Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tidak hanya fokus menangani banjir di kawasan Jalan Ahmad Yani, tetapi juga menata ulang infrastruktur pedestrian demi kenyamanan warga.
Proyek perbaikan saluran air ini sekaligus menjadi langkah awal menuju penataan kota yang lebih tertib dan ramah pejalan kaki.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto menjelaskan, perbaikan drainase sepanjang 400 meter tersebut menyasar titik-titik rawan genangan, terutama di area Gunsarnet yang selama ini mengalami kerusakan saluran cukup parah.
“Saluran lama berbahan batu gunung kini diganti dengan struktur pracetak dan cor di tempat agar lebih kuat dan tahan lama,” ujar Jen sapaan akrabnya kepada media, Senin (16/6/2025).
Menariknya, proyek ini tidak hanya sebatas pada perbaikan saluran. Lebar drainase tetap dipertahankan di angka 3,5 meter, namun desainnya disesuaikan agar terintegrasi dengan trotoar.
Saluran akan ditutup rapat dan difungsikan menjadi bagian dari jalur pedestrian, menciptakan tampilan yang rapi serta lebih aman bagi pejalan kaki.
“Jalur pedestrian akan ditata menyatu dengan penutup saluran, sehingga fungsi jalan dan trotoar bisa lebih optimal,” jelasnya.
Selain perbaikan saluran, proyek ini juga mencakup pelebaran drainase untuk meningkatkan kapasitas aliran air saat hujan deras. DPU menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya soal teknis drainase, tetapi juga menyangkut estetika dan keselamatan ruang publik.
Dengan anggaran sekitar Rp10 miliar, proyek ini masuk dalam alokasi tahun anggaran berjalan. Saat ini masih dalam tahap awal, termasuk penyesuaian utilitas seperti pemindahan tiang listrik dan rambu lalu lintas.
Sosialisasi kepada warga pun terus dilakukan, mulai dari pendekatan door to door hingga pertemuan warga secara menyeluruh. Kekhawatiran warga terkait akses gang kecil juga menjadi perhatian pelaksana proyek.
“Kami tidak hanya fokus pada jalan utama, tapi juga memperhatikan permukiman warga agar tidak terdampak negatif,” akunya.
Melalui penataan ini, Pemkot berharap kawasan Jalan Ahmad Yani tak hanya terbebas dari genangan air, tetapi juga tampil lebih indah dan tertata sebagai jalur utama kota yang representatif.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tidak hanya fokus menangani banjir di kawasan Jalan Ahmad Yani, tetapi juga menata ulang infrastruktur pedestrian demi kenyamanan warga.
Proyek perbaikan saluran air ini sekaligus menjadi langkah awal menuju penataan kota yang lebih tertib dan ramah pejalan kaki.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto menjelaskan, perbaikan drainase sepanjang 400 meter tersebut menyasar titik-titik rawan genangan, terutama di area Gunsarnet yang selama ini mengalami kerusakan saluran cukup parah.
“Saluran lama berbahan batu gunung kini diganti dengan struktur pracetak dan cor di tempat agar lebih kuat dan tahan lama,” ujar Jen sapaan akrabnya kepada media, Senin (16/6/2025).
Menariknya, proyek ini tidak hanya sebatas pada perbaikan saluran. Lebar drainase tetap dipertahankan di angka 3,5 meter, namun desainnya disesuaikan agar terintegrasi dengan trotoar.
Saluran akan ditutup rapat dan difungsikan menjadi bagian dari jalur pedestrian, menciptakan tampilan yang rapi serta lebih aman bagi pejalan kaki.
“Jalur pedestrian akan ditata menyatu dengan penutup saluran, sehingga fungsi jalan dan trotoar bisa lebih optimal,” jelasnya.
Selain perbaikan saluran, proyek ini juga mencakup pelebaran drainase untuk meningkatkan kapasitas aliran air saat hujan deras. DPU menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya soal teknis drainase, tetapi juga menyangkut estetika dan keselamatan ruang publik.
Dengan anggaran sekitar Rp10 miliar, proyek ini masuk dalam alokasi tahun anggaran berjalan. Saat ini masih dalam tahap awal, termasuk penyesuaian utilitas seperti pemindahan tiang listrik dan rambu lalu lintas.
Sosialisasi kepada warga pun terus dilakukan, mulai dari pendekatan door to door hingga pertemuan warga secara menyeluruh. Kekhawatiran warga terkait akses gang kecil juga menjadi perhatian pelaksana proyek.
“Kami tidak hanya fokus pada jalan utama, tapi juga memperhatikan permukiman warga agar tidak terdampak negatif,” akunya.
Melalui penataan ini, Pemkot berharap kawasan Jalan Ahmad Yani tak hanya terbebas dari genangan air, tetapi juga tampil lebih indah dan tertata sebagai jalur utama kota yang representatif.
(Sf/Rs)