Cari disini...
Seputarfkata.com – Lisda -
Seputar Kaltim
Proses panen jagung di salah satu anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). (Foto: Istimewa)
Kutai Timur — PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) melalui dua anak usahanya, PT Karyanusa Ekadaya (KED) dan PT Subur Abadi Plantations (SAP), sukses melaksanakan panen perdana jagung di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional.
Program ini merupakan bentuk dukungan nyata perusahaan terhadap Asta Cita, program strategis yang diinisiasi Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat kemandirian pangan nasional.
Panen jagung yang dilakukan secara bertahap di dua unit kebun tersebut menghasilkan total produksi sebanyak 1,65 ton. Penanaman dilakukan di sela-sela kebun kelapa sawit dengan memanfaatkan lahan terbatas dan kontur tanah yang menantang, namun hasil yang diperoleh cukup menggembirakan.
Administratur PT KED, Rasid, menjelaskan bahwa penanaman jagung dimulai sejak Februari 2025 di atas lahan seluas 1 hektar. Seluruh proses, mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen, dilakukan oleh karyawan perusahaan. Selain memperkuat keterlibatan internal, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran budidaya pertanian bagi para pekerja.
“Sempat mengalami kegagalan di awal, tapi berkat semangat tim, kami akhirnya berhasil memanen jagung sebanyak 1 ton,” ujar Rasid.
Dalam praktik budidaya, PT KED mengedepankan prinsip keberlanjutan dengan menggunakan pupuk organik berbasis limbah sawit, seperti tandan kosong dan pupuk cair kelapa sawit.
“Kelapa sawit memiliki banyak manfaat yang bisa diolah secara maksimal, sehingga merupakan tanaman yang sangat produktif. Setiap bagian dari tanaman bisa dimanfaatkan,” tambahnya.
Sementara itu, Administratur PT SAP, Muhammad Abdus Syukur, menyampaikan bahwa pihaknya menanam jagung di lereng bukit yang berada di sekitar areal perkebunan sawit. Meskipun keterbatasan lahan datar menjadi tantangan, perusahaan tetap berupaya mengoptimalkan ruang yang ada.
“Tanah di lahan miring ternyata lebih subur, sehingga pertumbuhan jagung cukup cepat dan hasil panennya juga memuaskan,” ujar Muhammad Abdus Syukur.
PT SAP menargetkan perluasan lahan jagung hingga 5 hektar secara bertahap. Karena kondisi kontur yang tidak seragam, penanaman dan panen tidak dilakukan secara serentak.
Kapolsek Muara Wahau, AKP Satria Yudha, turut hadir dalam panen perdana dan memberikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara perusahaan dan aparat keamanan. Ia menegaskan dukungan kepolisian terhadap keberlangsungan program, termasuk dalam upaya pengendalian hama melalui koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“Sinergi antara perusahaan dan aparat kepolisian dalam program ini menunjukkan hasil positif. Kami berharap ke depan, lahan tanam bisa diperluas dan produksi jagung meningkat,” ungkapnya.
Program budidaya jagung oleh AAL menjadi langkah konkret sektor swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan di tengah operasional industri kelapa sawit.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfkata.com – Lisda -
Seputar Kaltim
Proses panen jagung di salah satu anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). (Foto: Istimewa)
Kutai Timur — PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) melalui dua anak usahanya, PT Karyanusa Ekadaya (KED) dan PT Subur Abadi Plantations (SAP), sukses melaksanakan panen perdana jagung di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional.
Program ini merupakan bentuk dukungan nyata perusahaan terhadap Asta Cita, program strategis yang diinisiasi Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat kemandirian pangan nasional.
Panen jagung yang dilakukan secara bertahap di dua unit kebun tersebut menghasilkan total produksi sebanyak 1,65 ton. Penanaman dilakukan di sela-sela kebun kelapa sawit dengan memanfaatkan lahan terbatas dan kontur tanah yang menantang, namun hasil yang diperoleh cukup menggembirakan.
Administratur PT KED, Rasid, menjelaskan bahwa penanaman jagung dimulai sejak Februari 2025 di atas lahan seluas 1 hektar. Seluruh proses, mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen, dilakukan oleh karyawan perusahaan. Selain memperkuat keterlibatan internal, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran budidaya pertanian bagi para pekerja.
“Sempat mengalami kegagalan di awal, tapi berkat semangat tim, kami akhirnya berhasil memanen jagung sebanyak 1 ton,” ujar Rasid.
Dalam praktik budidaya, PT KED mengedepankan prinsip keberlanjutan dengan menggunakan pupuk organik berbasis limbah sawit, seperti tandan kosong dan pupuk cair kelapa sawit.
“Kelapa sawit memiliki banyak manfaat yang bisa diolah secara maksimal, sehingga merupakan tanaman yang sangat produktif. Setiap bagian dari tanaman bisa dimanfaatkan,” tambahnya.
Sementara itu, Administratur PT SAP, Muhammad Abdus Syukur, menyampaikan bahwa pihaknya menanam jagung di lereng bukit yang berada di sekitar areal perkebunan sawit. Meskipun keterbatasan lahan datar menjadi tantangan, perusahaan tetap berupaya mengoptimalkan ruang yang ada.
“Tanah di lahan miring ternyata lebih subur, sehingga pertumbuhan jagung cukup cepat dan hasil panennya juga memuaskan,” ujar Muhammad Abdus Syukur.
PT SAP menargetkan perluasan lahan jagung hingga 5 hektar secara bertahap. Karena kondisi kontur yang tidak seragam, penanaman dan panen tidak dilakukan secara serentak.
Kapolsek Muara Wahau, AKP Satria Yudha, turut hadir dalam panen perdana dan memberikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara perusahaan dan aparat keamanan. Ia menegaskan dukungan kepolisian terhadap keberlangsungan program, termasuk dalam upaya pengendalian hama melalui koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“Sinergi antara perusahaan dan aparat kepolisian dalam program ini menunjukkan hasil positif. Kami berharap ke depan, lahan tanam bisa diperluas dan produksi jagung meningkat,” ungkapnya.
Program budidaya jagung oleh AAL menjadi langkah konkret sektor swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan di tengah operasional industri kelapa sawit.
(Sf/Rs)