "Waktu kelas XII mata pelajaran Bahasa Indonesia ada materi tentang novel, terus kami dapet tugas satu orang bikin satu novel, ini pertama kali saya nulis novel. Terus setelah lulus SMA, pada 2019 saya baca-baca novel genre religi romance di aplikasi Wattpad. Saya tertarik pengen nulis juga di aplikasi Wattpad, selang beberapa bulan di 2019 juga saya mulai nulis di aplikasi Wattpad. Alhamdulillah dapet sambutan hangat dari yang baca karena mereka suka dan ngedukung saya untuk terus nulis novel. Pada September 2020, waktu saya jadi mahasiswa baru di IAIN Samarinda, novel pertama saya yang judulnya Hadirnya Sebuah Rasa terbit, pada 2021 novel kedua judulnya THR (Tunjangan Hari Raya atau Tunangan Hari Raya?), terbit novel ketiga judulnya Tak Terucap terbit pada 2022 dan novel keempat judulnya Bolehkah Aku Bahagia? terbit pada 2023," kata Rani sembari menunjukkan novel-novel karyanya.

    Karya Rani Septiani lainnya dari aplikasi Wattpad, KBM App, dan Kwikku seperti Tulisan Hati, Hadirnya Sebuah Rasa yang terbit pada 2020, Aksara Cinta, Tak Terucap terbit 2022, Skenario Terindah, Pinta [Terakhir], THR (Tunjangan Hari Raya atau Tunangan Hari Raya?) terbit 2021.

    Selanjutnya, Diary Sang Bidadari, Bolehkah Aku Bahagia? terbit 2023, Filosofi Senandika, My Butterfly, Melepas Ikatan Menuju Ketaatan, Waktumu, Waktuku dan Waktu Kita, Menua Bersamamu, Euforia Langit dan Bumi, Redup.

    Kemudian Flawsome, Senja Jadi Sendu, Keputusan, Rumah Kecil, Menutup Buku, Menelusuri Makna, Telah Digariskan, Rasa yang Tak Harus Berbalas, Cinta 2.555 Hari, Satu-Satunya Bukan Salah Satunya, Sekeping Cinta yang Ditukar Luka, Usai di Udara, Mengakhiri Toxic Relationship, Sekuat Hati, Tips Membuat Novel Ala Rani Septiani, Misteri Takdir, Bertahan Terluka, Tertawan Penyesalan, Satu Nama di Antara Kita dan Mengapa Kita.

    Karya Rani telah dibaca dari berbagai kalangan, mulai SMP, SMA, mahasiswa, guru, dosen dan Ibu Rumah Tangga (IRT).

    Selain menulis novel, Rani juga pernah menjadi tim penulis mini series bergenre religi dari salah satu rumah produksi di Indonesia dan aktif mengikuti berbagai lomba. Salah satunya bidang kepenulisan seperti pernah memenangkan juara lima lomba menulis ide cerita film pendek yang diadakan oleh Teladan Cinema.

    Selain aktif menulis cerita di akun Wattpad-nya @raaisme juga menulis di akun KBM App dan Kwikku dengan username @raniseptiani.

    Rani juga aktif menyapa para penikmat karya-karyanya di akun instagram pribadinya @ranisseptt_ dan dua akun TikTok-nya @rani.septianii dan @raniyangpenulisya. 

    "Saya berharap suatu saat nanti novel saya bisa terbit di penerbit mayor biar ada di Gramedia dan diadaptasi jadi film layar lebar dan mini series. Saya yakin suatu saat nanti cita-cita saya bisa tercapai karena doa dan dukungan dari orang tua dan atas izin Allah. Karena yang baca di Wattpad pada komen pengen banget karya saya terutama yang judulnya Pinta [Terakhir] diadaptasi jadi film layar lebar karena kata mereka bagus banget, yang baca juga komen pada nangis karena terbawa alur cerita dan ikut ngerasain apa yang dirasain sama tokoh utamanya," lanjut Rani dengan penuh harapan dan optimis.

    Rani berharap karyanya selain bisa menghibur, juga bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan berpesan agar berani untuk bermimpi tinggi, lalu berusaha, berdoa, minta doa dari orang tua dan terus ditekuni.

    "Insyaa Allah, impian itu akan terwujud dengan skenario terindah yang sudah Allah siapkan untuk kita," harapnya.

    Rani sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya karena selalu mendoakan dan mendukung Rani untuk terus berkarya, juga berterima kasih kepada semua orang yang selalu mendoakan, membaca karya-karyanya dan memberi dukungan serta Rani juga sangat berterima kasih kepada UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda karena selalu mengapresiasi dan mendukung mahasiswanya untuk terus berprestasi.

    (sf/by)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Rani Septiani, Mahasiswi yang Terus Berkarya Melalui Tulisan

    Seputarfakta.com -

    Seputar Kaltim

    14 Oktober 2023 08:48 WIB

    RANI Septiani adalah mahasiswa cantik yang menjadi penulis muda dari Kalimantan Timur.

    Gadis kelahiran Tenggarong 12 September 2001 adalah putri kedua dari Nuryadi dan Karyati. 

    Rani pernah menempuh pendidikan di SDN 004 Mangkurawang, SMPN 2 Tenggarong, SMAN 1 Tenggarong dan kini sedang menempuh pendidikan strata satu (S1) di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Ekonomi Syari'ah semester tujuh.

    Diketahui ternyata Rani sejak kecil sering dibacakan dongeng oleh mamanya, lalu hobi membaca Rani sudah terlihat sejak sekolah.

    Tetapi, saat duduk di bangku SMA kelas 10, Rani baru menyadari kalau dirinya hobi membaca dan saat duduk di bangku SMA, Rani pertama kali membaca novel dan menjadi gemar sekali membaca novel.

    Rani merasa kagum pada penulis yang novelnya Rani baca karena nama sang penulis terukir indah di sampul novel dan sang penulis bisa menyampaikan pesan moral dengan sangat indah hingga menyentuh hati para pembaca.

    "Karena hobi baca dan kagum sama penulis novel itu, saya punya cita-cita pengen jadi penulis novel juga. Saya inget banget waktu itu bilang kayak gitu pas di depan kelas sambil natap sampul novel yang novelnya udah selesai saya baca," tutur Rani dengan sangat bersemangat bercerita.

    "Waktu kelas XII mata pelajaran Bahasa Indonesia ada materi tentang novel, terus kami dapet tugas satu orang bikin satu novel, ini pertama kali saya nulis novel. Terus setelah lulus SMA, pada 2019 saya baca-baca novel genre religi romance di aplikasi Wattpad. Saya tertarik pengen nulis juga di aplikasi Wattpad, selang beberapa bulan di 2019 juga saya mulai nulis di aplikasi Wattpad. Alhamdulillah dapet sambutan hangat dari yang baca karena mereka suka dan ngedukung saya untuk terus nulis novel. Pada September 2020, waktu saya jadi mahasiswa baru di IAIN Samarinda, novel pertama saya yang judulnya Hadirnya Sebuah Rasa terbit, pada 2021 novel kedua judulnya THR (Tunjangan Hari Raya atau Tunangan Hari Raya?), terbit novel ketiga judulnya Tak Terucap terbit pada 2022 dan novel keempat judulnya Bolehkah Aku Bahagia? terbit pada 2023," kata Rani sembari menunjukkan novel-novel karyanya.

    Karya Rani Septiani lainnya dari aplikasi Wattpad, KBM App, dan Kwikku seperti Tulisan Hati, Hadirnya Sebuah Rasa yang terbit pada 2020, Aksara Cinta, Tak Terucap terbit 2022, Skenario Terindah, Pinta [Terakhir], THR (Tunjangan Hari Raya atau Tunangan Hari Raya?) terbit 2021.

    Selanjutnya, Diary Sang Bidadari, Bolehkah Aku Bahagia? terbit 2023, Filosofi Senandika, My Butterfly, Melepas Ikatan Menuju Ketaatan, Waktumu, Waktuku dan Waktu Kita, Menua Bersamamu, Euforia Langit dan Bumi, Redup.

    Kemudian Flawsome, Senja Jadi Sendu, Keputusan, Rumah Kecil, Menutup Buku, Menelusuri Makna, Telah Digariskan, Rasa yang Tak Harus Berbalas, Cinta 2.555 Hari, Satu-Satunya Bukan Salah Satunya, Sekeping Cinta yang Ditukar Luka, Usai di Udara, Mengakhiri Toxic Relationship, Sekuat Hati, Tips Membuat Novel Ala Rani Septiani, Misteri Takdir, Bertahan Terluka, Tertawan Penyesalan, Satu Nama di Antara Kita dan Mengapa Kita.

    Karya Rani telah dibaca dari berbagai kalangan, mulai SMP, SMA, mahasiswa, guru, dosen dan Ibu Rumah Tangga (IRT).

    Selain menulis novel, Rani juga pernah menjadi tim penulis mini series bergenre religi dari salah satu rumah produksi di Indonesia dan aktif mengikuti berbagai lomba. Salah satunya bidang kepenulisan seperti pernah memenangkan juara lima lomba menulis ide cerita film pendek yang diadakan oleh Teladan Cinema.

    Selain aktif menulis cerita di akun Wattpad-nya @raaisme juga menulis di akun KBM App dan Kwikku dengan username @raniseptiani.

    Rani juga aktif menyapa para penikmat karya-karyanya di akun instagram pribadinya @ranisseptt_ dan dua akun TikTok-nya @rani.septianii dan @raniyangpenulisya. 

    "Saya berharap suatu saat nanti novel saya bisa terbit di penerbit mayor biar ada di Gramedia dan diadaptasi jadi film layar lebar dan mini series. Saya yakin suatu saat nanti cita-cita saya bisa tercapai karena doa dan dukungan dari orang tua dan atas izin Allah. Karena yang baca di Wattpad pada komen pengen banget karya saya terutama yang judulnya Pinta [Terakhir] diadaptasi jadi film layar lebar karena kata mereka bagus banget, yang baca juga komen pada nangis karena terbawa alur cerita dan ikut ngerasain apa yang dirasain sama tokoh utamanya," lanjut Rani dengan penuh harapan dan optimis.

    Rani berharap karyanya selain bisa menghibur, juga bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan berpesan agar berani untuk bermimpi tinggi, lalu berusaha, berdoa, minta doa dari orang tua dan terus ditekuni.

    "Insyaa Allah, impian itu akan terwujud dengan skenario terindah yang sudah Allah siapkan untuk kita," harapnya.

    Rani sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya karena selalu mendoakan dan mendukung Rani untuk terus berkarya, juga berterima kasih kepada semua orang yang selalu mendoakan, membaca karya-karyanya dan memberi dukungan serta Rani juga sangat berterima kasih kepada UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda karena selalu mengapresiasi dan mendukung mahasiswanya untuk terus berprestasi.

    (sf/by)