Cari disini...
Seputarfakt.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Diskusi PMII dan Dinkes Kukar. (Foto:PMII Kukar)
Tenggarong - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengeluarkan hasil uji laboratorium makanan yang diduga beracun saat acara keagamaan di Kecamatan Sebulu beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PMII Kukar, Syaiful Salim mengaku akan terus mengawal hingga adanya kejelasan terkait kasus tersebut. "Kami akan terus kawal kasus ini sampai ada kejelasan dari dinas terkait yang menangani korban-korban keracunan di Sebulu," katanya, Rabu (25/9/2024).
Dalam kejadian tersebut, sebanyak 215 harus dirawat jalan, 33 orang rawat inap dan tujuh orang dirujuk ke rumah sakit. Kemudian dua orang dinyatakan meninggal dunia.
"Mereka sudah kirim sampel ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tapi sudah delapan hari belum ada kejelasan terkait hasil lab itu," terangnya.
PMII pun menuntut Dinkes Kukar untuk mengelurkan hasil uji laboratorium. Meminta kepastian batas waktu hasil iji lab.
Pihaknya juga meminta keterbukaan terkait kejadian yang menyebabkan ratusan warga Sebulu keracuanan, apabila tidak ada kejelasan terkait kesepakan itu. Pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga ada kejelasan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kukar, Kusnandar mengaku telah bertemu dengan PMII Kukar terkait tuntuan tersebut.
"Kita sudah lakukan pertemuan dam kita sudah bahas. Dinkes juga sudah berkoordinasi ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kaltim terkait hasilnya dan sekarang lagi menunggu," ungkapnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakt.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Diskusi PMII dan Dinkes Kukar. (Foto:PMII Kukar)
Tenggarong - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengeluarkan hasil uji laboratorium makanan yang diduga beracun saat acara keagamaan di Kecamatan Sebulu beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PMII Kukar, Syaiful Salim mengaku akan terus mengawal hingga adanya kejelasan terkait kasus tersebut. "Kami akan terus kawal kasus ini sampai ada kejelasan dari dinas terkait yang menangani korban-korban keracunan di Sebulu," katanya, Rabu (25/9/2024).
Dalam kejadian tersebut, sebanyak 215 harus dirawat jalan, 33 orang rawat inap dan tujuh orang dirujuk ke rumah sakit. Kemudian dua orang dinyatakan meninggal dunia.
"Mereka sudah kirim sampel ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tapi sudah delapan hari belum ada kejelasan terkait hasil lab itu," terangnya.
PMII pun menuntut Dinkes Kukar untuk mengelurkan hasil uji laboratorium. Meminta kepastian batas waktu hasil iji lab.
Pihaknya juga meminta keterbukaan terkait kejadian yang menyebabkan ratusan warga Sebulu keracuanan, apabila tidak ada kejelasan terkait kesepakan itu. Pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga ada kejelasan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kukar, Kusnandar mengaku telah bertemu dengan PMII Kukar terkait tuntuan tersebut.
"Kita sudah lakukan pertemuan dam kita sudah bahas. Dinkes juga sudah berkoordinasi ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kaltim terkait hasilnya dan sekarang lagi menunggu," ungkapnya.
(Sf/By)