Proyek Terowongan Samarinda yang Belum Rampung Terdampak Longsor Akibat Hujan Deras

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    12 Mei 2025 06:57 WIB

    Longsor yang terjadi di terowongan Samarinda, proyek yang belum kelar. (Foto: tangkapan layar)

    Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Senin (12/5/2025) dini hari menyebabkan sejumlah bencana alam melanda berbagai penjuru kota. 

    Selain banjir dan pohon tumbang, tanah longsor dilaporkan terjadi di terowongan Samarinda, yang lebih dikenal sebagai Terowongan Selili.

    Longsor yang terjadi di terowongan penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap ini sontak membuat heboh warga. 

    Terowongan dengan panjang sekitar 426 meter dan lebar 10 meter ini diketahui mulai dibangun sejak 20 Januari 2023. 

    Proyek yang hampir berjalan dua tahun ini sebelumnya juga diwarnai sejumlah kendala, mulai dari pembebasan lahan, penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), hingga kini yang sudah mencapai tahap 90 persen namun belum adanya rekomendasi laik fungsi dari KKJT.

    Momen longsor tersebut berhasil direkam oleh kamera amatir warga Samarinda. Dalam rekaman video yang beredar, kondisi di dalam terowongan terlihat sangat mengkhawatirkan akibat material longsor yang menutupi sebagian area.

    "Lumayan besar ini longsornya ini terowongan, berbahaya sekali, kena hujan dua kali bakal runtuh ini," ujar seorang warga Samarinda dalam video tersebut, menggambarkan betapa cemasnya mereka dengan kondisi terkini terowongan yang pembangunannya menelan anggaran yang cukup besar tersebut.

    Belum ada laporan resmi mengenai kerugian materiel akibat longsor ini, namun pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Proyek Terowongan Samarinda yang Belum Rampung Terdampak Longsor Akibat Hujan Deras

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    12 Mei 2025 06:57 WIB

    Longsor yang terjadi di terowongan Samarinda, proyek yang belum kelar. (Foto: tangkapan layar)

    Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Senin (12/5/2025) dini hari menyebabkan sejumlah bencana alam melanda berbagai penjuru kota. 

    Selain banjir dan pohon tumbang, tanah longsor dilaporkan terjadi di terowongan Samarinda, yang lebih dikenal sebagai Terowongan Selili.

    Longsor yang terjadi di terowongan penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap ini sontak membuat heboh warga. 

    Terowongan dengan panjang sekitar 426 meter dan lebar 10 meter ini diketahui mulai dibangun sejak 20 Januari 2023. 

    Proyek yang hampir berjalan dua tahun ini sebelumnya juga diwarnai sejumlah kendala, mulai dari pembebasan lahan, penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), hingga kini yang sudah mencapai tahap 90 persen namun belum adanya rekomendasi laik fungsi dari KKJT.

    Momen longsor tersebut berhasil direkam oleh kamera amatir warga Samarinda. Dalam rekaman video yang beredar, kondisi di dalam terowongan terlihat sangat mengkhawatirkan akibat material longsor yang menutupi sebagian area.

    "Lumayan besar ini longsornya ini terowongan, berbahaya sekali, kena hujan dua kali bakal runtuh ini," ujar seorang warga Samarinda dalam video tersebut, menggambarkan betapa cemasnya mereka dengan kondisi terkini terowongan yang pembangunannya menelan anggaran yang cukup besar tersebut.

    Belum ada laporan resmi mengenai kerugian materiel akibat longsor ini, namun pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk.

    (Sf/Rs)