Balikpapan – Di tengah semangat pembangunan fisik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Otorita IKN menggelar Pekan Olahraga dan Seni Nusantara (Porsentara) 2025 sebagai wujud pembangunan sisi manusiawi.

Kegiatan ini menjadi wadah pembinaan karakter bagi pegawai melalui olahraga, seni, dan ekspresi rasa, guna mencetak ASN yang berkompeten, berani, serta memiliki empati sosial dan jiwa kreatif.

Porsentara dibuka Jumat (4/7/2025) bertempat di Training Center PSSI, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Porsentara menghadirkan 11 cabang perlombaan yang melibatkan pegawai di lingkungan Otorita IKN, antara lain sepak bola, lari estafet, tarik tambang, tenis meja, balap karung, lomba bird race, penulisan naskah pidato, Nusantara Idol, E-sport, video pendek, dan lomba memasak.

Ketua Panitia Porsentara, Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan, Thomas Umbu Pati, menegaskan pentingnya memperkuat ikatan antarpegawai Otorita IKN melalui kegiatan semacam ini.

“Porsentara bukan sekadar kompetisi, tapi juga menjadi lambang persatuan dan kebersamaan yang sedang kita bangun di Nusantara. Di tengah pembangunan infrastruktur, kami juga perlu membangun jiwa dan karakter manusianya,” ujar Thomas dalam siaran persnya, Sabtu (5/7/2025).

Kegiatan ini diikuti sembilan unit eselon I, serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) Otorita IKN. Perhelatan berlangsung dari tanggal 4 Juli hingga 22 Agustus 2025 dan seluruh rangkaiannya diorganisir oleh generasi muda, yakni pegawai milenial dan Gen Z Otorita IKN, mengusung semangat dari, oleh, dan untuk pegawai.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, turut mengapresiasi kegiatan ini sebagai sarana menjalin keharmonisan antara ASN senior dan CPNS generasi baru.

“Momentum Porsentara ini bisa menjadi ajang untuk saling mengenal dan memperkuat solidaritas antargenerasi. Tema yang diusung tahun ini adalah Harmoni Nusantara, bukan berarti seragam, tapi menunjukkan kekayaan dalam keberagaman,” tambah Basuki.

Ia menambahkan, olahraga mengajarkan semangat kompetisi yang sehat dan sportivitas, sedangkan seni mengasah kepekaan rasa dalam berinteraksi sosial.

“Pegawai Otorita IKN harus berani, kuat, dan berjiwa seni. Kuat berarti kompeten, berani berarti punya integritas, dan berjiwa seni berarti mampu berinovasi. Ketiganya harus dimiliki untuk membangun organisasi yang unggul,” tegasnya.

(Sf/Rs)