Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Ilustrasi para petani saat panen raya.(Freepik)
Penajam – Dinas Pertanian (Distan) PPU berupaya mencapai target Indeks Pertanaman (IP) 2,5 dengan cara menanami lahan pertanian sebanyak dua kali secara penuh dan setengah lahan ditanami kembali saat memasuki musim tanam ketiga dalam setahun.
Namun, terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan target IP 2,5 belum bisa terwujud. Satu satunya dikarenakan kebiasaan para petani yang kerap menunda pengolahan lahan setelah panen raya, sehingga masa tanam selanjutnya menjadi terlambat.
“Banyak petani yang menunda pengolahan lahan setelah panen, terutama selama bulan Ramadan, sehingga dampaknya dapat menghambat transisi ke musim tanam berikutnya,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, Jumat (5/4/2025).
"Target tanam kita pada Maret sekitar 2.500 Hektare (Ha), tapi hanya 2 Ha saja yang baru ditanami. Meski begitu, kami optimistis bisa mengejar target tanam di April. Tapi kemungkinan besar musim tanam ketiga tidak akan terlaksana," sambungnya.
Selain pola kerja para petani, ada pula faktor yang menyebabkan target IP 2,5 agak sulit untuk dicapai yakni keterbatasan infrastruktur pertanian, salah satunya adalah fasilitas pengering gabah di beberapa desa.
"Masih ada beberapa desa yang belum memiliki alat pengering, sehingga hasil panen terbilang sulit untuk diolah dengan cepat," ungkapnya.
meski saat ini pola pertanian di PPU masih menerapkan dua kali tanam dalam setahun, tapi Distan PPU berupaya untuk mengubah pola kerja atau kebiasaan para petani yang seringkali menunda pengolahan lahan setelah panen agar bisa mencapai target IP 2,5.
“Kita akan melibatkan seluruh pihak, mulai dari kelompok tani, petani, gabungan kelompok tani, kelompok wanita tani dan lainnya untuk mencapai target IP 2,5 tersebut,” tandasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Ilustrasi para petani saat panen raya.(Freepik)
Penajam – Dinas Pertanian (Distan) PPU berupaya mencapai target Indeks Pertanaman (IP) 2,5 dengan cara menanami lahan pertanian sebanyak dua kali secara penuh dan setengah lahan ditanami kembali saat memasuki musim tanam ketiga dalam setahun.
Namun, terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan target IP 2,5 belum bisa terwujud. Satu satunya dikarenakan kebiasaan para petani yang kerap menunda pengolahan lahan setelah panen raya, sehingga masa tanam selanjutnya menjadi terlambat.
“Banyak petani yang menunda pengolahan lahan setelah panen, terutama selama bulan Ramadan, sehingga dampaknya dapat menghambat transisi ke musim tanam berikutnya,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, Jumat (5/4/2025).
"Target tanam kita pada Maret sekitar 2.500 Hektare (Ha), tapi hanya 2 Ha saja yang baru ditanami. Meski begitu, kami optimistis bisa mengejar target tanam di April. Tapi kemungkinan besar musim tanam ketiga tidak akan terlaksana," sambungnya.
Selain pola kerja para petani, ada pula faktor yang menyebabkan target IP 2,5 agak sulit untuk dicapai yakni keterbatasan infrastruktur pertanian, salah satunya adalah fasilitas pengering gabah di beberapa desa.
"Masih ada beberapa desa yang belum memiliki alat pengering, sehingga hasil panen terbilang sulit untuk diolah dengan cepat," ungkapnya.
meski saat ini pola pertanian di PPU masih menerapkan dua kali tanam dalam setahun, tapi Distan PPU berupaya untuk mengubah pola kerja atau kebiasaan para petani yang seringkali menunda pengolahan lahan setelah panen agar bisa mencapai target IP 2,5.
“Kita akan melibatkan seluruh pihak, mulai dari kelompok tani, petani, gabungan kelompok tani, kelompok wanita tani dan lainnya untuk mencapai target IP 2,5 tersebut,” tandasnya.
(Sf/By)