Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Polda Kaltim tindak tegas kasus premanisme di wilayahnya. Masyarakat diminta untuk tidak takut melapor. Beberapa barang bukti yang berhasil diungkap sejak tanggal 1 sampai 21 Mei 2025. (Foto: Maya Sar/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar konferensi pers terkait hasil Operasi Premanisme dalam rangka Pekat Mahakam II tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Mahakam Polda Kaltim, Jumat (23/5/2025).
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, menjelaskan bahwa aksi premanisme dalam bentuk apa pun merupakan kejahatan yang meresahkan dan mengganggu ketertiban umum.
Ia menegaskan bahwa premanisme menciptakan rasa takut di masyarakat dan dapat menghambat aktivitas ekonomi, serta kehidupan sosial warga.
"Premanisme ini sangat mengganggu. Masyarakat kecil sampai pengusaha pun bisa merasa tidak aman untuk menjalankan usahanya," ujar Kapolda Kaltim dalam konferensi pers.
Dalam operasi yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 21 Mei 2025, Polda Kaltim dan jajaran berhasil mengungkap 91 kasus premanisme. Dari hasil tersebut, polisi menetapkan 135 tersangka, terdiri dari 19 orang masuk dalam Target Operasi (TO) dan 115 lainnya non-TO.
“Jenis kasus yang berhasil diungkap antara lain pencurian, pengancaman, penganiayaan, pemerasan, pengeroyokan, perbuatan tidak menyenangkan, hingga pungutan liar,” terang Endar sapaan akrabnya.
Selain menangkap pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti, yaitu uang tunai lebih dari Rp318 juta, 41 senjata tajam, 5 unit mobil, 12 unit motor, 3 unit laptop, dan 13 unit handphone.
Operasi ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Kaltim dengan jajaran Polresta Balikpapan, Polresta Samarinda, dan polres lainnya di wilayah Kaltim.
Kapolda mengimbau masyarakat agar tidak takut melapor jika menemukan tindakan premanisme atau kriminalitas lainnya.
"Kami siap menindaklanjuti laporan masyarakat. Ini adalah tanggung jawab kami untuk menjaga keamanan, agar kehidupan sosial dan ekonomi berjalan lancar," tegasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Polda Kaltim tindak tegas kasus premanisme di wilayahnya. Masyarakat diminta untuk tidak takut melapor. Beberapa barang bukti yang berhasil diungkap sejak tanggal 1 sampai 21 Mei 2025. (Foto: Maya Sar/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar konferensi pers terkait hasil Operasi Premanisme dalam rangka Pekat Mahakam II tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Mahakam Polda Kaltim, Jumat (23/5/2025).
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, menjelaskan bahwa aksi premanisme dalam bentuk apa pun merupakan kejahatan yang meresahkan dan mengganggu ketertiban umum.
Ia menegaskan bahwa premanisme menciptakan rasa takut di masyarakat dan dapat menghambat aktivitas ekonomi, serta kehidupan sosial warga.
"Premanisme ini sangat mengganggu. Masyarakat kecil sampai pengusaha pun bisa merasa tidak aman untuk menjalankan usahanya," ujar Kapolda Kaltim dalam konferensi pers.
Dalam operasi yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 21 Mei 2025, Polda Kaltim dan jajaran berhasil mengungkap 91 kasus premanisme. Dari hasil tersebut, polisi menetapkan 135 tersangka, terdiri dari 19 orang masuk dalam Target Operasi (TO) dan 115 lainnya non-TO.
“Jenis kasus yang berhasil diungkap antara lain pencurian, pengancaman, penganiayaan, pemerasan, pengeroyokan, perbuatan tidak menyenangkan, hingga pungutan liar,” terang Endar sapaan akrabnya.
Selain menangkap pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti, yaitu uang tunai lebih dari Rp318 juta, 41 senjata tajam, 5 unit mobil, 12 unit motor, 3 unit laptop, dan 13 unit handphone.
Operasi ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Kaltim dengan jajaran Polresta Balikpapan, Polresta Samarinda, dan polres lainnya di wilayah Kaltim.
Kapolda mengimbau masyarakat agar tidak takut melapor jika menemukan tindakan premanisme atau kriminalitas lainnya.
"Kami siap menindaklanjuti laporan masyarakat. Ini adalah tanggung jawab kami untuk menjaga keamanan, agar kehidupan sosial dan ekonomi berjalan lancar," tegasnya.
(Sf/Rs)